Karakteristik Kematangan Emosi Remaja

28

5. Karakteristik Kematangan Emosi Remaja

Remaja yang mencapai kematangan emosi memiliki karakteristik tertentu. Menurut Hurlock 2004: 213, remaja dapat dikatakan telah mencapai kematangan emosi jika memiliki karakteristik sebagai berikut. a. Kontrol Emosi Remaja yang telah mencapai kematangan emosi tidak akan “meledakkan” emosinya di hadapan orang lain. Akan tetapi menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara- cara yang lebih dapat diterima secara sosial. Selain itu, remaja juga mampu mengendalikan diri pada saat emosinya memuncak sehingga tidak merugikan lingkungan sosialnya. b. Penggunaan Fungsi Kritis Mental Remaja menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional dan tidak lagi bereaksi tanpa berpikir sebelumnya seperti anak-anak atau orang yang tidak matang emosinya. Remaja dapat memutuskan bagaimana cara bereaksi terhadap situasi yang sedang dihadapinya tersebut. Dalam hal ini, remaja juga mampu mengemukakan pendapat secara kritis dan mempertahankannya serta menerima pendapat orang lain yang berbeda dengannya. c. Pemahaman Diri Remaja yang telah matang emosinya memberikan reaksi emosional yang stabil, tidak berubah-ubah dari satu emosi atau suasana hati ke suasana hati yang lain, seperti dalam periode sebelumnya. Remaja 29 mampu memahami emosi yang terjadi pada dirinya dan memahami apa yang sedang dirasakannya. Selain itu, remaja juga dapat mengetahui penyebab dari emosi yang sedang dirasakan dan cara mengatasi emosi sesuai dengan penyebabnya tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa remaja yang telah matang emosinya memiliki karakteristik yaitu tidak “meledakkan” emosinya di hadapan orang lain tetapi menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara yang lebih dapat diterima. Kemudian menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional dan tidak lagi bereaksi tanpa berpikir sebelumnya seperti anak-anak atau orang yang tidak matang emosinya. Selain itu, remaja memberikan reaksi emosional yang stabil dan tidak berubah-ubah dari satu emosi atau suasana hati ke suasana hati yang lain, seperti dalam periode sebelumnya. Karakteristik kematangan emosi di atas selanjutnya digunakan sebagai aspek pengukuran untuk skala kematangan emosi dalam penelitian ini.

B. Remaja