tindakan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi, yang berarti bahwa semakin suatu manajemen taat pada aturan akuntansi maka semakin rendah
pula Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.
6. Pengaruh
Kesesuaian Kompensasi
terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi
Kecurangan akuntansi dapat terjadi ketika seorang karyawan merasa tidak puas atas kompensasi yang ia terima dari apa yang telah mereka
kerjakan. Tindakan kecurangan akuntansi tersebut dilakukan karyawan semata-mata untuk memaksimalkan keuntungan untuk pribadi.
Jensen dan Meckling 1976 dalam Wilopo 2006:5 menyatakan bahwa pemberian kompensasi diharapkan dapat mengurangi Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi. Kesesuaian kompensasi yang diberikan kepada karyawannya atas apa yang telah mereka kerjakan diharapkan dapat
membuat karyawan tersebut tercukupi sehingga tidak melakukan tindakan kecurangan akuntansi untuk memaksimalkan keuntungan pribadinya di
mana hal tersebut akan merugikan instansi itu sendiri. Dengan berdasarkan dari penelitian Thoyibatun 2009, Kesesuaian
Kompensasi diharapkan dapat mencegah dan menurunkan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi manajemen dalam instansi.
7. Pengaruh Perilaku Tidak Etis terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
Perilaku manajemen yang tidak etis dapat mempengaruhi terjadinya kecurangan akuntansi. Semakin manajemen melakukan perilaku yang tidak
etis maka semakin tinggi pula tindakan kecurangan akuntansi yang mereka lakukan. Dallas 2002 dalam Wilopo 2006:8 menyatakan bahwa berbagai
kecurangan akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan Enron, WorldCom, Xerox dll di USA dikarenakan perilaku tidak etis yang dilakukan
manajemen dalam perusahaan. CIMA 2002 dalam Wilopo 2006 juga berpendapat bahwa perusahaan dengan standar etika yang rendah memiliki
risiko kecurangan akuntansi yang tinggi. Dengan berdasarkan penelitian Wilopo 2006, Thoyibatun 2009, dan
Adelin 2013, Perilaku Tidak Etis manajemen dalam perusahaan akan berpengaruh terhadap tindakan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi,
yang berarti semakin tinggi Perilaku Tidak Etis manajemen maka semakin
tinggi pula Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. 8.
Pengaruh Perilaku Tidak Etis sebagai variabel intervening antara Keefektifan Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi dan
Kesesuaian Kompensasi
terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi.
Kurang efektifnya pengendalian internal, ketidakpuasaan dan kekecewaan karyawan dengan hasil atau kompensasi yang diperoleh di
dalam suatu perusahaan atas apa yang telah mereka kerjakan, dan ketidaktaatan pada aturan akuntansi dapat memberikan kesempatan dan
memicu karyawan untuk berperilaku tidak etis yang merujuk pada tindakan kecurangan akuntansi berkaitan dengan korupsi seperti penyuapan, konflik
kepentingan, pemberian tanda terima kasih yang tidak sah, dan pemerasan
secara ekonomi di mana hal tersebut dapat merugikan instansi atau lembaga itu sendiri. Dengan demikian Perilaku Tidak Etis karyawan yang disebabkan
oleh kurang efektifnya pengendalian internal, kurang taat kepada aturan akuntansi dan tidak sesuainya kompensasi yang diberikan akan berpengaruh
terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.
D. Paradigma Penelitian