56
Konseling pribadi dan peran lingkungan sosial masuk dalam kajian Bimbingan dan Konseling sosial.
Bidang layanan BK pribadi sosial, sesuai dengan karakteristik individu pada usia remaja. Pada usia remaja individu mengalami banyak
konflik, baik yang menyangkut masalah pribadi maupun sosial sehingga remaja harus dapat menyelesaikan permasalahan yang muncul. Kematangan
emosi pada remaja yang dihadapkan pada kondisi pernikahan berbeda dengan remaja yang belum menikah. Remaja yang menikah dini harus
menghadapi lingkungan dan permasalahan yang berbeda dari sebelum remaja menikah. Remaja yang melakukan penyesuaian dalam pernikahan
dapat memiliki kematangan emosi.
E. Penelitian Terdahulu
Pernikahan dini merupakan penelitian yang menarik untuk diteliti. Diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Kristi Wulandari Surya
2007 mengenai penyesuaian pernikahan pada remaja putri yang melakukan pernikahan dini. Penelitian Kristi Wulandari Surya 2007,
dilakukan karena melihat persentase jumlah pernikahan diusia remaja yang masih sering terjadi dan memiliki dampak yang cukup berarti bagi
perkembangan remaja terutama remaja putri. Penelitian Kristi Wulandari Surya 2007 menggunakan metode kualitatif dengan 4 orang subjek yaitu
wanita yang menikah pada usia antara usia 17-22 tahun. Hasil penelitian menunjukkan ternyata tidak semua subjek mengalami permasalahan yang
berarti dalam penyesuaian pernikahan. Hal ini dikarenakan faktor kesiapan
57
menikah yang telah dimiliki oleh beberapa subjek dan mengabaikan faktor kesiapan usia yang ternyata tidak terlalu mempengaruhi penyesuaian
pernikahan. Selain itu penelitian tentang pernikahan dini yang dilakukan oleh
Fanny Nidya Mirza 2011, mengenai pengambilan keputusan menikah muda pada remaja putri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi
kasus, subjek penelitian remaja putri yang berusia 16-21 tahun, dan telah melakukan pernikahan dini pada rentang usia 16-20 tahun. Subjek penelitian
sebanyak 2 orang. Penelitian Fanny Nidya Mirza 2011 menggunakan metode wawancara mendalam untuk mengumpulkan data yang kemudian
dianalisis dengan teknik tematik. Hasil penelitian Fanny Nidya Mirza 2011, diketahui bahwa remaja putri yang memutuskan untuk menikah
muda sudah memiliki pengetahuan tentang pernikahan meskipun pada tingkatan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena setiap remaja putri
memiliki pengalaman yang berbeda dalam menerima informasi tentang pernikahan. Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
menikah muda antara lain adat istiadat, ekonomi, sosial-budaya, diri-sendiri, pendidikan, orang tua, keluarga, dan agama. Dari beberapa faktor tersebut
yang mempengaruhi remaja putri untuk menikah muda dalam penelitian Fanny Nidya Mirza 2011, adalah diri-sendiri, keluarga, dan agama. Faktor
agama adalah faktor yang memperkuat remaja putri untuk mengambil keputusan menikah muda.
58
Penelitian lain yang relevan dengan dengan pernikahan dini yang dilakukan peneliti adalah penelitian yang dilakukan oleh Rahma Khairani
dan Dona Eka Putri 2009 mengenai kematangan emosi pada pria dan wanita yang menikah muda. Penelitian Rahma Khairani dan Dona Eka Putri
2009 lebih menekankan perbedaan antara pria dan wanita dalam pernikahan ditinjau dari kematangan emosi. Subjek penelitian berusia 18
– 24 tahun berada dalam rentang perkembangan usia dewasa awal. Jenis
penelitian mengukur perbedaan penelitian komparatif, jumlah subjek yang diteliti 25 subjek wanita dan 25 subjek pria. Hasil penelitian Rahma
Khairani dan Dona Eka Putri 2009,menunjukan bahwa adanya perbedaan yang signifikan pada kematangan emosi pria dan wanita yang menikah
muda. Dalam penelitian Rahma Khairani dan Dona Eka Putri 2009 juga ditemukan bahwa pria memiliki kematangan emosi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita. Perbedaan kematangan emosi juga di lihat dari perbedaan pekerjaan, pada pria kematangan emosi tertinggi dengan jenis
pekerjaan wiraswasta dan wanita pada profesi guru. Letak perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah
bahwa pada subjek penelitian berusia remaja di bawah 18 tahun, jenis pendekatan penelitian yaitu kualitatif, metode yang digunakan studi kasus,
serta yang diteliti kematangan emosi remaja putri dan peran lingkungan sosial yang mempengaruhi kematangan emosi. Sejauh ini peneliti masih
belum menemukan hasil penelitian yang mengungkap bagaimana
59
sebenarnya gambaran kematangan emosi dan peran lingkungan sosial yang dimiliki remaja putri di dalam pernikahan dini.
Beberapa penelitian tersebut menjadi referensi bagi peneliti untuk mengkaji lebih dalam mengenai fenomena pernikahan dini sehingga dapat
menjadi saran pertimbangan dalam melakukan penelitian, baik dari segi karakteristik remaja yang melakukan pernikahan dini maupun metode dalam
pelaksanakan penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti dalam persiapan maupun pelaksanaan penelitian. Penelitian-penelitian tersebut memberikan
beberapa gambaran mengenai gambaran kematangan emosi dan peran lingkungan sosial remaja putri dalam pernikahan dini. Dari hasil kajian
terhadap beberapa penelitian tersebut peneliti dapat mengambil pertimbangan mengenai metode pendekatan dan pelaksanaan penelitian.
F. Pertanyaan Penelitian