Pembahasan Hasil Penelitian PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI DENGAN PERILAKU TIDAK ETIS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKA

Dari kedua pengujian tersebut membuktikan bahwa terjadi mediasi antara variabel X 1 , X 2 , X 3 terhadap variabel Y 2 melalui variabel Y 1 maka dapat disimpulkan hipotesis ke delapan dapat diterima.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal terhadap Perilaku Tidak Etis Hasil penelitian mendukung hipotesis yang pertama yang menyatakan bahwa Keefektifan Pengendalian Internal berpengaruh negatif terhadap Perilaku Tidak Etis. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai B koefisien penelitian yaitu sebesar -0,142 yang menandakan bahwa pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal terhadap Perilaku Tidak Etis adalah negatif, nilai t penelitian sebesar 2,964 yang lebih besar dari t tabel pada tingkat signifikasi 5 yaitu 2,008 2,9642,008. Selain itu nilai probabilitas signifikasi sebesar 0,005 0,05 juga mengindikasikan bahwa variabel Keefektifan Pengendalian Internal berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Tidak Etis. Penelitian ini membuktikan teori Arens 2009:377 yang menyatakan salah satu komponen dalam Pengendalian Internal yaitu integritas dan nilai-nilai etis merupakan produk dari standar etika dan perilaku entitas, yang dikomunikasikan dan diberlakukan dalam praktik yang meliputi tindakan menajemen untuk menghilangkan atau mengurangi dorongan dan godaan yang mungkin membuat karyawan melakukan tindakan tidak jujur, illegal, atau tidak etis. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Thoyibatun 2009 yang menyatakan bahwa Keefektifan Pengendalian Internal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Perilaku Tidak Etis pada Perguruan Tinggi Negeri se Jawa Timur yang berada di bawah naungan Depatemen Pendidikan Nasional dan Depatemen Agama dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa Keefektifan Pengendalian Internal yang diterapkan oleh suatu instansi jika semakin efektif akan semakin menurunkan Perilaku Tidak Etis karyawan maupun manajemen yang berada di dalamnya. 2. Pengaruh Ketaatan Aturan Akuntansi terhadap Perilaku Tidak Etis Hasil penelitian mendukung hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa Ketaatan Aturan Akuntansi berpengaruh negatif terhadap Perilaku Tidak Etis. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai B koefisien penelitian yaitu sebesar -0,281 yang menandakan bahwa pengaruh Ketaatan Aturan Akuntansi terhadap Perilaku Tidak Etis adalah negatif, nilai t penelitian sebesar 3,225 yang lebih besar dari t tabel pada tingkat signifikasi 5 yaitu 2,008 3,2252,008. Selain itu nilai probabilitas signifikasi sebesar 0,002 0,05 juga mengindikasikan bahwa variabel Ketaatan Aturan Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Tidak Etis. Ketaatan Aturan Akuntansi merupakan suatu kewajiban dalam organisasi untuk mematuhi segala ketentuan atau aturan akuntansi dalam melaksanakan pengelolaan keuangan dan pembuatan laporan keuangan agar tercipta transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan laporan keuangan yang dihasilkan efektif, handal serta akurat informasinya. Hasil penelitian ini membuktikan teori Jensen and Meckling 1976 dalam Adelin 2013, dalam teori keagenan yang menyatakan bahwa taat terhadap aturan akuntansi dapat memperkecil perilaku curang. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Thoyibatun 2009 bahwa Ketaatan Aturan Akuntansi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Perilaku Tidak Etis pada Perguruan Tinggi Negeri se Jawa Timur yang berada di bawah naungan Depatemen Pendidikan Nasional dan Depatemen Agama dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin taatnya instansi terhadap aturan akuntansi yang berlaku maka akan semakin menurunkan Perilaku Tidak Etis yang dilakukan karyawan maupun manajemen yang berada di dalamnya. 3. Pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Perilaku Tidak Etis Hasil penelitian ini mendukung hipotesis kelima yang menyatakan bahwa Kesesuaian Kompensasi berpengaruh negatif terhadap Perilaku Tidak Etis. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai B koefisien penelitian yaitu sebesar -0,184 yang menandakan bahwa pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Perilaku Tidak Etis adalah negatif, nilai t penelitian sebesar 3,040 yang lebih besar dari t tabel pada tingkat signifikasi 5 yaitu 2,008 3,0402,008. Selain itu nilai probabilitas signifikasi sebesar 0,004 0,05 juga mengindikasikan bahwa variabel Kesesuaian Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Tidak Etis. Hasil penelitian ini konsisten dengan teori yang dikemukakan oleh Wright 2003 dalam Wilopo 2006 yang menyatakan bahwa kompensasi, insentif, pengawasan serta sistem yang berjalan dengan baik dapat mencegah perilaku tidak etis manajemen perusahaan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Thoyibatun 2009 bahwa Kesesuaian Kompensasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Perilaku Tidak Etis pada Perguruan Tinggi Negeri se Jawa Timur yang berada di bawah naungan Depatemen Pendidikan Nasional dan Depatemen Agama dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin sesuainya kompensasi yang diberikan instansi kepada karyawan maka akan semakin menurunkan Perilaku Tidak Etis yang dilakukan karyawan maupun manajemen yang berada di dalamnya. 4. Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Hasil penelitian mendukung hipotesis yang kedua yang menyatakan bahwa Keefektifan Pengendalian Internal berpengaruh negatif terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai B koefisien penelitian yaitu sebesar -0,169 yang menandakan bahwa pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi adalah negatif, nilai t penelitian sebesar 2,828 yang lebih besar dari t tabel pada tingkat signifikasi 5 yaitu 2,008 2,8282,008. Selain itu nilai probabilitas signifikasi sebesar 0,007 0,05 juga mengindikasikan bahwa variabel Keefektifan Pengendalian Internal berpengaruh signifikan terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Penelitian ini membuktikan teori Arens 2009:379 yang menyatakan bahwa salah satu komponen dalam Pengendalian Internal yaitu Penilaian Risiko atas pelaporan keuangan adalah tindakan yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Generally Accepted Accounting Principles GAAP atau prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum. Penilai Risiko tersebut sebagai bagian dari perancangan dan pelaksanaan pengendalian internal untuk meminimalkan kekeliruan serta kecurangan, auditor menilai risiko untuk memutuskan bukti yang dibutuhan dalam audit. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Wilopo 2006 yang menyatakan bahwa Keefektifan Pengendalian Internal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Publik dan Badan Usaha Milik Negara di Indonesia dengan nilai signifikansi 0,04. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa Keefektifan Pengendalian Internal yang diterapkan oleh instansi jika semakin efektif akan semakin menurunkan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi yang dilakukan karyawan maupun manajemen yang berada di dalamnya. 5. Pengaruh Ketaatan Aturan Akuntansi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Hasil penelitian mendukung hipotesis yang keempat yang menyatakan bahwa Ketaatan Aturan Akuntansi berpengaruh negatif terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai B koefisien penelitian yaitu sebesar -0,264 yang menandakan bahwa pengaruh Ketaatan Aturan Akuntansi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi adalah negatif, nilai t penelitian sebesar 2,405 yang lebih besar dari t tabel pada tingkat signifikasi 5 yaitu 2,008 2,4052,008. Selain itu nilai probabilitas signifikasi sebesar 0,020 0,05 juga mengindikasikan bahwa variabel Ketaatan Aturan Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Penelitian ini membuktikan teori Wolk and Tearney 1997:93-95 dalam Wilopo 2006 yang menyatakan bahwa kegagalan dalam menyusunan laporan keuangan disebabkan oleh ketidak ketaatan manajemen pada aturan akuntansi, di mana hal tersebut akan menimbulkan kecurangan perusahaan yang tidak dapat dideteksi oleh para auditor. Dan juga sependapat dengan Albrecht and Albrecht 2003 dalam Thoyibatun 2009 yang menyatakan bahwa perilaku menyimpang dari aturan berpengaruh terhadap pilihan kebijakan dan tindakan yang menguntungkan diri sendiri atau mengarah pada Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Wilopo 2006 yang menyatakan bahwa Ketaatan Aturan Akuntansi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Publik dan Badan Usaha Milik Negara di Indonesia dengan nilai signifikansi 0,047. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin taatnya instansi terhadap aturan akuntansi yang berlaku maka akan semakin menurunkan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi yang dilakukan karyawan maupun manajemen yang berada di dalamnya. 6. Pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Hasil penelitian ini mendukung hipotesis keenam yang menyatakan bahwa Kesesuaian Kompensasi berpengaruh negatif terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai B koefisien penelitian yaitu sebesar -0,213 yang menandakan bahwa pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi adalah negatif, nilai t penelitian sebesar 2,812 yang lebih besar dari t tabel pada tingkat signifikasi 5 yaitu 2,008 2,8122,008. Selain itu nilai probabilitas signifikasi sebesar 0,007 0,05 juga mengindikasikan bahwa variabel Kesesuaian Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Hasil penelitian ini membuktikan pernyataan Erickson et al. 2004 dalam Thoyibatun 2009 yang melaporkan bahwa struktur kompensasi dapat dijadikan alternatif manajemen untuk menurunkan tingkat kecurangan akuntansi, atau untuk meningkatkan kinerja dan kesadaran untuk mencapai kinerja. