Kompetensi Belajar a. Pengertian Kompetensi Belajar
57 1 Ranah Kognitif
Ranah kognitif merupakan segi kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran.Tujuan
ranah kognitif berhubungan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi, serta pengembangan
keterampilan intelektual. Menurut Bloom dalam indikator aspek kognitif mencakup:
a Ingatan atau pengetahuan
knowledge
, kemampuan mengingat kembali bahan yang telah dipelajari.
b Pemahaman
komprehension
, yaitu kemampuan memahami atau menangkap pengertian tentang isi pelajaran yang telah
dipelajari. c Penerapan
application
, yaitu kemampuan menggunakanmenerapkan bahan yang telah dipelajari dalam
situasi baru dan nyata. d Analisis
analisys
, merupakan kemampuan menguraikan, mengidentifikasikan dan menghubungkan antar bagian guna
membangun suatu keseluruhan. e Sintesis
synthesis
, yaitu kemampuan menyimpulkan, menggabungkan bagian yang terpisah guna membangun
suatu keseluruhan, dan sebagainya. f Evaluasi
evaluation
, yaitu kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud atau tujuan tertentu. Dimyati dan
Mudjiono, 2009 : 202 Indikator dalam ranah kognitif yang akan dicapai siswa
dalam pembelajaran mengubah pola blus adalah pengetahuan dasar tentang busana wanita, ciri-ciri yang harus diterapkan dalam
membuat busana wanita, ukuran-ukuran yang diperlukan dalam mengubah pola blus dan bagaimana cara mengambil ukuran
badan yang diperlukan dalam membuat pola, menganalisis desain ukuran apa saja yang dipakai dalam membuat pola seperti desain
yang ditentukan.
58 Penilaian pada ranah kognitif menggunakan instrumen tes
tertulis. Bentuk penilaian tetulis ini terdiri atas bentuk objektif dan bentuk uraian. Bentuk objektif berupa bentuk uraian meliputi
uraian bebas dan uraian terbatas. Dalam penelitian ini, penilaian yang digunakan adalah
bentuk uraian
essay
. Tes
essay
dapat digunakan untuk mengukur tujuan-tujuan khusus yang berupa pengertian, sikap,
perhatian, dan kreatifitas. Selain itu tes
essay
dapat mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.
Menurut Asep jihad dan Abdul haris 2009 : 87 Untuk penskoran, tes essai tidak menggunakan jawaban benar = 1 dan
salah = 0,tetapi menggunakan pola kontinum, misal 0 sd 10 atau 0 sd 100. Penskoran dapat pula menurut kebutuhan tergantung
bobot dari masing-masing butir soal yang diujikan. Bobot tersebut tidak harus sama, dan ditentukan berdasarkan cakupan bahan,
tingkat kompleksitas, tingkat kesulitan dan kemampuan berpikir yang dituntut.
2 Ranah Afektif Ranah afektif merupakan kemampuan yang
mengutamakan perasaan, emosi dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran. Tujuan dari ranah afektif yaitu berhubungan
dengan perhatian, sikap, perasaan dan emosi. Menurut Krathwohl dkk dalam aspek afektif mencakup:
a Penerimaan
receiving
, merupakan kesediaan untuk menghadirkan dirinya untuk menerima atau memperhatikan
pada suatu perangsang.
59 b Penanggapan
responding
, keturutsertaan, memberi reaksi, menunjukkan kesenangan memberi tanggapan secara
sukarela. c Penilaian
valueting
, kepekaan terhadap nilai atas suatu rangsangan, tanggung jawab, konsisten dan komitmen.
d Pengorganisasian
organization
, yaitu kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-
nilai yang dipercaya. Memecahkan konflik antar nilai dan membangun sistem nilai.
e Karakterisasi
characterization
, merupakan kemampuan untuk mengkonseptualisasikan masing-masing nilai pada waktu
merespon, dengan jalan mengidentifikasi karakteristik nilai atau membuat pertimbangan-pertimbangan. Dimyati dan
Mudjiono, 2009:205
“Lima karakteristik afektif yang penting, yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral. Sikap merupakan suatu
kecenderungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek”. Masnur 2011: 166-172. Minat merupakan
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap kemampuan dan
kelemahan yang dimiliki. Nilai merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan atau perilaku yang dianggap baik dan
dianggap buruk. Sedangkan moral merupakan keterkaitan antara perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan orang lain atau
perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri. Menurut perkembangannya ranah afektif yang diterapkan di
sekolah adalah sikap. Untuk itu indikator afektif yang akan dinilai dalam pembelajaran mengubah pola blus adalah sikap siswa dan
tanggung jawab.
60 3 Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor merupakan kemampuan yang mengutamakan keterampilan jasmani, atau kemampuan yang
berkaitan dengan keterampilan
skill
. Ranah psikomotor mencakup:
a Persepsi
perseption
, yaitu pemakaian alat-alat perasa untuk membimbing efektifitas gerak.
b Kesiapan
set,
yaitu kesediaan mengambil tindakan. c Respon terbimbing guide respon, yaitu tahap awal belajar
keterampilan lebih komplek, meliputi peniruan gerak yang dipertunjukkan kemudian mencoba-coba.
d Mekanisme
mechanism,
yaitu gerakan penampilan yang melukiskan proses di mana gerak yang telah dipelajari,
kemudian diterima menjadi kebiasaan sehingga dapat ditampilkan dengan penuh percaya diri.
e Respon nyata komplek
complex over respons
, yaitu penampilan gerak secara mahir dalam bentuk gerakan yang
rumit. f Penyesuaian
adaption,
yaitu keterampilan yang telah dikembangkan sehingga tampak dapat mengolah gerakan dan
menyesuaikan dengan tuntutan dan kondisi yang khusus dalam suasana yang lebih probematis.
g Penciptaan
organination,
yaitu penciptaan pola gerakan baru yang sesuai dengan situasi dan masalah tertentu sebagai
kreatifitas. Nanang Hanafiah, 2009:22 Ranah psikomotor berhubungan erat dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak. Dalam pelajaran kompetensi mengubah pola blus ranah psikomotor yang ingin
dicapai yaitu keterampilan peserta didik dalam membuat pola blus sesuai desain.
Dalam suatu pembelajaran perlu dilakukannya pengukuran pencapaian kompetensi. Menurut Rusman 2010:6 “Indikator
kompetensi merupakan perilaku yang dapat diukur dan diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar
61 tertentu yang menjadi dasar acuan penilaian mata pelajaran”.
Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. Penilaian berbasis kompetensi harus dilakukan untuk
mengetahui tercapai tidaknya kompetensi dasar yang telah ditetapkan sehingga dapat diketahui tingkat penguasaan materi
standar kompetensi oleh peserta didik. Penilaian pembelajaran keterampilan tidak hanya pada hasil atau produk keterampilan
yang dibuat saja. Tetapi juga serangkaian proses pembuatannya karena dalam pembelajaran keterampilan, kompetensi dasar
mencakup seluruh aspek persiapan, proses pembuatan dan hasil produk.
Pengolahan nilai akhir siswa dilakukan menggunakan Penilaian Acuan Patokan PAP, karena penentuan nilai yang
diberikan kepada siswa dilaksanakan dengan membandingkan nilai individu siswa dengan nilai ideal. Nilai ideal dalam penelitian ini
yaitu 73. Maka dapat dikatakan apabila siswa yang mendapat nilai kurang dari 73 dinyatakan belum tuntas.