Analisis Gel Electrophoresis Analisis Tekstur Curd secara Obyektif

29

7. Analisis Gel Electrophoresis

Gel hasil elektroforesis SDS-PAGE tersebut di dokumentasikan dalam bentuk gambar dengan menggunakan Gel-Doc Bio-rad. Hasil GEL-DOC tersebut kemudian dianalisis densitas pita proteinnya dengan menggunakan ImageJ 1.42q software dari Wayne Rasband, National Institute of Health, USA http:rsb.info.nih.govij.

8. Analisis Tekstur Curd secara Obyektif

Tekstur curd dianalisis dengan metode Texture Profile Analysis TPA menggunakan alat TA-XT2i. Setting alat TA-XT2i untuk pengukuran TPA curd dapat dilihat pada Tabel 5. Sampel curd yang akan diuji merupakan sampel curd yang telah disimpan dalam rendaman air selama 1 malam di dalam lemari pendingin. Satu jam sebelum pengukuran, sampel curd di biarkan dahulu di suhu ruang. Pengukuran sampel curd dilakukan sebanyak empat kali dari empat titik yang berbeda. Sampel curd yang akan diukur dipotong berbentuk silinder dengan diameter ±3.5 cm. Sampel dianalisis menggunakan probe P100 dengan diameter 100mm. Parameter yang diukur menggunakan metode TPA adalah kekerasan, kohesivitas dan daya kunyah curd. Tabel 5. Setting TA-XT2i untuk pengukuran TPA curd Pre-test speed 1.5 mmsec Test speed 1.5 mmsec Post-test speed 1.0 mmsec Target mode 0 = distance Unit distance strain Distance 60 Time 5 sec Trigger type 0 = Auto force Unit force grams Trigger force 20 g Tare mode 0 = Auto Interpretasi beberapa parameter tekstur : Kekerasan menunjukkan besarnya gaya yang diberikan hingga obyek mengalami perubahan bentuk. Tekanan probe yang diberikan terhadap objek, menghasilkan grafik TPA yang meningkat hingga mencapai batas tertentu dimana objek akan mengalami perubahan bentuk dan pada saat objek hancur, grafik TPA akan menunjukkan pola penurunan. Sehingga parameter kekerasan dapat diperoleh dari nilai gaya pada puncak tertinggi di kurva pertama. Kohesivitas merupakan rasio usaha yang dibutuhkan untuk menekan pangan pada gigitan kedua dibandingkan dengan usaha yang dibutuhkan untuk menekan pada gigitan pertama. Luas area dibawah kurva merupakan integral dari waktu t terhadap gayaF yang setara dengan usaha. Sehingga parameter kohesivitas dapat diperoleh dari rasio luas area dibawah kurva kedua dengan luas area dibawah kurva pertama. Daya kunyah merupakan besarnya tenaga yang dibutuhkan untuk menghancurkan pangan semi padat menjadi bentuk yang siap ditelan. Parameter daya kunyah dipengaruhi oleh kekerasan dan kekompakan objek, sehingga merupakan hasil perkalian antara kekerasan dan kohesivitas. 30 Kelengketan merupakan besarnya tenaga yang dibutuhkan untuk mengunyah pangan padat menjadi bentuk yang siap ditelan. Parameter kelengketan merupakan perkalian antara kekerasan, kohesivitas dan elastisitas.

9. Analisis Tekstur Curd secara Subyektif