66
Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti maka didapatkan tiga orang remaja putri sebagai subjek penelitian.
D. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kaliagung Kabupaten Kulon Progo, Propinsi  DIY  karena  di  daerah  tersebut  masih  ditemukan  remaja  yang
melakukan  pernikahan  dini.  Setting  penelitian  ini  dilakukan  di  rumah  ketiga subjek,  tempat  makan,  rumah  salah  satu  orang  tua  kandung  subjek,  rumah
sahabat  subjek  dan  di  lingkungan  tetangga  sekitar  subjek.  Hal  ini  untuk  lebih memudahkan proses wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti. Waktu
dan  tempat  untuk  melakukan  wawancara  telah  disepakati  sebelumnya  oleh subjek. Dengan begitu peneliti dapat mengumpulkan informasi dengan mudah
dan lebih mendalam.
E. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Menurut  Patton  dalam  Asih  Fitriani,  2012:  48  terdapat  2  macam metode  pengumpulan  data  dalam  penelitian  kualitatif,  yaitu  wawancara  dan
observasi.  Dalam  penelitian  ini  juga  dilakukan  dengan  2  metode,  yaitu wawancara mendalam dan observasi.
1. Wawancara Mendalam In-depth Interview
Menurut  Moleong  2011:  186,  wawancara  merupakan  percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
interviewer  yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dalam penelitian
ini  menggunakan  pedoman  wawancara  bebas  terpimpin.  Menurut  Sutrisno
67
Hadi  1994:  70,  pedoman  wawancara  yang  bebas  terpimpin  telah dipersiapkan  sebelumnya  tetapi  tidak  mengikat  jalannya  wawancara.
Digunakannya  pedoman  dalam  melakukan  wawancara  bertujuan  agar wawancara  dapat  dikendalikan  dan  tidak  menyimpang  dari  pokok
permasalahan sehingga memungkinkan variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi di lapangan.
Dalam  penelitian  ini,  wawancara  dilakukan  kepada  ketiga  remaja putri  yang  melakukan  pernikahan  dini  untuk  mendapatkan  gambaran
kematangan  emosi  yang  dimiliki  remaja  putri.  Wawancara  juga  dilakukan pada  suami,  mertua,  dan  sahabat.  Hal  ini  untuk  mengungkap  peran
lingkungan  yang  berpengaruh  terhadap  kematangan  emosi  remaja  putri  di dalam pernikahan dini.
2. Observasi Pengamatan
Dalam  melaksanakan  pengamatan  ini  sebelumnya  peneliti mengadakan  pendekatan  dengan  subjek  penelitian  yaitu  remaja  putri,
sehingga  terjadi  keakraban  antara  peneliti  dengan  remaja  putri  yang  dapat mendukung terciptanya keterbukaan remaja putri kepada peneliti. Penelitian
ini menggunakan jenis observasi non partisipan. Sementara itu, pengamatan yang  digunakan  menggunakan  pengamatan  terstruktur  yaitu  melakukan
pengamatan  dengan  menggunakan  pedoman  observasi  pada  saat pengamatan dilakukan. Peran peneliti sebagai pengamat dalam hal ini tidak
sepenuhnya    ikut  berperan  serta  partisipan  melainkan  melaksanakan fungsi-fungsi pengamatan.
68
Pengamatan  dalam  penelitian  ini  berhubungan  dengan  kematangan emosi  dan  interaksi  yang  dilakukan  remaja  putri  dengan  lingkungannya.
Pengamatan ini dilakukan di tempat tinggal remaja putri dan tempat-tempat remaja  putri  melakukan  aktivitas  sehari-hari.  Selain  itu,  pengamatan  juga
dilakukan saat jalannya wawancara untuk mengkroscek atau mengklarifikasi kebenaran  data  hasil  wawancara  yang  diperoleh  dengan  keadaan  remaja
putri yang teramati oleh peneliti.
F. Instrumen Penelitian