itu diperoleh data skor prates kemampuan menulis teks ulasan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, yang hasilnya tidak jauh berbeda antara kedua kelas tersebut. Untuk kelompok eksperimen skor tertinggi sebesar 77, skor
terendah 64,
mean
sebesar 70,90, median sebesar 71,50,
mode
sebesar 71, dan standar deviasi sebesar 4,011. Skor tertinggi prates kelompok kontrol sebesar 78,
skor terendah sebesar 65,
mean
sebesar 71,23, median sebesar 72,
mode
sebesar 72, dan strandar deviasi sebesar 3,927. Skor tersebut berfungsi untuk mengetahui
kondisi awal kedua kelompok setelah dilakukan prates. Dalam memberikan skor hasil tulisan siswa, baik skor prates maupun pascates, terdapat beberapa aspek
penilaian, yaitu: isi, organisasi tulisan, kosakata, pengetahuan bahasa, dan mekanik. Dalam pembahasan ini akan dibahas hasil tulisan siswa dalam kategori
rendah, sedang, dan tinggi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, masing- masing kategori akan dibahas dua tulisan siswa.
a. Kelompok Eksperimen
1 Kategori Rendah
D1AAS2KRKEPRE
Tulisan D1AAS2KRKEPRE merupakan salah satu karya siswa dalam menulis teks ulasan kelas eksperimen pada saat prates dalam kategori rendah.
Tulisan tersebut masih memiliki banyak kesalahan di hampir semua aspek. Berdasarkan aspek isi, tulisan tersebut masih kurang dalam penguasaan topik. Hal
ini bisa dilihat dari semua struktur teks ulasan. Aspek kedua adalah organisasi, dalam aspek ini yang dinilai meliputi struktur
teks ulasan. Pertama, struktur orientasi dalam tulisan harus berupa gambaran
umum yang ditandai dengan nama, kegunaan maupun yang lain. Akan tetapi, dalam tulisan ini belum disebutkan siapa tokoh yang ada dalam cerpen.
Selanjutnya dalam struktur tafsiran, siswa sudah mampu menangkap makna yang ada dalam cerita tetapi belum mengembangkan isinya. Lalu, dalam struktur
evaluasi siswa sudah mampu menilai cerpen tersebut, baik itu kelebihan, kekurangan, maupun isi cerpen. Akan tetapi, ada penjelasan yang tidak logis,
yaitu siswa menyebutkan “
sampulnya menarik
” padalah dalam cerpen itu tidak ada sampulnya. Dalam struktur rangkuman, sudah cukup baik tetapi kurang
dikembangkan isinya. Kesalahan yang paling banyak terjadi ada dalam aspek mekanik.
Kesalahan dalam mekanik di antaranya tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf. Misalnya
kata “bendera” sebagai judul seharusnya diberi tanda petik “ atau garis bawah.
Penggunaan nama orang juga harus ditulis huruf kapital.
Kata “
nenek
” bila tidak diikuti nama orang maka huruf
n
ditulis huruf kecil saja. Pemakaian kata “tapi”
di awal kalimat tidak tepat, namun hal ini justru terjadi beberapa kali. Selain itu, penggunaan tanda
titik dua :
kurang tepat bila diletakkan setelah kata “
pertama
” dalam kalimat “
pertama: semula ini ha nya kain biasa
”, sebaiknya setelah kata “
pertama
” itu tanda
koma ,.
Dalam penataan paragraf juga terjadi kesalahan, yaitu kalimat pertama di setiap paragraf tidak
menjorok. Seharusnya tiap awal kalimat di setiap paragraf menjorok lima spasi. Pembahasan selanjutnya masih dalam kategori rendah kelas eksperimen
sebagai berikut.