antara Ketaatan Aturan Akuntansi dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi, dan nilai t
penelitian sebesar 4,937 yang lebih besar dari t
tabel sebesar 2,006 untuk Perilaku Tidak Etis sebagai Variabel Intervening
antara Kesesuaian Kompensasi dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.
Besarnya pengaruh Perilaku Tidak Etis sebagai variabel intervening antara Keefektian Pengendalian Internal dan Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi yaitu sebesar 0,0967, pengaruh Perilaku Tidak Etis sebagai variabel
intervening antara
Ketaatan Aturan
Akuntansi dan
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi yaitu sebesar 0,1054, dan pengaruh Perilaku Tidak Etis sebagai variabel intervening antara Kesesuaian
Kompensasi dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi yaitu sebesar 0,085
B. Implikasi Penelitian
1. Keefektifan Pengendalian Internal sangat diperlukan dalam kegiatan operasional untuk menjaga stabilitas dan kinerja organisasi di suatu
instansi. Dengan adanya Pengendalian Internal yang efektif setiap kegiatan yang ada di dalam suatu instansi dapat terkontrol dengan baik dan sesuai
dengan yang diharapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Keefektifan Pengendalian Internal berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Perilaku Tidak Etis dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Universitas Negeri Yogyakarta. Hal ini mengandung implikasi bahwa
sebaiknya instansi memperhatikan Pengendalian Internal yang ada guna mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dan untuk
meminimalisir kemungkinan terjadinya Perilaku Tidak Etis yang akan merujuk pada Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.
2. Ketaatan Aturan Akuntansi merupakan suatu kewajiban dalam organisasi untuk mematuhi segala ketentuan atau aturan akuntansi dalam
melaksanakan pengelolaan keuangan dan pembuatan laporan keuangan agar tercipta transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
laporan keuangan yang dihasilkan efektif, handal serta akurat informasinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ketaatan Aturan
Akuntansi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Perilaku Tidak Etis dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Universitas Negeri
Yogyakarta. Hal ini mengandung implikasi bahwa sebaiknya instansi memperhatikan Aturan Akuntansi yang berlaku guna mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya dan untuk meminimalisir serta mencegah kemungkinan terjadinya Perilaku Tidak Etis yang akan merujuk
pada Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. 3. Kesesuaian Kompensasi dapat mempengaruhi perilaku karyawan.
Seseorang cenderung akan berperilaku tidak etis dan berlaku curang untuk memaksimalkan keuntungan untuk dirinya sendiri. Biasanya karyawan
akan melakukan kecurangan karena ketidakpuasaan atau kekecewaan dengan hasil atau kompensasi yang mereka terima atas apa yang telah
dikerjakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kesesuaian
Kompensasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Perilaku Tidak Etis dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Universitas Negeri
Yogyakarta. Hal ini mengandung implikasi bahwa sebaiknya instansi memperhatikan sesuainya kompensasi yang diberikan kepada karyawan
untuk meminimalisir dan mencegah kemungkinan terjadinya Perilaku Tidak Etis yang akan merujuk pada Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi yang dilakukan oleh karyawan. Apabila Perilaku Tidak Etis dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dapat diminimalisasikan maka
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya akan mudah tercapai.
C. Saran