penuh  untuk  dapat  menemukan  materi  yang  dipelajari  dan menghubungkannya  dengan  situasi  kehidupan  nyata  sehingga
mendorong  siswa  untuk  dapat  menerapkannya  dalam  kehidupan mereka Wina Sanjaya, 2009: 255.
3. Kajian Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Dalam  proses  belajar  mengajar  diperlukan  suatu  strategi pembelajaran  agar  materi  pelajaran  dapat  tersampaikan  kepada
peserta  didik  dengan  sempurna  sehingga  peserta  didik  dapat menerima  dan  memahami  pelajaran  yang  diberikan  oleh  guru  dan
tujuan pengajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan memilih
Strategi  pembelajaran  yang  tepat.  Strategi  pembelajaran  merupakan faktor  eksternal  yang  mempengaruhi  prestasi  belajar  siswa,  oleh
sebab  itu  guru  harus  mampu  memilih  strategi  yang  sesuai  dalam kegiatan belajar mengajar di  kelas. Salah satu  strategi  pembelajaran
yang  dapat  digunakan  dalam  proses  pembelajaran  adalah  strategi pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran  kooperatif  mengacu  pada  metode  pembelajaran, yang  mana  siswa  bekerja  bersama  dalam  kelompok  kecil  saling
membantu  dalam  belajar.  Menurut  Hamruni  2012:  119  strategi pembelajaran  kooperatif  merupakan  strategi  pembelajaran  yang
menerapkan sistem pengelompokan atau tim kecil yaitu antara empat
sampai  enam  orang  yang  mempunyai  latar  belakang  kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen.
Seda ngkan  menurut  Slavin  2009:  8  “
cooperative  learning
adalah  suatu  model  pembelajaran  dimana  siswa  belajar  dan  bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya
4 –  6  orang  dengan  struktur  kelompok  heterogen”.  Kunci  dari
pembelajaran  kooperatif  adalah  bekerjasama.  Kerjasama  adalah suatu  bentuk  interaksi,  merancang  untuk  memudahkan  pencapaian
tujuan lewat bekerjasama dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif didefinisikan  sebagai  sekumpulan  proses  yang  membantu  siswa
untuk  berinteraksi  dalam  rangka  mencapai  tujuan  tertentu  atau membangun hasil karya yang diinginkan.
Selain mengutamakan
kerjasama dalam
tim, strategi
pembelajaran  kooperatif  ini  juga  memungkinkan  mendorong  siswa untuk  meningkatkan  daya  pikirnya  untuk  mencapai  tujuan  bersama.
Pembelajaran  kooperatif  menurut  Miftahul  Huda  2012:  27  adalah pembelajaran  praktik  pedagogis  untuk  meningkatkan  proses
pembelajaran, gaya berpikir tingkat-tinggi, perilaku sosial, sekaligus kepedulian  terhadap  siswa-siswa  yang  memiliki  latar  belakang
kemampuan, penyesuaian, dan kebutuhan yang berbeda-beda. Pembelajaran  kooperatif  membagi  siswa  kedalam  tim  secara
heterogen.  Menurut  Wina  Sanjaya  2009:  240  Pembelajaran kooperatif  merupakan  strategi  pembelajaran  dengan  menggunakan
sistem  pengelompokkantim  kecil,  yaitu  antara  empat  sampai  enam orang  yang  mempunyai  latar  belakang  kemampuan  akademik,  jenis
kelamin,  ras  atau  suku  yang  berbeda  heterogen.  Strategi  ini memiliki  ciri  pokok  yaitu  siswa  belajar  dalam  kelompok  secara
kooperatif  yang  dibentuk  dari  siswa-siswa  yang  memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu penghargaan lebih
diutamakan  pada  kerja  kelompok  daripada  perorangan.  Tujuan  dari pembelajaran  ini  adalah  prestasi  belajar  akademik,  penerimaan
terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif