12 Djoyonegoro 1998:35 bahwa fungsi-fungsi pendidikan kejuruan
yakni: 1. Sosialisasi, yaitu transmisi nilai-nilai yang berlaku serta
norma-normanya sebagai konkritasi nilai-nilai tersebut. Nilai-nilai yang dimaksud adalah teori ekonomi, teori
solidarita, religi, seni, dan jasa yang cocok dengan konteks Indonesia.
2. kontrol social, yaitu kontrol perilaku agar sesuai dengan nilai social beserta norma-normanya, sperti kerjasama,
keteraturan, kebersihan, kedisiplinan, kejujuran dan sebagainya.
3. Seleksi dan alokasi, yaitu mempersiapkan, memilih dan menempatkan calon tenaga kerja sesuai dengan tanda-
tandapasar kerja yang berarti bahwa pendidikan kejuruan harus berdasa
rkan “demand driven”. 4. Asimilasi dan konservasi budaya, yaitu absorbsi
terhadap kelompok-kelompok lain dalam masyarakat, serta memelihara kesatuan dan persatuan budaya.
5. Mempromosikan perubahan demi perbaikan, yaitu pendidikan tidak sekedar berfungsi mengajarkan apa
yang ada, tetapi harus berfungsi sebagai pendorong perubahan.
c. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan
Menurut Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 pasal 2 ayat 1 menyebutkan bahwa sekolah kejuruan bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan siswa dalam pengembangan diri dan untuk meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota
masyarakat. Menurut Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1990 pasal 3 ayat 2 disebutkan bahwa sekolah kejuruan bertujuan
untuk menyiapkan siswa dalam memenuhi lapangan kerja, menyiapkan siswa agar mampu memiliki karir, dan menyiapkan
tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif, adaptif, dan normatif.
13 Tujuan pendidikan kejuruan menurut Peraturan Pemerintah .No.29
Tahun.1990, pasal 3 ayat 2, pendidikan SMK bertujuan :
1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional;
2. Menyiapkan siswa agar mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri;
3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat
ini maupun masa yang akan dating; 4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang
produktif, adaftif, dan kreatif. Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pendidikan menengah kejuruan
adalah : 1 Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik
kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2 Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
warga Negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung
jawab. 3 Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki
wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia
4 Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan secara
aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan
efektif dan efisien.
Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut:
1 Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan
pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program
keahlian yang dipilihnya.
2 Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di
lingkungan kerja
dan mengembangkan
sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.