61 WIKA  sehingga  WIKA  memberikan  fasilitas  seperti  helm,  sepatu,
seragam dan makan siang. Di PT ARS Baru ada beberapa keluhan terhadap siswa yang
disampaikan oleh Bapak APR sebagai karyawan PT ARS Baru yaitu. “Siswa kurang kreatif, serta siswa kurang aktif dalam bertanya.
Kinerja  siswa  sudah  bagus,  hanya  minat  siswa  yang  kurang untuk mendalami.”
Di  PT  Titimatra  Tujutama  ada  beberapa  saran  yang
disampaikan oleh Bapak MTY yaitu. “Penguasaan  pembekalan  standarisasi  gambar  teknik  untuk
bisa  ditingkatkan  atau  kompetensi  yang  dimiliki  siswa  untuk dapat dimatangkan lagi. Saya juga berharap siswa tidak hanya
menguasai  tentang  gambar  tetapi  juga  bisa  sebagai  cost
estimator.” Jadwal  Prakerin  menurut  guru  dan  siswa  dirasa  sudah  tepat
dan optimal. Dengan jadwal Prakerin pada semester 7 yang dimulai pada bulan Juli hingga Desember sudah sesuai dengan jadwal dunia
kerja sehingga siswa tidak sulit mencari tempat Prakerin dan banyak pekerjaan di Industri yang sangat bermanfaat bagi siswa.
b.  Kendala pada Kegiatan Magang
Berdasarkan  wawancara  mendalam  dengan  guru  dan  siswa yang Prakerin di PT Indosakti Pancadipa banyak sekali kendala yang
dialami  oleh  siswa  seperti  bidang  yang  kurang  sesuai  dengan Jurusan Teknik Gambar Bangunan, jam kerja yang berlebih, hingga
masalah kehilangan laptop pada saat lembur yang akhirnya berujung dengan  penarikan  siswa  setelah  Prakerin  di  perusahaan  tersebut
62 selama  lima  bulan.  DSN  siswa  Teknik  Gambar  Bangunan  yang
berpraktik industri tersebut mengatakan bahwa, “Seharusnya  di  sana  satu  tahun,  tetapi  karena  ada  masalah
hingga akhirnya ditarik, jadi hanya sampai lima bulan. Di sana merupakan  konsultan  transportasi.  Di  sana  sempat  survey
ATCS,  monorel,  parkirmeter.  Di  Bandung  juga  sempat  ada masalah karena disuruh jalan kaki sejauh 10 km, jadi langsung
sakit.” Hal tersebut juga didukung oleh keterangan Bapak DRM, guru
Teknik  Gambar  Bangunan  yang  juga  bertugas  sebagai  guru pembimbing Prakerin menyatakan,
“Untuk di Bangunan sendiri kemarin seperti ada yang kerja rodi, kerja dari pagi sampai malam, lalu ada yang laptopnya hilang.
Yang  akhirnya  curhat  ke  guru  pembimbing  lalu  minta  ditarik karena  masih  berstatus  siswa  di  sini.  Apabila  tidak  ada  guru
pembimbing maka tidak akan  bisa  termonitor, karena  apabila siswa  curhat  ke  sekolah  akan  membutuhkan  proses  yang
panjang sehingga murid curhat ke guru pembimbing, guru lapor ke  sekolah,  bagaimana  solusinya  lalu  mengecek  ke  lokasi
kejadian  aslinya  seperti  apa,  karena  kita  juga  tidak  bisa menelan  informasi  dari  siswa  secara  mentah-mentah,  harus
ada klarifikasi dari perusahaan seperti apa.” Industri  tersebut  sebenarnya  memberikan  fasilitas  seperti
mess,  gaji  tiap  bulan,  makan  siang  dan  kendaraan,  tetapi  karena banyak  kendala  sehingga  status  siswa  yang  seharusnya  magang
selama  satu  tahun  hanya  bertahan  beberapa  bulan  dan  berganti status menjadi Prakerin.
Kendala  lain  yang  dihadapi  pada  kegiatan  Magang  adalah terkadang  siswa  tidak  bisa  mengikuti  pendalaman  materi  untuk
menghadapi Ujian Praktik Kejuruan yang diadakan sekolah maupun jurusan. Hal ini dapat terjadi karena kebijakan setiap industri berbeda
sehingga ada yang baru bisa kembali ke sekolah satu atau dua hari sebelum  Ujian  Praktik  Kejuruan  dimulai.  Hal  tersebut tidak menjadi