Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial

55 remaja di bawah usia 18 tahun karena faktor kehamilan yang tidak dikehendaki dan faktor diri sendiri, dimana remaja harus memperhatikan aspek biologis, emosi serta sosial dalam pernikahan.

D. Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial

Menurut W. S. Winkel 2006: 118, Bimbingan dan Konseling pribadi dan sosial merupakan bimbingan dalam mengatur dirinya sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seks dan sebagainya, serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama dalam berbagai lingkungan pergaulan sosial. Syamsu Yusuf 2006: 11 memaparkan bahwa bimbingan pribadi- sosial adalah bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial pribadi. Bidang BK pribadi sosial antara lain adalah masalah hubungan dengan sesama teman, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan masyarakat tempat tinggal, dan penyelesaian konflik. Berdasarkan definisi di atas, bimbingan pribadi sosial merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh seorang guru BK atau konselor kepada individu atau sekumpulan individu untuk membantu individu mencegah, menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi dan sosial, seperti penyesuaian diri dengan lingkungan, penyelesaian konflik serta pergaulan. Di dalam penelitian ini, kematangan emosi pada remaja yang menikah dini merupakan bidang Bimbingan dan Konseling pribadi sosial. Kematangan emosi remaja yang diteliti masuk dalam kajian Bimbingan dan 56 Konseling pribadi dan peran lingkungan sosial masuk dalam kajian Bimbingan dan Konseling sosial. Bidang layanan BK pribadi sosial, sesuai dengan karakteristik individu pada usia remaja. Pada usia remaja individu mengalami banyak konflik, baik yang menyangkut masalah pribadi maupun sosial sehingga remaja harus dapat menyelesaikan permasalahan yang muncul. Kematangan emosi pada remaja yang dihadapkan pada kondisi pernikahan berbeda dengan remaja yang belum menikah. Remaja yang menikah dini harus menghadapi lingkungan dan permasalahan yang berbeda dari sebelum remaja menikah. Remaja yang melakukan penyesuaian dalam pernikahan dapat memiliki kematangan emosi.

E. Penelitian Terdahulu