Kemampuan berpikir sintesis ini merupakan kebalikan dari kemampuan berpikir analisa.
f Tingkat kemampuan evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja,
pemecahan, metode, materi, dan lain-lain.
d. Cara Mengukur Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan pengukuran hasil belajar pada ranah kognitif. Salah satu teknik evaluasi hasil belajar kognitif adalah tes
verbal yang berwujud butir-butir soal Sukiman, 2012: 77. Lebih jelas menurut Djaali dan Pudji Muljono 2008: 4 hasil belajar atau prestasi
belajar diukur dengan menggunakan tes. Selain pendapat para ahli di atas, Oemar Hamalik 2012: 210 juga mengemukakan bahwa penilaian
terhadap aspek pengetahuan dapat dilakukan melalui tes, baik tes lisan maupun tertulis.
Tes sebelum adanya Ejaan Yang Disempurnakan dalam Bahasa Indonesia ditulis dengan test merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan Suharsimi
Arikunto, 2006: 53. Tes menurut Djaali dan Pudji Muljono 2008: 6 diartikan sebagai alat yang dipergunakan untuk mengukur pengetahuan
atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat konten dan materi tertentu. Menurut Nana Sudjana 2014: 35 Tes sebagai alat penilaian
adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan maupun tertulis. Tes
digunakan untuk menilai dan mengukur prestasi belajar siswa, terutama prestasi belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran
sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Menurut Nana Sudjana 2014: 5, tes sebagai penilaian ditinjau
dari fungsinya dibedakan menjadi 5 macam, yaitu: a
Penilaian Formatif Tes Formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir
program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar. Dengan penilaian formatif diharapkan
guru dapat memperbaiki program pengajaran dan strategi pelaksanaannya.
b Penilaian sumatif
Tes Sumatif dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu akhir semester dan akhir tahun. Tujuan dari penilaian sumatif ini
adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, sejauh mana tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh siswa.
c Penilaian Diagnostik
Tes diagnostik bertujuan untuk melihat kelemahan- kelemahan siswa serta faktor penyebabnya. Penilaian ini
dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial, menemukan kasus, dll.
d Penilaian Selektif
Tes selektif ini merupakan penilaian dengan tujuan untuk keperluan seleksi, misalnya ujian masuk ke lembaga pendidikan
tertentu dan penerimaan beasiswa. e
Penilaian Penempatan Penilaian
penempatan bertujuan
untuk mengetahui
keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan
sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu. Penilaian ini berorientasi kepada kesiapan siswa untuk menghadapi
program baru dan kecocokan program belajar dengan kemampuan siswa.
Selain tes sebagai penilaian, teknik penilaian tes ini secara umum dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
a Tes Uraian
Tes uraian merupakan alat penilaian prestasi belajar yang paling tua. Secara umum tes uraian ini merupakan pertanyaan
yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan
alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dengan menggunakan
bahasa sendiri. Tes uraian ini mengharuskan siswa menjawab
pertanyaan dengan
cara menguraikan
jawabannya dan
menuliskan jawaban di lembar jawab. b
Tes Objektif Soal tes bentuk objektif ini sering digunakan dalam menilai
prestasi belajar, hal ini dikarenakan oleh luasnya bahan pelajaran yang dapat dicakup dalam tes dan mudahnya menilai jawaban
yang diberikan. Soal tes objektif ini memiliki beberapa bentuk, antara lain
jawaban singkat, benar salah, menjodohkan, dan pilihan ganda. Apabila ditinjau dari fungsinya sebagai alat untuk mengukur
prestasi belajar siswa sebagai efek atau pengaruh kegiatan pembelajaran. Menurut Djaali dan Pudji Muljono 2008: 10, tes
dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :
a. Pre test
Pre test
atau yang dikenal dengan tes awal dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diajarkan. Materi tes awal atau
pre test
adalah materi-materi penting atau pokok bahasan yang akan diajarkan pada kegiatan belajar mengajar yang akan
berlangsung. Tes awal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran yang akan diajarkan telah diketahui oleh
siswa atau peserta didik.
b.
Post test Post test
atau yang dikenal dengan istilah tes akhir bertujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran
yang penting telah dikuasai dengan baik oleh siswa atau peserta didik. Materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan kepada siswa. Berdasarkan uaraian di atas penilaian prestasi belajar dengan
menggunakan teknik tes perlu dilakukan karena dengan adanya tes guru dapat menilai dan mengukur keberhasilan siswa dalam menyerap materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dalam penelitian ini jika dilihat berdasarkan fungsinya maka akan digunakan tes formatif sebagai penilaian
yang digolongan dalam
pre test
dan
post test
.
2. Model Pembelajaran