112 Data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif yaitu data tentang pencapaian hasil belajar siswa yang disajikan dalam bentuk skor nilai dan angka, sedangkan data
kualitatif yaitu data yang berupa kalimat, kata, atau gambar. Untuk menganalisa data tersebut menggunakan teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik. Metode analisis statistik merupakan cara-cara ilmiah untuk
mengumpulkan, meringkas, dan menyajikan data penelitian. Statistik merupakan cara untuk mengolah data dan menarik kesimpulan yang
diteliti serta keputusan yang logis dari pengolahan data. Dengan kata lain metode analisis statistik adalah suatu teknik untuk mengumpulkan
analisis data, menyajikan berupa angka-angka dan bilangan. Keseluruhan data dilakukan dengan bantuan fasilitas SPSS
Statistical Packed for Social Sciens
untuk mencari peningkatan prestasi belajar konstruksi pola busana dengan model pembelajaran konstekstual bermedia video pada
siwa kelas X1 SMK Negeri 1 Pengasih.
1. Analisis Data Hasil Belajar
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus t- test atau
uji-t.
Teknik ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa tentang konstruksi pola busana antara sebelum
dan sesudah diberikan tindakan. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 306 untuk menganalisis hasil penelitian yang menggunakan rumus
Pre test dan Post test
maka rumusnya adalah sebagai berikut:
113 Md
t =
√ ∑ X² d N N- 1
Keterangan: M
d
: mean dari perbedaandeviasi antara post-test dan pre-test X
d
: deviasi dengan masing-masing subyek d-Md N
: banyaknya subyek ∑ X²d: jumlah kuadrat deviasi
df : atau d.b ditentukan dengan Untuk mengetahui persentase peningkatan prestasi belajar
menggunakan rumus sebagai berikut Zaenal Aqib: 2009: 53: Posrate - Baserate
P = X 100 Baserate
Keterangan: P
: Persentase Peningkatan Posrate
: Nilai sesudah diberikan tindakan Baserate
: Nilai sebelum diberikan tindakan Untuk lebih memudahkan dalam memahami data hasil belajar siswa
berdasarkan kriteria ketuntasan minimal disajikan berdasarkan dua kategori yaitu tuntas dan belum tuntas. Berikut kriteria ketuntasan
minimal yang sudah ditentukan.
Tabel 13. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Nilai
Kategori
73,00 Belum tuntas
≥ 73,00 Tuntas
Sumber: SMK N 1 Pengasih
114
2. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran Observasi
Data keterlaksanaan pembelajaran ini menurut 3 observer melalui lembar observasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Pengamatan
ini terdiri dari 30 butir kegiatan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengolah data tersebut adalah dengan:
a. Menghitung jumlah jawaban “ya” dan “tidak” yang diisi oleh observer pada format lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran.
b. Melakukan perhitungan persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterlaksanaan Pembelajaran = 100
c. Menentukan kategori keterlaksanaan model pembelajaran Untuk mengetahui kategori persentase keterlaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Kontektual digunakan interpretasi pada tabel berikut:
Tabel 14. Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kontekstual Menggunakan Media Video Pembelajaran
No Kategori Keterlaksanaan
Pembelajaran I nterpretasi
1. 0,0 - 24,9
Sangat Kurang 2. 25,0
- 37,5
Kurang 3. 37,6
- 62,5
Sedang 4.
62,6 - 87,5 Baik
5. 87,6 - 100
Sangat Baik