Pengertian Keefektifan Pengendalian Internal Sifat-sifat Pengendalian Internal

3. Keefektifan Pengendalian Internal

a. Pengertian Keefektifan Pengendalian Internal

Menurut Komaruddin 1994:269 efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan dari suatu kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu, sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dijelaskan bahwa keefektifan adalah keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan. Dengan demikian keefektifan lebih menitik beratkan pada tingkat keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuan atau target yang telah ditentukan. Menurut PP No. 8 Tahun 2006 dalam Adelin 2013:6 pengendalian internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keandalan penyajian laporan keuangan, sedangkan menurut Abdul Halim 2003:197 struktur pengendalian internal merupakan rangkaian proses yang dijalankan entitas, yang mana proses tersebut mencakup berbagai kebijakan dan prosedur sistematis, bervariasi dan memiliki tujuan utama : 1 Menjaga keandalan pelaporan keuangan entitas 2 Menjaga efektif dan efisiensi operasi yang dijalankan 3 Menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Keefektifan pengendalian internal adalah keberhasilan manajemen dalam mencapai tujuan instansi yang berkaitan dengan menjaga keandalan penyajian laporan keuangan, efisiensi operasional dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keefektifan pengendalian internal dapat berperan dalam mencegah dan mendeteksi suatu kecurangan akuntansi fraud dalam suatu instansi.

b. Sifat-sifat Pengendalian Internal

Bambang Hartadi 1999:11-17 menjelaskan bahwa sifat-sifat sistem pengendalian intern yang dapat dipercaya yaitu : 1 Kualitas karyawan sesuai dengan tanggung jawab Faktor yang paling sulit dan paling penting dalam pengendalian adalah orang-orang yang dapat menunjang suatu sistem dapat berjalan baik. Masalah karyawan kadang-kadang menimbulkan permasalahan dalam pengendalian intern. Tingkat perputaran yang tinggi dalam jabatan akuntansi berarti orang-orang yang mengerjakan tugas-tugas akuntansi dan pengendalian adalah tidak berpengalaman. Orang-orang yang tidak berpengalaman berarti akan berbuat kesalahan lebih dibanding dengan orang yang telah berpengalaman. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan kualitas karyawan : a Penarikan tenaga kerja Manajemen harus mengusahakan seluas mungkin sumber tenaga kerja dalam hal tenaga kerja tidak dapat ditarik dari dalam perusahaan. Semakin luas sumber tenaga kerja akan lebih besar kemungkinan mendapat calon tenaga kerja yang dikehendaki. b Pengembangan Pengembangan mutu karyawan berarti menyangkut usaha- usaha meningkatkan pengetahuan karyawan dan keahlian atau keterampilannya. Pengembangan mutu karyawan dimaksudkan untuk mendorong karyawan bekerja lebih keras dan baik, berusaha memiliki tingkat moral yang tinggi dan karenanya akan menghasilkan tugas-tugas yang dikerjakan secara efisien. c Pengukuran prestasi Pengukuran prestasi ini dimaksudkan untuk menilai pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawab masing- masing karyawan. Ini dapat digunakan untuk menentukan dalam golongan dan pengalaman serta penggajiannya. 2 Rencana organisasi yang memberi pemisahan tanggung jawab fungsi secara layak. Pemisahan tanggung jawab sering disebut pembagian tugas. Ada tiga jenis tanggung jawab fungsi yang dilaksanakan oleh departemenbagian atau paling tidak orang yang berlainan. a Otorisasi untuk melaksanakan transaksi. Otorisasi ini menunjukkan orang yang mempunyai otoritas dan tanggung jawab untuk memulai suatu transaksi b Pencatatan transaksi. Tugas ini menunjukkan tugas atau fungsi pencatataan dan akuntansi. Apabila menerapkan EDP Electronic Data Processing maka suatu pengawasan tambahan perlu diselenggarakan. c Penyimpanan aktiva. Tugas ini menunjukkan penyimpanan fisik atau pengawasan fisik secara efektif Tujuan adanya pemisahan di atas adalah tidak ada seorang pun yang harus mengendalikan dua atau tiga tanggung jawab fungsi. Apabila departemenbagian atau orang yang berbeda melaksanakan suatu transaksi maka terdapat keuntungan, pertama akan sulit berbuat kecurangan kecuali kerjasama collusion dan kedua, dengan adanya koordinasi maka akan terselenggaranya suatu transaksi dikerjakan secara efisien dan terhindar dari kesalahan karena adanya saling cek cross check. 3 Sistem pemberian wewenang, tujuan dan teknik, dan pengawasan yang wajar untuk mengadakan pengendalian atas aktiva, utang, penghasilan dan biaya. a Sistem pemberian wewenang sesuai ukuran kriteria manajemen bersifat umum dan dapat didelegasikan ke tingkat manajemen yang lebih rendah. Tetapi beberapa pemberian wewenang juga dapat bersifat penting dan harus ada pada dewan direksi. b Tujuan dan teknik Paling tidak perusahaan harus memiliki bagian rekening chart of accounts dan dengan penjelasan dan instruksi tertulis tentang klasifikasi transaksi. Perusahaan yang lebih besar akan didapat sistem dokumentasi EDP Electronic Data Processing, dokumen program komputer, buku pegangan sistem dan prosedur, kerangka pengolahan transaksi dan berbagai formulir lainnya. c Pengawasan Pengawasan adalah suatu alat untuk memonitor dan menjaga sistem pengendalian berjalan baik. Dengan adanya pengawasan maka kesalahan-kesalahan dapat ditekan atau dikurangi. Pengawasan dapat dilakukan secara langsung yaitu pada saat suatu sistem sedang berjalan dan secara tidak langsung yang dapat dilakukan melalui laporan-laporan yang telah dibuat atau dihasilkan. 4 Pengendalian terhadap penggunaan aktiva dan dokumen serta formulir yang penting. Pengendalian fisik atas aktiva, catatan dan dokumen lainnya harus dibatasi kepada orang-orang tertentu saja yang diberi wewenang. Aktiva seperti persediaan dan surat berharga harus disimpan secara baik dan dihindarkan dari orang-orang yang tidak berwenang menanganinya. Demikian juga untuk catatan-catatan biaya dan piutang harus dihindarkan dari orang yang tidak mempunyai tanggungjawab pada catatan tersebut. Formulir- formulir yang sangat penting untuk pekerjaan akuntansi dan pengawasan harus disimpan secara baik pula. Pengendalian fisik mempunyai tujuan menghindari dari kesalahan dan ketidakberesan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 5 Perbandingan catatan-catatan aktiva dan utang dengan yang senyatanya ada dan mengadakan tindakan koreksi bila ada perbedaan. Perbandingan secara periodik dapat meliputi perhitungan fisik saldo kas, rekonsiliasi bank, perhitungan fisik surat berharga, konfirmasi saldo piutang dan utang dan teknik-teknik lainnya yang dilakukan untuk menentukan apakah catatan akuntansi sesuai dengan keadaan sebenarnya. Manajemen yang melakukan perbandingan secara periodik akan mempunyai kesempatan lebih banyak dalam menemukan kesalahan dalam catatan-catatan daripada tidak melakukan. Apabila dalam perbandingan- perbandingan terdapat perbedaan maka tindakan koreksi harus segera diadakan, hal ini untuk menghindari risiko yang lebih besar.

c. Tujuan Pengendalian Internal

Dokumen yang terkait

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

2 69 130

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI, PENEGAKAN HUKUM, DAN PERILAKU TIDAK ETIS TERHADAP KECURANGAN AKUNTANSI

0 2 11

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

0 0 15

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

0 0 2

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

0 0 9

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

0 0 23

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

0 0 3

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

0 0 24

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

1 17 10

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI, DAN PERILAKU TIDAK ETIS TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Bank Konvensional di Kabupaten Banyumas) - repository perpustakaan

0 0 17