37
self control, mempersiapkan perkawinan dan keluarga, serta mencapai pencarian identitas diri yang positif. Mencapai kemandirian emosional
menunjukkan bahwa kematangan emosi remaja merupakan salah satu tugas perkembangan remaja yang harus dicapai remaja.
4. Kematangan Emosi pada Remaja
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas yaitu suatu keadaan yang ditandai oleh perkembangan emosi yang tinggi atau cenderung
meledak-ledak Anggia K. E. M., 2009: 74. Syamsu Yusuf L. N. 2006: 73, menjelaskan tentang perubahan perkembangan kematangan emosional
pada masa remaja yang dijelaskan dalam tabel di bawah ini. Tabel 1. Perubahan Perkembangan Kematangan Emosi Remaja
DARI ARAH KE ARAH
Tidak toleran dan bersikap superior. Bersikap
toleran dan
merasa nyaman.
Kaku dalam bergaul. Luwes dalam bergaul.
Peniruan buta
terhadap teman
sebaya. Interdependensi dan mempunyai
self esteem. Kontrol orang tua.
Kontrol diri sendiri. Perasaan yang tidak jelas tentang
dirinyaorang lain. Perasaan mau menerima dirinya
dan orang lain. Kurang dapat mengendalikan diri
dari rasa
marah dan
sikap permusuhannya.
Mampu menyatakan
emosinya secara konstruktif dan kreatif.
Hurlock 1980: 213 mengungkapkan bahwa remaja dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila pada akhir masa remajanya tidak
“meledakkan” emosinya di hadapan orang lain tetapi menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara
yang lebih dapat diterima. Kemudian remaja dapat menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi
38
tanpa berpikir sebelumnya seperti anak-anak atau orang yang belum matang. Remaja yang telah matang emosinya mampu menunjukkan reaksi emosional
yang stabil, tidak berubah-ubah dari satu emosi atau suasana hati ke suasana hati yang lain.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kematangan emosi pada remaja merupakan kondisi dimana remaja dapat
mengelola emosinya sesuai situasi dan kondisi, mampu berpikir secara kritis terlebih dahulu sebelum merespon emosinya, mengekspresikannya secara
tepat dan tidak berubah-ubah. Remaja yang kurang matang emosinya biasanya cenderung melakukan hal-hal yang kurang baik, sementara itu
remaja yang matang emosinya lebih mampu mengontrol dan menempatkan emosinya dengan baik sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat.
5. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Remaja