Aspek-aspek Kematangan Emosi Kematangan Emosi

23 frustasi, pengurungan frekuensi dan derajat kekacauan emosi, memiliki emosi yang terbuka, dan memiliki rasa kasih sayang.

3. Aspek-aspek Kematangan Emosi

Aspek-aspek remaja yang matang emosinya dapat dilihat dalam pergaulan di lingkungan sosialnya. Aspek yang dimiliki remaja dapat menunjukkan gambaran maupun tingkat kematangan emosi. Enam aspek kematangan emosi menurut Overstreet dalam Casmini, 2004: 32, adalah: a. Sikap untuk Belajar Remaja bersikap terbuka untuk belajar menambah pengetahuan dari pengalaman hidupnya. Remaja yang matang emosinya mampu mengambil pelajaran dari pengalaman hidupnya dan pengalaman orang disekitarnya untuk digunakan dalam menjalani kehidupannya. b. Memiliki Rasa Tanggung Jawab Remaja yang matang emosinya mampu mengambil keputusan atau melakukan suatu tindakan dan dan berani menanggung resikonya. Remaja yang matang emosinya tahu bahwa setiap orang bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri. Hal ini berarti bahwa remaja yang matang secara emosi tetap dapat meminta saran atau meniru tingkah laku yang baik dari lingkungannya. c. Memiliki Kemampuan untuk Berkomunikasi dengan Efektif Remaja yang matang emosinya memiliki kemampuan untuk menungkapkan apa yang akan dikemukakan. Selain itu, remaja mampu 24 mengungkapkan pemikiran dan perasaannya dengan percaya diri, tepat, dan peka terhadap situasi. d. Memiliki Kemampuan untuk Menjalin Hubungan Sosial Remaja yang matang emosinya mampu melihat kebutuhan orang lain dan memberikan potensi dirinya untuk dibagikan pada orang lain yang membutuhkan. Remaja mampu menunjukkan ekspresi cintanya dan mampu menerima cinta dari orang lain. e. Beralih dari Egosentrisme ke Sosiosentrisme Remaja mampu melihat dirinya sebagai bagian dari kelompok. Remaja mengembangkan hubungan afeksi, saling mendukung dan bekerja sama. Untuk itu diperlukan adanya empati, sehingga remaja dapat memahami perasaan orang lain. f. Falsafah Hidup yang Terintegrasi Remaja yang matang emosinya mampu memperhatikan fakta- fakta tertentu secara tersendiri dan menggabungkannya untuk melihat arti keseluruhan yang muncul. Dengan demikian, remaja dapat mempertimbangkan tindakan sekarang dan rencana masa depan. Remaja melakukan pertimbangan didasarkan pada penilaian yang objektif dan terlepas dari prasangka. 25 Selain itu, menurut Syamsu Yusuf L. N. 2006: 54, Kematangan emosi pada remaja ditandai oleh: a. Adekuasi Emosi Remaja yang memiliki kematangan emosi ditandai dengan cinta kasih, simpati, altruis senang menolong orang lain. Selain itu remaja juga memiliki respek sikap hormat atau menghargai orang lain, dan sikap ramah terhadap orang lain di lingkungan sekitarnya. b. Pengendalian Emosi Remaja yang matang emosinya ditandai dengan tidak mudah tersinggung, tidak agresif, dan bersikap optimis. Remaja juga dapat menghadapi situasi frustasi secara wajar. Berdasarkan aspek kematangan emosi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek kematangan emosi meliputi sikap untuk belajar pada individu, memiliki rasa tanggung jawab,memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif, memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan sosial, beralih dari egosentrisme ke sosiosentrisme, falsafah hidup yang terintegrasi, adekuasi emosi, dan pengendalian emosi pada remaja.

4. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kematangan Emosi