20
dan mewujudkannya melalui respon emosional yang baik dan bertanggung jawab serta mengantisipasi secara kritis situasi yang dihadapi.
2. Ciri-ciri Kematangan Emosi
Salah satu perkembangan remaja dalam aspek emosi adalah memiliki kematangan emosi. Kematangan emosi pada remaja dapat dilihat
dalam perilaku yang ditampilkan remaja. Walgito 2004: 43, memaparkan
bahwa remaja yang matang emosinya memiliki ciri-ciri yaitu:
a. Dapat menerima keadaan dirinya maupun orang lain dengan objektif.
b. Pada umumnya remaja tidak bersifat impulsif, dapat mengatur pikirannya
dalam memberikan tanggapan terhadap stimulus yang mengenainya. c.
Dapat mengontrol emosinya dengan baik dan dapat mengontrol ekspresi emosinya walaupun dalam keadaan marah dan kemarahan itu tidak
ditampakkan keluar. d.
Dapat berpikir objektif sehingga lebih bersifat sabar, penuh pengertian, dan cukup mempunyai toleransi yang baik.
e. Remaja memiliki tanggung jawab, dapat berdiri sendiri, tidak mengalami
frustrasi, dan mampu menghadapi masalah dengan penuh pengertian. Senada dengan pendapat Walgito di atas, Jersild dalam Gusti A. S.
dan Margareta M. S. P, 2010: 37-38, menjelaskan ciri-ciri individu yang memiliki kematangan emosi, antara lain:
a. Penerimaan diri yang baik
Remaja yang memiliki kematangan emosi dapat menerima kondisi dirinya dengan baik. Penerimaan diri pada remaja dapat dilihat dari segi
fisik maupun psikisnya, baik secara pribadi maupun secara sosial. b.
Kemampuan dalam mengontrol emosi Remaja
yang matang
emosinya memiliki
kemampuan mengendalikan emosinya. Dorongan yang muncul dalam diri remaja
21
untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku dapat dikendalikan dan diorganisasikan ke arah yang baik.
c. Objektif Remaja yang memiliki kematangan emosi dapat memandang
kejadian berdasarkan dunia orang lain dan tidak hanya dari sudut pandang pribadi. Remaja memandang setiap respon emosional yang
berasal dari lingkungannya dengan objektif. Menurut Hollingworth Morgan dalam Nurul F., 2011: 4, dalam
memahami kematangan emosi dilakukan dengan cara memahami perubahan perilaku emosional dan respon-respon emosional yang berlawanan dari
anak-anak dan orang dewasa. Ciri-ciri remaja dengan emosi yang matang menurut Hollingworth dan Morgan dalam Nurul F., 2011: 4, yaitu:
a. Gradasi atau Derajat Toleransi Terhadap Frustrasi
Remaja yang memiliki kematangan emosi biasanya mampu memberikan gradasi respon emosional yang baik. Sehingga, remaja
mampu meminimalisir rasa frustrasi terhadap respon emosional yang berasal dari lingkungannya.
b. Pengurangan Frekuensi dan Derajat Kekacauan Emosional
Remaja yang memiliki kematangan emosi tidak mudah meledakkan emosinya sesering yang ditunjukkan oleh anak-anak.
Remaja mempunyai energi dan kepercayaan memandang masa yang akan datang dengan baik. Selain itu ciri yang ditunjukkan, remaja mampu
22
mengontrol dirinya serta mengurangi frekuensi emosi yang meledak- ledak.
c. Perilaku yang Tidak Impulsif dan Eksplosif
Remaja yang emosinya matang memiliki ciri mampu menunda respon emosional yang negatif dari lingkungannya. Selain itu, remaja
dapat memberikan respon emosi yang tidak impulsif seperti respon emosi pada anak-anak.
d. Sikap Menghargai Diri Sendiri
Remaja yang emosinya matang memiliki ciri dapat menghargai diri sendiri attitude of self regard dan mampu mengendalikan diri. Selain
itu, remaja mampu mengasihi diri self pity serta tidak menunjukkan rasa kasihan terhadap diri sendiri secara berlebihan, melainkan sewajarnya.
e. Manifestasi emosional
Remaja yang emosinya matang mampu menghambat manifestasi emosinya, atau kemampuan untuk mengarahkan dan meregulasi impuls,
pemikiran, kebiasaan, emosi, sikap serta tingkah laku. Sehingga remaja dapat mengatasi ketegangan dan masalah yang dihadapinya. Remaja juga
mampu mengembangkan kepribadiannya untuk tujuan yang matang. Berdasarkan ciri-ciri di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri
individu yang memiliki kematangan emosional adalah tidak impulsif, mempunyai tanggung jawab, dapat mengendalikan emosi, menerima
keadaan dirinya, dapat berpikir objektif, memiliki manifestasi emosi, dan sikap menghargai diri sendiri. Selain itu, remaja memiliki toleransi terhadap
23
frustasi, pengurungan frekuensi dan derajat kekacauan emosi, memiliki emosi yang terbuka, dan memiliki rasa kasih sayang.
3. Aspek-aspek Kematangan Emosi