Mempraktekkan Pelaksanaan Zakat Mal

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 304 Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. DAFTAR PUSTAKA Al-Banjari Syekh M Arsyad, Kitab Sabilal Muhtadin, Surabaya: Pt. Bina Ilmu, 2007. Al-Gazali, Rahasia Puasa Dan Zakat, Bandung: Mizan, 2005. Al-Ghazali, Rahasia puasa dan zakat, bandung: tri genda karya, 2009. Al-Ghozali Imam , 40 Prinsip Agama, Bandung: Pustaka Hidayah, 2005. Al-Muthlaq Abdullah bin Muhammad, fiqih sunnah, Jakarta: sahara, 2008. Jailani Syaikh ‘Abdul Qadir, Fiqih Tasawuf, Bandung: pustaka hidayah, 2004 Syahatah Husein , Cara Praktis Menghitung zakat, ciputat: kalam pustaka, 2005. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 305 Pendidikan Islam dalam Teori dan Praktik PASAL 8 MEMAHAMI TATA CARA SHALAT WAJIB 1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya Bandung : CV Penerbit J- Art,2005,203. 2 Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Ja’fari Jakarta : PT Lentera Basritama, 1995, 117.

A. Ketentuan-ketentuan Shalat Fardlu Wajib

a. Pengertian

Pada dasarnya, arti shalat menurut bahasa adalah do’a. Allah SWT berfirman: Artinya: “Dan di antara orang-orang Arab Badui itu, ada yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya di jalan Allah itu sebagai jalan mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh do’a Rasul.” QS. At-taubah:99 1 Sedang pengertiannya dalam agama dan syari’at adalah ibadah yang kita kenal selama ini, di mana dituntut kesucian padanya, yang mengandung ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan khusus, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam 2 . + ,-. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 306 Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. Dalam Islam, shalat menempati kedudukan tertinggi dibandingkan ibadah manapun. Ia merupakan tiang agama 3 .

b. Syarat Wajib Shalat

Adapun syarat-syarat wajib shalat adalah sebagai berikut 4 : 1. Islam Dalam sebuah hadits disebutkan : Artinya: “Dari abi Thalhah bin Ubaidillah r.a. bahwasannya Rasulullah SAW pernah ditanya orang tentang Islam, maka Rasulullah menjawab, ’yaitu shalat lima waktu sehari semalam. ” HR. Bukhari dan Muslim 5 Dengan demikian, tidaklah sah mengerjakan shalat itu bagi orang kafir asli dan tidak wajib mengulangi shalatnya bagi si Kafir tersebut ketika ia masuk islam. Adapun orang murtad, maka baginya wajib mengulangi shalatnya. 6 2. Baligh. Maka tidaklah wajib shalat itu atas anak-anak karena mereka belum dibebani kewajiban beribadah. Dalam sebuah hadits disebutkan: 01 2 34 5 061 7 8 . 9 . : -0.8 7 ; . . =. 0. ? -A : B0 C + D 30E . F8 G8H IJK 3 Slamet Abidin, Moh. Suyono HS., Fiqih Ibadah Bandung : CV Pustaka Setia, 1999, 61. 4 Ibnu Mas’ud, Zainal Abidin S, Fiqih Madzhab Syafi’i Bandung : CV Pustaka Setia, 2007, 142. 5 Salim Bahreisy, Tarjamah Riyadhus Shalihin Bandung: PT Al-Ma’arif, 1964, 23. 6 Imron Abu Amar, Fathul Qarib Jilid 1 Kudus : Menara Kudus, 1989, 78.