terdapat faktor strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Dengan penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
c. Objek Penilaian Prestasi Belajar
Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan peserta didik Zainal Arifin, 2013: 12. Sehingga objek
penilaian prestasi belajar yaitu penilaian hasil belajar kognitif. Prestasi belajar digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan materi selama
proses pembelajaran, Sukiman 2012: 55-61 menjelaskan bahwa ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental otak. Ranah
kognitif ini sangat erat kaitannya dengan hasil belajar intelektual peserta didik. Hal ini sejalan dengan Nana Sudjana 2014:22 yang menjelaskan
bahwa ranah kognitif merupakan ranah yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah kognitif mencakup aktivitas otak yang berhubungan dengan kemampuan berpikir
siswa. Hal ini ditegaskan oleh Benjamin S. Bloom dkk dalam Sukiman: 2012 yang menjelaskan bahwa segala upaya yang menyangkut aktivitas
otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya kemampuan
menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, menyintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Aspek kognitif terdiri dari enam jenjang atau
tingkat, yaitu:
a Tingkat kemampuan ingatan atau pengetahuan
knowledge
Tipe hasil belajar ingatan ini termasuk kognitif tingkat yang paling rendah. Namun, tipe prestasi belajar ini sering menjadi
prasyarat bagi tipe prestasi belajar berikutnya. b
Tingkat kemampuan pemahaman Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan
peserta didik mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahui. Tipe prestasi belajar ini lebih tinggi
daripada pengetahuan. c
Tingkat kemampuan aplikasi implementasi Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau
situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.
d Tingkat kemampuan analisis
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas suatu kesatuan menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas
hierarkinya dan atau unsurnya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe
sebelumnya. e
Tingkat kemampuan sintesis Kemampuan sintesis adalah kemampuan untuk menyatukan
unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh.
Kemampuan berpikir sintesis ini merupakan kebalikan dari kemampuan berpikir analisa.
f Tingkat kemampuan evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja,
pemecahan, metode, materi, dan lain-lain.
d. Cara Mengukur Prestasi Belajar