supaya siswa yang bersangkutan jera, namun respon negatif ini akan menimbulkan masalah lain seperti halnya kebencian, patah semangat, malas
belajar, dan sebagainya. Prinsip penggunaan penguatan merupakan acuan utama peneliti dalam
merencanakan kegiatan dalam pembelajaran, yakni pembuatan RPP. Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dalam
merencanakan pembelajaran di kelas.
4. Komponen Keterampilan Penguatan
Buchari Alma, dkk 2008: 31-32 menyebutkan komponen dalam
keterampilan penguatan meliputi:
a. Verbal reinforcement
Komentar ungkapan, pujian yang berbentuk: 1
Kata-kata: baik, bagus, hebat sekali, benar sekali, sangat teliti dan sebagainya.
2 Kalimat:
a Itu suatu pikiran yang baik.
b Cara berfikir kritis sekali.
c Terima kasih kamu sangat pandai.
b. Gestural reinforcement
1 Wajah: senyum, mengangkat alis, tertawa, siulan, kerlingan mata.
2 Anggota badan: tepuk tangan, menunjuk, tanda o.k., naikkan tangan,
anggukan, gelengan kepala keheranan, jempol, angkat bahu.
14
c. Proximity reinforcement
Berjalan mendekati, berdiri di dekat, duduk di dekat kelompok, berdiri di antara siswa.
d. Contact reinforcement
Tepuk bahu, punggung, tangan pada kepala, jabat tangan, memegang rambut, menaikkan tangan siswa. Dalam hal ini harus diperhatikan
kebiasaan daerah setempat. Ada tabu memegang pipi, memegang kepala dan sebagainya.
e. Activity reinforcement
Berjalan mendahului, membagi bahan, memimpin permainan, membantu siswa dalam menggunakan AVA OHP, mendengarkan musik, radio, TV.
f. Token reinforcement
Pemberian hadiah, bintang komentar tertulis pada buku pekerjaan, nama kehormatan, perangko mata uang badges, gambar, es lilin, es cream, dan
lain sebagainya. Moh. Uzer Usman 1992: 73-74 menyebutkan komponen penguatan
sebagai berikut: a.
Penguatan verbal Biasanya diungkapkan atau diutarakan dengan menggunakan kata-kata
pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebagainya, misalnya bagus; bagus sekali; betul; pintar; ya, seratus buat kamu.
15
b. Penguatan nonverbal
1 Penguatan gerak isyarat, misalnya anggukan atau gelengan kepala,
senyuman, kerut kening, acungan jempol, wajah mendung, wajah cerah, sorot mata yang sejuk bersahabat atau tajam menantang.
2 Penguatan pendekatan: Guru mendekati siswa untuk menyatakan
perhatian dan kesenangannya terhadap pelajaran, tingkah laku, atau penampilan siswa. Misalnya guru berdiri di samping siswa, berjalan
menuju siswa, duduk dekat seorang atau sekelompok siswa, atau berjalan di sisi siswa. Penguatan ini berfungsi menambah penguatan
verbal. 3
Penguatan dengan sentuhan contact: Guru dapat menyatakan persetujuan dan penghargaan terhadap usaha dan penampilan siswa
dengan cara menepuk-nepuk bahu atau pundak siswa, berjabat tangan, mengangkat tangan siswa yang menang dalam pertandingan.
Penggunaannya harus dipertimbangkan dengan seksama agar sesuai dengan usia, jenis kelamin siswa, dan latar belakang budaya
setempat. 4
Penguatan dengan kegiatan menyenangkan: Guru dapat menggunakan kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas yang disenangi oleh
siswa sebagai penguatan. Misalnya seorang siswa yang menunjukkan kemajuan dalam pelajaran musik ditunjuk sebagai pemimpin paduan
suara sekolah.
16