Mengubah Pola Deskripsi Teori 1. Pembelajaran

74 celana.Sedangkan blus dalam dipakai di dalam rok, kulot, celana.Apabila diperhatikan bentuknya dapat dibedakan blus yang longgar dan blus yang pas mengikuti bentuk badan. Blus dalam selalu yang longgar, sedangkan blus luar pas atau longgar. “ Blouse designs are based on drapping principles of the torso foundation” yang diartikan sebagai berikut, desain blus didasarkan pada pembuatan sesuai bentuk tubuh menurut Helen Joseph – Amstrong 2010 : 441. “Blouses shirts cover the upper torso. They feature an infinite variety of style lines, depending on their design details and the occasions for which they are designed. Depending on theire fabric and decoration, blouse can be worn casually, for work, or for formal occasions. Design feature, such as sleeves, collars, cuffs, and plackets, can be used to altar or enhance the overall appearance of a blouse” yang diartikan sebagai berikut yaitu blus menutupi tubuh bagian atas, dengan berbagai desain dan kesempatan yang tidak terbatas. Tergantung pada jenis bahan dan dekorasi, blus dipakai pada saat santai, untuk acara resmi, dan lain – lain menurut injoo kim dan mikyung uh 2002:372. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa blus adalah busana untuk bagian atas tubuh atau atasanyang biasa dipakai oleh wanita dari segala umur, mulai dari anak – anak, remaja, orang dewasa dan orang tua. Dibawah ini adalah disain blus yang akan dipraktekkan sebagai konstruksi pola pada kelas XI program keahlian busana butik pada pembelajaran busana wanita: 75 Sumber : Job sheet SMK N 1 Pengasih Gambar 1. Disain Blus Berdasarkan Silabus Kompetensi Kejuruan Tata Busana SMK Negeri 1 Pengasih dijabarkan dari tahapan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa dari mata pelajaran membuat pola busana wanita dengan teknik konstruksi antara lain: 1 mengukur tubuh; 2 menguraikan macam-macam teknik membuat pola secara konstruksi; 3 menggambar pola bagian-bagian busana; 4 merubah pola dasar sesuai dengan gambar busana; 5 memeriksa pola; 6 menggunting 76 pola, 7 merancang bahan dan harga, 8 melakukan uji coba pola, 8 menyimpan pola. Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan penelitian di kelas XI program keahlian busana butik dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Teori dalam kompetensi dasar konstruksi pola busana adalah sebagai berikut: 1 Persiapan alat dan bahan. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan seperti pensil, pensil merah dan biru, drawing pen, karet penghapus, penggaris pola, skala dan gunting kertas. Bahan penunjang atau pelengkap yang sesuai dengan desain seperti buku kostum dan kertas pola. Menurut Daryanti Sukamto 2000: 38 bahan untuk membuat blus sebaiknya dipakai bahan yang sedang atau tipis kecuali apabila blus dibuat satu stel dengan rok seperti pakaian kerja, blaser dan rok dibuat dari bahan tebal. Pemakaian busana blus dalam sehari-hari lebih cocok dari bahan yang dapat menyerap keringat serta tahan cuci, sedangkan untuk busana bepergian lebih diutamakan mahal dan mewah. 2 Pelaksanaan pembelajaran mengubah pola blus Dalam pelaksanaan mengubah pola blus untuk mendapatkan hasil yang berkualitas hendaklah mengikuti prosedur kerja yang benar dan tepat disesuaikan dengan desain. Menurut Porrie Muliawan 2000: 49 syarat membuat pola blus yaitu: 1 sisi dari pola dasar harus ditambah 1 atau 2 cm untuk