Cara melaksanakan shalat qashar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 260 Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. c Lakukan shalat ashar denagn meringkas dua rakaat seperti shalat yang biasa dilakukan sampai selesai. c. Shalat jama’ ta’khir dan qashar a Pertama berniat dengan melafalkan niat shalat jama’ qashar sebagai berikut: b Kerjakan shalat zuhur yang di qashar sampai selesai dua rakaat dan salam, lalu lanjutkan dengan shalat ashar dengan terlebih dulu membaca iqamah dan memasang niat dengan membaca: c Sesudah membaca niat, lanjutkan shalat seperti shalat biasanya sampai selesai dan salam. Shalat jama’ ta’khir dan qashar ini boleh mendahulukan zuhur dulu atau ashar dulu 10 ,u[[y4A[C:[v [vQy nd[ \ t[ n x [ H] ,u[[y4A[C:[v [vQy nd[ \ t[4 b[ x [ H] [L zI N ew t .} [~[1 x[H PP [[[4 PPb[ Be E ,u 10 Ibid., 18-20. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 261 Pendidikan Islam dalam Teori dan Praktik DAFTAR BACAAN Abidin, Slamet. Fiqih Ibadah. Bandung : Pustaka Setia. 1998. Al-Albani, Muhammad Nashirudin. Silsilah Hadits Sahih. Jakarta : Qisthi Press. 2005. Dahlan Ridlwan, M. Fiqih. Malang : Media Ilmu. 2005. Jawad Mughniyah, Muhammad. Fiqih Ja’far. Jakarta : Lentera. 1995. Jawad Mughniyah, Muhammad. Fiqih lima Mazdhab. Jakarta : Lentera Basritama. 2001. Masruchan. Panduan Materi Keagamaan. Mojokerto : MAN Mojokerto. 2009 Saerozi, A. Fiqih. Surabaya : LP Maarif NU. 2002. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 262 Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 263 Pendidikan Islam dalam Teori dan Praktik PASAL 4 SHALAT SUNNAT RAWATIB

1. Ketentuan-ketentuan Shalat Sunnah Rawatib

1 Pengertian Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang dikerjakan menyertai shalat fardlu, baik sebelum ataupun sesudahnya. Shalat sunnah rawatib merupakan shalat sunnah yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah SAW 1 . Adapun hukum melaksanakannya adalah sunnah muakad, adapula yang sunnah ghairu muakad. Sholat sunnah rawatib ialah shalat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah melakukan sholat wajib lima waktu . Yang dilakukan sebelumnya dinamakan “Rawatib Qabliyah”. Sedang yang dilakukan sesudahnya dinamakan shalat “Rawatib Ba’diyah”. Shalat sunnah rawatib qabliyah, dimaksudkan sebagai pendahuluan shalat wajib agar shalat itu dapat dilakukan lebih sempurna. Sedangkan shalat sunnah rawatib ba’diyah, dimaksudkan sebagai penyempurna jika dalam shalat wajib tersebut kurang sempurna mengerjakannya. 1 Slamet Abidin, Moh. Suyono HS., Fiqih Ibadah Bandung : CV Pustaka Setia,1999, 67. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 264 Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. Sebaiknya, setiap orang yang telah mendirikan shalat fardlu jangan melupakan shalat sunnah sebagai penyempurna shalat fardlu- nya karena mungkin saja dalam shalat fardlunya ada kekurangan dan kesalahan 2 . 2 Macam-macam Shalat Sunnah Rawatib Sholat sunnah rawatib dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu shalat sunnah rawatib muakad dan ghairu muakad. a Shalat sunnah Rawatib Muakad : a. Dua rakaat sebelum shalat dzuhur dan dua rakaat sesudah shalat dzuhur. Artinya: Abdullah bin Syaqiq berkata, “Aku pernah menanyakan mengenai shalatnya Rasulullah SAW. Kepada Siti Aisyah r.a., Siti Aisyah menjawab, Rasulullah SAW. Biasa melaksanakan shalat sunat empat rakaat sebelum dzuhur dan dua rakaat sesudahnya.” H.R. Ahmad dan Muslim, serta selain keduanya 3 b. Dua rakaat sesudah shalat Maghrib [ H[g0g eK9[v [0? : € PPPP 7 [ H[c 7[2 . 0gC b[‚ [89:; J ] :7 , PPPd : [ Jj i [H] 6_ PPPyV . ƒ} [ \ „ PD . 1DEF:Q= …0; e9 †[0?[A1 , cd : [ H c 7 ‡ H] 9:; J 7[8 [ˆ? : -[g [[? ] [  ~[1 . cd:7P1: : PD u [ \ 9 „ [O [ \ ‰ [ . AA?PP= Š5PB‹ ŒPPƒ 2 Ahmad Qasim, Cara Bersuci dan Shalat Rasulullah SAW Bandung : Trigenda Karya, 1994, 313. 3 Salim Bahreisy, Tarjamah Riyadhus Shalihin Bandung: PT Al-Ma’arif, 1964, 56.