Analisis Kadar Air Metode Oven SNI 1992 yang Dimodifikasi Analisis Kadar Protein Metode Kjeldahl AOAC 1995 yang dimodifikasi Pelarutan Total Protein Mujoo et al. 2003 yang dimodifikasi

25 metode Bradford dan dipisahkan secara elektroforesis SDS-PAGE. Gel elektroforesis dianalisis untuk mengetahui berat molekul BM pita protein, densitas pita protein dan identifikasi pita protein. Whey yang dihasilkan dari proses pembuatan curd dianalisis pH dan kadar proteinnya menggunakan metode Bradford.

C. PROSEDUR ANALISIS

1. Analisis Kadar Air Metode Oven SNI 1992 yang Dimodifikasi

Sejumlah sampel curd 3-5g dimasukkan ke dalam cawan yang telah diketahui beratnya. Kemudian cawan dimasukkan ke dalam oven bersuhu 105 o C hingga diperoleh berat yang konstan. Perhitungan kadar air dilakukan berdasarkan berat basah dengan menggunakan rumus : Kadar air bb Dimana : a = berat cawan dan sampel awal g b = berat cawan dan sampel akhir g c = berat sampel awal g

2. Analisis Kadar Protein Metode Kjeldahl AOAC 1995 yang dimodifikasi

Sejumlah sampel curd 100-250 mg ditimbang ke dalam labu Kjeldahl. Kemudian ditambahkan 1.0 ± 0.1 g K 2 SO 4 , 40 ± 10 mg HgO dan 2 ± 0.1 ml H 2 SO 4 . Sampel dididihkan selama 1-1.5 jam dengan kenaikan suhu secara bertahap sampai cairan menjadi jernih, lalu didinginkan. Sejumlah kecil akuades diteteskan secara perlahan lewat dinding labu kemudian labu digoyang pelan agar kristal yang terbentuk larut kembali. Isi labu kemudian dipindahkan ke dalam alat destilasi dan labu dibilas 5-6 kali dengan 1-2 ml akuades. Selanjutnya ditambahkan 8- 10 ml larutan 60 NaOH-5 Na 2 S 2 O 3 ke dalam alat destilasi. Erlenmeyer yang berisi 5 ml H 3 BO 3 dan 2 tetes indikator metilen red-metilen blue MRMB diletakkan di bawah kondensor dengan kondisi ujung kondensor terendam di bawah larutan H 3 BO 3 . Destilasi dilakukan hingga diperoleh destilat sebanyak ± 15 ml. Destilat yang diperoleh selanjutnya diencerkan hingga ± 50 ml dan dititrasi dengan HCl terstandar sampai terjadi perubahan warna menjadi abu-abu. Perhitungan kadar protein dilakukan dengan rumus : N ml HCl-ml blanko mg sampel x N HCl x 14.007 x 100 Kadar protein g 100 g bahan basah N x Faktor Konversi

3. Pelarutan Total Protein Mujoo et al. 2003 yang dimodifikasi

Proses ini merupakan modifikasi dari metode Mujoo et al. 2003 pada beberapa bagian Lampiran 2b.. Proses pelarutan protein yang telah dimodofikasi menggunakan larutan M buffer tris pH 8.4 yang mengandung 0.02 M 2-mercaptoethanol. Sampel yang digunakan adalah tepung kedelai dan curd berbagai perlakuan yang telah dihilangkan lemaknya terlebih dahulu halaman 24. Sebanyak 20 mg sampel curd dan tepung kedelai yang telah bebas lemak dimasukkan ke dalam tabung eppendorf 2 ml yang kemudian diekstraksidilarutkan sebanyak 3 tahapan. Pembuatan larutan M dapat dilihat pada Lampiran 2. Skema pelarutan protein dapat dilihat pada Gambar 21. 26 Gambar 21. Skema pelarutan protein metode Mujoo et al. 2003 yang dimodifikasi 20 mg curd bebas lemak Ditambah 0.5 ml pelarut M Diinkubasi pada penangas air suhu 80 ° C selama 1 jam vorteks tiap 10 menit selama 1 menit Disentrifuse 20 menit, 25 ° C, 15000 rpm Endapan Diinkubasi pada penangas air suhu 80 ° C selama 1 jam vorteks tiap 20 menit selama 1 menit Ditambah 0.5 ml pelarut M Ditambah 0.5 ml pelarut M Endapan Disentrifuse 20 menit, 25 ° C, 15000 rpm Diinkubasi pada penangas air suhu 80 o C selama 40 menit vorteks tiap 20 menit selama 1 menit Disentrifuse 20 menit, 25 o C, 15000 rpm Endapan Filtrat Dimasukkan ke tabung eppendorf Divorteks selama 1 menit 27

4. Analisis pH Moizuddin et al. 1999