44 Data penelitian berupa catatan lapangan, baik catatan wawancara
maupun catatan observasi, rekaman wawancara, foto-foto kegiatan pembelajaran dan catatan hasil analisis dokumen. Menurut Miles
Huberman dalam Sunar 2014 Teknik analisis data mencakup reduksi data, menampilkan data data display dan verifikasi. Ketiga teknik analisis
data tersebut tidak dilaksanakan secara berurutan, melainkan secara simultan, interaktif dan iteratif. Analisis dimulai sejak data dikumpulkan,
bahkan reduksi data sudah dirancang sebelumnya dengan menyusun kategorisasi untuk mengantisipasi melimpahnya data yang terkumpul.
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Kegiatan Kemitraan yang Selama Ini Dilaksanakan
Pembelajaran dengan melibatkan dunia kerja yang telah dilaksanakan di SMKN 2 Depok yaitu Prakerin atau magang pada
semester 7 atau pada kelas XIII dan Ujian Praktik Kejuruan pada kelas XIII. Selain prakerin atau magang dan Ujian Praktik Kejuruan, SMKN 2
Depok telah melaksanakan kunjungan ke industri, guru tamu dan pembekalan Prakerin.
a. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
SMKN 2 Depok menganut sistim pendidikan selama 4 tahun, Praktik Kerja Industri Prakerin dilaksanakan pada semester 7 atau
pada kelas XIII. Pada tahun pelajaran 20142015 ini ada 26 lembaga yang menjadi tempat Prakerin siswa Lampiran 3.
Pada tahun pelajaran 20132014 semua siswa Prakerin di lembaga swasta. Ada 30 perusahaan tempat siswa Prakerin yang
mayoritas berada di luar Yogyakarta. Pada tahun pelajaran 20142015 ini semua siswa juga Prakerin di lembaga swasta. Tempat
Prakerin siswa sangat bervariasi, sebagian besar 50 Prakerin di luar Yogyakarta. Ada 2 perusahaan yang berlokasi di Bali, 8
perusahaan di Jakarta, 1 perusahaan di Batam dan 1 perusahaan di Semarang.
Sebelum pelaksanaan Prakerin, diselenggarakan pembekalan oleh staf sekolah lalu dilanjutkan di jurusan masing-masing dengan
46 materi yang bersifat umum tetapi lebih ditekankan kepada attitude,
seperti penjelasan Bapak SHD, guru Teknik Gambar Bangunan, yaitu.
“Pembekalan Prakerin biasanya diberikan oleh Ketua Program Keahlian. Isinya tentang tata tertib di perusahaan, apa yang
harus dilakukan di sana. Dan yang harus ditekankan bahwa sekolah lah yang membutuhkan perusahaan karena masih
berstatus siswa. Dari segi attitude yang biasanya kita tekankan karena untuk segi skill sudah cukup, hanya butuh penyesuaian
saja.” Sebelum dan selama Prakerin, siswa dibimbing oleh guru, seperti
penjelasan Bapak STN tentang peran guru pembimbing berikut. “Tugas guru pembimbing yaitu memberikan arahan pada saat
di industri baik saat praktik industri maupun saat magang. Untuk kunjungan guru ke industri tergantung situasi dan kondisi
tetapi paling tidak minimal 3 kali.” Khusus yang Prakerinnya jauh, seperti di PT Indosakti yang berada
di Jakarta, DVT menjelaskan sebagai berikut. “Setelah empat bulan di sana baru ada monitoring dari sekolah,
tetapi saya sudah kembali ke Jogja. Sebelum itu tetap ada komunikasi melaui sms dan telepon.”
Karena Prakerin atau magang diadakan di kelas XIII sehingga siswa bisa fokus untuk bekerja industri, yang apabila kinerja siswa
dianggap bagus bahkan setelah lulus dapat diangkat langsung menjadi karyawan. Dan untuk industri manfaat yang didapatkan yaitu
menjadi lebih mudah mendapatkan karyawan yang berkualitas karena sudah ada kerjasama.
Biaya transport yang dikeluarkan siswa untuk menuju lokasi Prakerin atau magang khususnya di PT Indosakti yaitu dari siswa
yang selanjutnya diganti oleh perusahaan, DVT menjelaskan bahwa