Mensyukuri semua nikmat yang Allah berikan Qana’ah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 145 Pendidikan Islam dalam Teori dan Praktik memperoleh ataupun mencegahnya dari dirinya, maka ia tidak akan mampu, kecuali apa yang telah Allah tetapkan baginya. Dari sini muncullah qana’ah terhadap apa yang telah diberikan, kemuliaan diri dan baiknya usaha, serta membebaskan diri dari penghambaan kepada makhluk dan mengharap pemberian mereka. Hal tersebut tidak berarti bahwa jiwanya tidak berhasrat pada kemuliaan, tetapi yang dimaksudkan dengan qana’ah ialah, qana’ah pada hal-hal keduniaan setelah ia menempuh usaha, jauh dari kebakhilan, kerakusan, dan dari mengorbankan rasa malunya. Apabila seorang hamba dikaruniai sikap qana’ah, maka akan bersinarlah cahaya kebahagiaan, tetapi apabila sebaliknya apabila ia tidak memiliki sikap qana’ah, maka hidupnya akan keruh dan akan bertambah pula kepedihan dan kerugiannya, disebabkan oleh jiwanya yang tamak dan rakus. Seandainya jiwa itu bersikap qana’ah, maka sedikitlah musibahnya. Sebab orang yang tamak adalah orang yang terpenjara dalam keinginan dan sebagai tawanan nafsu syahwat. Kemudian, bahwa qana’ah itu pun dapat menghimpun bagi pelakunya kemuliaan diri, menjaga wibawanya dalam pandangan dan hati, serta mengangkatnya dari tempat-tempat rendah dan hina, sehingga tetaplah kewibawaan, melimpahnya karamah, kedudukan yang tinggi, tenangnya bathin, selamat dari kehinaan, dan bebas dari perbudakan hawa nafsu dan keinginan yang rendah. Sehingga ia tidak mencari muka dan bermuka dua, ia pun tidak melakukan sesuatu kecuali hal itu dapat memenuhi menambah imannya, dan hanya kebenaranlah yang ia junjung.

5. Tidak malas beribadah dan berikhtiar kepada Allah

Qada’ dan qadar Allah SWT tentang nasib manusia rahasia Allah SWT yang yang semata. Karna tidak tau nasibnya, maka manusi tidak boleh menunggu dengan pasrah. Manusia yang beriman pada qadha dan qadar mempelajari dan mempraktikkan hukum-hukum Allah yang telah diberikan kepada manusia. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 146 Dr. H. Moch. Tolchah, M. Ag. Ikhtar artinya melakukan perbuatan yang baik dengan penuh kesungguhan dan keyakinan akan hasil yang baik bagi dirinya.dengan pemahaman srperti itulah ,seorang muri akan bekerja keras agar biasa sukses,pedagang akan hidup hemat agar usahanya berkembang, dan sebagainya. 8 Allah SWT berfirman; Artinya:”Dan bahwa manusia hanya meperoleh apa yang diusaha- kannya.Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya. Q.S.An-Najm : 39-40. 9

C. Menjelaskan Hubungan antara Qadha dan Qadar

Dalam Al-Quran kata qadha berarti hukum atau keputusan Q.S. An-Nisa : 65, perintah Q.S. Al-Isra : 23, kehendak Q.S. Ali Imran : 47, dan mewujudkan atau menjadikan Q.S. Fusillat : 12. Sedangkan kata qadar berarti kekuasaan atau kemampuan Q.S. Al-Baqoroh : 236, ketentuan atau kepastian Q.s. Al Mursalat : 23, Ukuran Q.S. Ar Ra’d :17, dengan mengatur serta menentukan suatu menurut batas-batasnya Q.S. Fussilat : 10. 10 Ulama Asy’ariah, yang di pelopori oleh Abu Hasan Al Asy’Ari wafat di basrah Tahun 330 H, berpendapat bahwa qadha ialah kehendak Allah SWT mengenai segala hal dan keadaan, kebaikan dan keburukan, yang sesuai dengan apa yang akan di ciptakan dan tidak akan berubah-ubah sampai terwujudnya kehendak tersebut. Sedangkan qadar adalah perwujudan kehendak Allah SWT terhadap semua mahkluknya dalam bentu-bentuk dan batasan-batasan tertentu, baik mengenai zat-zatnya ataupun sipat-sipatnya. DU XT `‡ÙjŠ ¨C›_60`° €Y¯ W ³WË\y §¬²¨ ‰DU XT œÈOXjØÈ\y WÕS\y sWmÄc §­©¨ 8 Dewi Mulyani, Akidah Bandung : Mizan, 2010 77 9 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya Bandung : CV J-Art, 2004 528 10 Abu Nizhan, Buku Pintar Al-Qur’an Depok : Qultum Media, 2008 122