Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen

42 Merriam, 1998:73 dalam Sunar 2014. Wawancara mendalam dilakukan terhadap guru dan siswa Jurusan Teknik Bangunan SMK N 2 Depok, serta praktisi industri. Garis-garis besar pertanyaan dalam wawancara mendalam untuk pengembangan model pembelajaran disajikan pada Lampiran 1, masing-masing untuk guru Lampiran 1a, siswa Lampiran 1b dan praktisi dunia kerja Lampiran 1c. Walaupun disusun pedoman wawancara, pertanyaan yang diajukan tidak ditentukan kata per kata dan urutannya, tetapi fleksibel untuk mendapatkan informasi yang kaya dan mendalam. Wawancara mendalam dilakukan terhadap siswa yang pernah atau sedang mengikuti pembelajaran melalui kemitraan dengan dunia kerja, serta guru dan praktisi yang terlibat dalam pembelajaran tersebut. Apabila memungkinkan, wawancara direkam dengan alat perekam suara. Tidak semua wawancara memungkinkan untuk direkam, karena pemakaian alat perekam dapat mengganggu suasana alami wawancara dalam bentuk percakapan. Baik wawancara yang direkam maupun yang tidak direkam dicatat sesegera mungkin. Rekaman wawancara disimpan di hard disk komputer dan diputar untuk melengkapi atau mengoreksi catatan lapangan.

2. Analisis Dokumen

Analisis dokumen dilakukan untuk memperkuat data dari wawancara mendalam dan observasi partisipan. Dilakukan analisis terhadap dokumen yang ada di sekolah dan di industri. Dokumen tersebut antara lain: laporan kegiatan, foto-foto dokumentasi kegiatan, daftar-daftar dan tabel-tabel. 43

H. Triangulasi

Sugiyono 2006:330 menyatakan bahwa triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data. Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Dalam penelitian ini, triangulasi terhadap sumber data dilakukan dengan menguji kebenaran data dari subjek penelitian yang berbeda yaitu guru, praktisi dunia kerja dan siswa, dan dari dokumen yang dianalisis. Triangulasi terhadap cara pengumpulan data dilakukan dengan menguji kebenaran data yang diperoleh dari wawancara mendalam, observasi partisipan dan analisis dokumen.

I. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono 2006:335, analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Sedangkan menurut Bogdan dalam Sugiyono 2006 menyatakan analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. 44 Data penelitian berupa catatan lapangan, baik catatan wawancara maupun catatan observasi, rekaman wawancara, foto-foto kegiatan pembelajaran dan catatan hasil analisis dokumen. Menurut Miles Huberman dalam Sunar 2014 Teknik analisis data mencakup reduksi data, menampilkan data data display dan verifikasi. Ketiga teknik analisis data tersebut tidak dilaksanakan secara berurutan, melainkan secara simultan, interaktif dan iteratif. Analisis dimulai sejak data dikumpulkan, bahkan reduksi data sudah dirancang sebelumnya dengan menyusun kategorisasi untuk mengantisipasi melimpahnya data yang terkumpul.