Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar

Selanjutnya KD tersebut dijabarkan ke dalam 4 KD, yakni : 1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. 2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan. 4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan salah satu kompetensi dasar KD yang termasuk ke dalam standar kompetensi SK ke-dua, yakni kompetensi dasar ke-satu yang mengkaji tentang perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

D. Minat Siswa Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

Menguasai materi pembelajaran merupakan salah satu tuntutan yang harus dicapai oleh siswa. Dengan adanya tuntutan tersebut maka masing-masing siswa akan menanggapi sesuai dengan kemampuannya. Apabila penyampaian materi tidak disesuaikan dengan kemampuan siswa, maka akan sulit bagi siswa untuk menguasai materi. Hal itu juga dapat memadamkan ketertarikan peserta didik terhadap mata pelajaran itu sendiri, dan tentunya akan memadamkan minat siswa terhadap mata pelajaran tersebut. Dalam kaitannnya dengan pelajaran IPS sebagai salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar SD, minat belajar dibutuhkan dalam rangka membangun 31 ketertarikan, perasaan senang, perhatian, partisipasi dalam pembelajaran dan kesadaran dalam belajar. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan Slameto 2003: 180 bahwa dengan minat siswa akan memiliki rasa ketertarikan dan rasa suka yang lebih pada suatu hal atau aktivitas pembelajaran. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Minat dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Slameto 2003: 180 mengatakan bahwa bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan ia akan berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya. Jadi kesadaran untuk untuk belajar timbul dalam diri siswa, karena ia menganggap bahwa belajar merupakan sarana untuk menggapai tujuannya. Senada dengan pendapat tersebut, Syaiful Bahri Djamarah 2002: 132-133 mengatakan bahwa minat adalah suatu rasa ketertarikan dan rasa lebih suka pada hal atau aktivitas. Anak didik yang berminat terhadap sesuatu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati itu. Minat dapat juga diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu kegiatan. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Sri Esti Wuryani Djiwandono 2002: 366 yang menjelaskan bahwa guru dapat mengobservasi langsung 32 kegiatan siswa guna mengukur minatnya. Kegiatan siswa merupakan kunci dari minat mereka. Siswa yang paling memperhatikan selama pelajaran berlangsung, merupakan siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran tersebut. Intensitas minat siswa terhadap mata pelajaran memanglah berbeda antara siswa satu dengan yang lainnya. Namun, guru dapat terus memupuk minat dalam proses pembelajaran supaya minat dalam diri siswa tumbuh. Dengan harapan minat situasional dalam diri siswa akan muncul yang nantinya akan menjadi bibit munculnya minat pribadi. Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan indikator minat belajar yaitu rasa ketertarikan untuk belajar, rasa sukasenang dalam aktivitas belajar, memberikan perhatian yang besar dalam belajar, berpartisipasi dalam aktivitas belajar, dan adanya kesadaran untuk belajar. Berkaitan dengan minat siswa terhadap pembelajaran IPS, maka dari pendapat Slameto dan Syaiful Bahri Djamarah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa dikatakan berminat pada pembelajaran IPS jika: 1. siswa tertarik terhadap kegiatan belajar IPS, 2. siswa senang dalam mengikuti pembelajaran IPS, 3. siswa menunjukkan perhatian lebih saat belajar IPS, 4. siswa berpartisipasi dalam kegiatan belajar IPS, dan 5. siswa mempunyai keinginankesadaran untuk belajar IPS. 33 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikator-indikator tersebut yang selanjutnya dijabarkan ke dalam sub indikator sebagai tolak ukur siswa yang berminat belajar IPS.

E. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Siswa Sekolah Dasar merupakan individu yang unik. Keunikan tersebut dikarenakan pada masa usianya yang masih pada masa perkembangan, baik secara kognitif, afektif, maupun secara psikomotor. Menurut Tirtarahardja dan La Sulo Dwi Siswoyo, dkk. 2008: 88 menyebutkan ciri khas siswa Sekolah Dasar sebagai berikut : 1. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikhis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik. Maksudnya ia sejak lahir telah memiliki potensi-potensi yang berbeda dengan individu lain yang ingin dikembangkan dan diaktualisasikan. 2. Individu yang sedang berkembang, yakni selalu ada perubahan dalam diri peserta didik secara wajar baik yang ditujukan kepada diri sendiri maupun ke arah penyesuaian dengan lingkungan. 3. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. Maksudnya adalah maupun ia adalah makhluk yang berkembang punya potensi fisik dan psikhis untuk bisa mandiri, namun karena belum dewasa maka ia membutuhkan bantuan dan bimbingan dari pihak lain sesuai kodrat kemanusiaanya. 4. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. Hal ini dikarenakan bahwa di dalam diri anak ada kecenderungan untuk memerdekakan diri, 34

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN(REINFORCEMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD DAERAH BINAAN 5 KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

1 47 169

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SISWA DI KLEAS V SDN 067775 MEDAN.

0 7 34

HUBUNGAN KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN (REINFORCEMENT) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 4 21

KEMAMPUAN BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DITINJAU DARI MINAT BELAJAR Kemampuan Belajar Siswa Kelas Viii Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Dan Persepsi Siswa Tentang Keteram

0 3 15

KEMAMPUAN BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DITINJAU DARI MINAT BELAJAR Kemampuan Belajar Siswa Kelas Viii Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Dan Persepsi Siswa Tentang Ketera

0 3 18

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V SDN PANDEAN 3 DAN SISWA KELAS V SDN PANDEAN 4 STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V SDN PANDEAN 3 DAN SISWA KELAS V SDN PANDEAN 4 TAHUN PELAJARAN 2010/201

0 1 14

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

0 0 9

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

0 0 10

PENGARUH MINAT DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SD NEGERI SUDIMARA

0 0 16

PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS V SDN 1 PUNDUNGREJO, KECAMATAN TAWANGSARI, KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - UNWIDHA Repository

0 1 26