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Thoyibatun 2009 bahwa Kesesuaian Kompensasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Perguruan Tinggi Negeri se Jawa Timur yang berada di bawah naungan Depatemen Pendidikan Nasional dan Depatemen Agama dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin sesuainya kompensasi yang diberikan instansi kepada karyawan maka akan semakin menurunkan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi yang dilakukan karyawan maupun manajemen yang berada di dalamnya. 7. Pengaruh Perilaku Tidak Etis terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Hasil penelitian ini mendukung hipotesis ketujuh yang menyatakan bahwa Perilaku Tidak Etis berpengaruh positif terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai B koefisien penelitian yaitu sebesar 0,441 yang menandakan bahwa pengaruh Perilaku Tidak Etis terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi adalah positif, nilai t penelitian sebesar 2,517 yang lebih besar dari t tabel pada tingkat signifikasi 5 yaitu 2,008 2,5172,008. Selain itu nilai probabilitas signifikasi sebesar 0,015 0,05 juga mengindikasikan bahwa variabel Perilaku Tidak Etis berpengaruh signifikan terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Penelitian ini konsisten dengan pernyataan Wilopo 2006 yang menjelaskan bahwa Perilaku Tidak Etis dapat memberikan pengaruh terhadap terjadinya Kecenderungan Kecurangan Akuntansi di dalam suatu manajemen. Dan juga pernyataan Dallas 2002 dalam Thoyibatun 2009 yang melakukan studi empiris terhadap Enron, juga menunjukkan bukti bahwa perilaku yang terfokus pada uang sebagai tujuan akhir akan mengabaikan faktor nilai dan akan berakibat menghalalkan segala cara. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Wilopo 2006 yang menyatakan bahwa Perilaku Tidak Etis berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Publik dan Badan Usaha Milik Negara di Indonesia dengan nilai signifikansi 0,002. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin karyawan melakukan tindakan atau perilaku yang tidak etis maka akan semakin tinggi juga Kecenderungan Kecurangan Akuntansi yang dilakukan karyawan maupun manajemen yang berada di dalamnya. 8. Pengaruh Perilaku Tidak Etis sebagai variabel intervening antara Keefektifan Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi dan Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis kedelapan yang menyatakan Perilaku Tidak Etis merupakan variabel intervening antara Keefektifan Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi dan Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai t penelitian sebesar 4,254 yang lebih besar dari t tabel pada tingkat signifikasi 5 yaitu 2,006 4,2542,006 untuk Perilaku Tidak Etis sebagai Variabel Intervening antara Keefektifan Pengendalian Internal dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi, nilai t penelitian sebesar 4,189 yang lebih besar dari t tabel pada tingkat signifikasi 5 yaitu 2,006 4,1892,006 untuk Perilaku Tidak Etis sebagai Variabel Intervening antara Ketaatan Aturan Akuntansi dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi, dan nilai t penelitian sebesar 4,937 yang lebih besar dari t tabel pada tingkat signifikasi 5 yaitu 2,006 4,9372,006 untuk Perilaku Tidak Etis sebagai Variabel Intervening antara Kesesuaian Kompensasi dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Penelitian ini membuktikan bahwa perilaku tidak etis yang disebabkan oleh ketidakefektifan pengendalian internal, ketidaksesuaian kompensasi yang dan ketidaktaatan pada aturan akuntansi dapat memberikan kesempatan dan memicu karyawan untuk berperilaku tidak sesuai dnegan aturan yang merujuk pada tindakan kecurangan akuntansi yang berkaitan dengan korupsi seperti penyuapan, konflik kepentingan, pemberian tanda terima kasih yang tidak sah, dan pemerasan secara ekonomi di mana hal tersebut dapat merugikan instansi atau lembaga itu sendiri. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa Perilaku Tidak Etis menjadi variabel intervening antara Keefektifan Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi dan Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi di mana Perilaku Tidak Etis karyawan yang disebabkan oleh kurang efektifnya pengendalian internal, kurang taat kepada aturan akuntansi dan dan tidak sesuainya kompensasi yang diberikan akan berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.

F. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

2 69 130

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI, PENEGAKAN HUKUM, DAN PERILAKU TIDAK ETIS TERHADAP KECURANGAN AKUNTANSI

0 2 11

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

0 0 15

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

0 0 2

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

0 0 9

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

0 0 23

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

0 0 3

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

0 0 24

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

1 17 10

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI, DAN PERILAKU TIDAK ETIS TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Bank Konvensional di Kabupaten Banyumas) - repository perpustakaan

0 0 17