Yang termasuk syarat wajib puasa adalah sebagai berikut: Adapun yang menjadi syarat sah puasa adalah sebagai berikut:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 288 Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. c. Suci dari haid dan nifas. Jika sedang berpuasa tiba-tiba keluar darah tersebut, maka puasanya batal.

3. Rukun puasa

Rukun puasa atau disebut juga fardlu puasa adalah sesuatu yang harus terpenuhi untuk sahnya puasa pada saat pelaksanaan puasa. Seperti halnya syarat, rukun ini jika ditinggalkan, akan membatalkan puasa. Rukun puasa hanya ada dua macam, yaitu: a. Berniat, yaitu menyengaja melakukan puasa. Berniat puasa wajib harus dilakukan pada waktu malam hari hingga terbit fajar. Seseorang yang berpuasa wajib yang tidak berniat pada malam- nya, maka puasanya tidak sah posisi niat berada dalam hati. Adapun melafalkan niat tidak termasuk rukun, tetapi tidak dilarang. Dalam niat puasa ditentukan puasa apa yang akan dijalani apakah puasa Ramadlan, puasa Syawal, PuasaSenin-Kamis, dan seterus- nya. Sedang untuk puasa sunnah boleh dilakukan pada siang hari, jika malam harinya belum berniat, dengan ketentuan belum sampai matahari tergelincir condong ke arah barat dan sebelum makan atau minum serta melakukan halhal yang membatalkan puasa. b. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam mahatari. 4

4. Yang membatalkan puasa

Orang yang sedang berpuasa harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasanya. Adapun hal- hal yang dapat membatalkan puasa adalah sebagai berikut: a. Makan dan minum dengan sengaja. Termasuk juga yang mem- batalkan puasa adalah memasukkan sesuatu ke dalam perut 4 Abdurrahman Al-Jaziri, Fiqih Empat Madzhab Jakarta: Darul Ulum Press, 2002, 8. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 289 Pendidikan Islam dalam Teori dan Praktik melalui mulut selain makanan dan minuman, seperti karet, kertas, dan lain sebagainya b. Muntah dengan sengaja. Muntah yang tidak disengaja tidak membatalkan puasa. c. Bersetubuh melakukan hubungan suami isteri. Bersetubuh yang dilakukan pada malam hari tidak membatalkan puasa. Orang yang sedang berpuasa Ramadlan atau yang tidak berpuasa padahal dia wajib berpuasa dan pada siang harinya sengaja melakukan hubungan suami isteri, maka batallah puasanya. Di samping puasanya batal,dan wajib mengqadla’nya, orang tersebut diwajib- kan pula membayar kifarat denda. Dendanya bertingkat, pertama harus memerdekakan budak, jika tidak bisa harus berpuasa dua bulan berturut-turut, dan jika tidak bisa juga harus memberi makan enam puluh fakir miskin hingga kenyang. d. Keluar air mani sperma dengan sengaja, misalnya karena ber- sentuh dengan lawan jenisnya. Jika keluar mani itu karena mimpi maka tidak membatalkan puasa. e. Keluar darah haidl atau nifas bagi perempuan. f. Hilang akal gila atau mabuk. Jika hal ini terjadi pada siang hari maka batallah puasanya.

5. Orang yang dibolehkan tidak berpuasa

Di atas sudah diuraikan orang-orang yang wajib mengerjakan puasa, khususnya puasa Ramadlan. Pada bagian ini akan dijelaskan orang-orang yang diberikan keringanan untuk tidak melakukan puasa pada bulan Ramadlan. Orang-orang yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Orang yang sedang sakit. Orang yang sakit dan tidak mampu berpuasa, atau kalau berpuasa akan memperparah sakitnya, maka orang itu boleh tidak berpuasa. Jika sudah sembuh dia wajib mengqadla’ puasanya di hari lain.