Kontruksi Pola Busana Wanita a. Konstruksi Pola Busana

64 memisahkan bagian-bagian model menjadi pola-pola yang siap dijadikan petunjuk untuk menggunting pola padan. Terdapat beberapa tekniksistem pembuatan konstruksi pola, yaitu kelompok sistem konstruksi pola yang berasal dari Eropa dan kelompok konstruksi pola yang berasal dari Jepang. Dari dua kelompok sistem konstruksi pola yang digunakan terdapat berbagai sistem pembuatan pola dasar busana wanita yang diberi nama sesuai dengan nama kota, nama sekolah, atau nama pencipta polanya. “Beberapa sistem polanya adalah danckaerts, charmant atau wielsma, Muhawa, JHC.Mayneke, Cuppens Geur, dressmaking, Soen, practice , IPBI Kartini dan lain sebagainya”. Widjiningsih, 1994:6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pola kontruksi agar hasilnya baik, yaitu: 1. Cara pengambilan ukuran harus dilakukan dengan telilti dan tepat menggunakan peterban. 2. Dalam menggambar bentuk-bentuk lengkung seperti garis krah, garis lengan harus luwes. Biasanya untuk memperoleh garis yang luwes dibantu dengan penggaris lengkung. Misalnya penggaris panggul, penggaris kerung lengan dan kerung leher. 3. Penghitungan dari ukuran yang ada dilakukan dengan teliti dan cermat. 65

c. Kelebihan dan Kekurangan Pola Konstruksi

Meskipun pola konstruksi dapat dibuat untuk semua bentuk badan, namun juga tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangannya. Adapun kelebihan dan kekurangan pola konstruksi sebagai berikut: Kelebihan pola konstruksi: a Bentuk pola sesuai dengan bentuk badan seseorang. b Besar kecilnya lipit bentuk lebih sesuai dengan besar kecilnya buah dada seseorang. c Perbandingan bagian-bagian dari model lebih sesuai dengan besar kecilnya bentuk badan sipemakai. Kekurangan Pola Konstruksi: a Menggambarnya tidak mudah. b Memerlukan waktu yang lebih lama. c Membutuhkan banyak latihan. d Harus mengetahui kelemahan dari konstruksi yang dipilih. Widjiningsih dkk, 1994:4 Alat yang dibutuhkan untuk menggambar pola adalah penggaris lurus, penggaris siku-siku, penggaris kerung leher, penggaris lengan, penggaris panggul serta alat-alat tulis yang lain seperti pensil,bolpoin merah biru dll. Untuk menggambar pola kecil dalam buku pola diperlukan skala ¼, 16, atau 18 t tergantung besar kecilnya pola. Dalam membuat pola konstruksi diperlukan ukuran-ukuran badan dan pada saat mengambil ukuran hendaknya memperhatikan orang yang akan diukur dan barang-barang yang dapat menyebabkan ukuran kurang tepat ditanggalkan. Mengambil ukuran merupakan tahap awal dalam pembuatan busana, dan dengan pengambilan ukuran ini harus dilakukan