Reduksi Fenomenologi Pablo HASIL DAN PEMBAHASAN

d. Reduksi Fenomenologi Pablo

Selama menggunakan tato selama kurang lebih 14 tahun, tato telah membuat Pablo merasa lebih keren dan lebih ganteng. Namun menurut Pablo, ketagihan untuk mentato tubuh tergantung pada individunya. “Tato itu addicted..tergantung orangnya juga..addictednya tergantung gimana. Ada yang buat cuman satu tato untuk last,,untuk long last, untuk terakhir. Tapi kalo memang ada yang addicted, yang memang hobi dia merajah tubuhnya...” Kesenangan terhadap tato menurut Pablo menjadi salah satu faktor mengapa seseorang ketagihan mentato. Tato bisa membuat penggunanya nyaman, merasa lebih percaya diri dan merasa lebih dari segala-galanya dibandingkan dari orang- orang biasa. Pablo besar dalam lingkungan anak punk. Semasa remaja ia bergabung dalam salah satu komunitas punk yang ada di Kota Medan. Sebagian besar teman- temannya yang ada di komunitas tersebut adalah pengguna tato. Pablo menambahkan, di komunitas tersebut tidak seperti anggapan banyak orang, bahwa anak punk itu kriminal. Mereka semua adalah orang-orang yang hanya ingin berkarya dan berkreativitas. Pada 2002 silam, Pablo membuka studio tato miliknya sendiri di Medan. Tetapi, karena didorong kecintaannya terhadap seni tato, Pablo pun sempat travelling tato. Kota Manado menjadi destinasi pertamanya di tahun 2007 dan ia membuka studio tato di sana. Tak berapa lama kemudian, ia memutuskan untuk berpindah lagi ke provinsi baru saat itu yaitu Gorontalo. Namun, lama-kelamaan Pablo merasa ingin kembali ke Medan dan berniat untuk memajukan industri tato di Medan hingga sampai detik ini. Pablo memiliki tato hampir di seluruh bagian tubuhnya. Ia mengaku banyak menggunakan tato dengan gambar-gambar new school, gambar tato yang beraliran modern america seperti tokoh-tokoh kartun. Namun yang agak terlihat beda pada Pablo, tidak tampak tato pada bagian leher dan tangannya. Ternyata Pablo memiliki alasan tersendiri untuk menjelaskan hal itu. Pablo mengatakan ia belum mentato di bagian tersebut karena sampai detik ini, belum ada motif yang tepat dan pantas untuk ditatokan di bagian leher dan tangannya, karena baginya semua itu melewati proses pemikiran yang panjang. Universitas Sumatera Utara Di komunitas Black Cat Tattoo, cowok yang memiliki piercing di lidah ini sudah cukup lama bergabung. Awalnya Pablo memang sudah mengenal Pepen. Sebelum bergabung dan menjadi tattoo artist di Black Cat Tattoo, Pablo juga sering kerja part time membantu Pepen di Black Cat Tattoo. Selama Pablo bergabung di Black Cat Tattoo, ia merasa senang dan bahagia bergaul dengan teman-teman di sana. Ia merasa memiliki perasaan dan motto hidup yang sama dengan anggota komunitas Black Cat Tattoo yang lain. Pablo juga mengungkapkan bahwa hubungan di antara mereka seperti ”Teletubbies”. “Hubungan di sini..kami seperti Teletubbies..hehehe..apa yaa, hubungannya saudara, satu cinta..satu saudara semua. Semua jadi temen- temen di luar itu adalah keluarga kedua setelah kita dari rumah. Jadi, sama seperti ibaratnya gini...ketika kita mati juga yang bawa mayat kita bukan keluarga kita tapi kerabat-kerabat terdekat kita kan..jadi sahabat itu keluarga..” Ketika disinggung soal kegiatan yang pernah dilakukan oleh komunitas ini, Pablo memiliki jawaban yang hampir sama dengan beberapa informan lain. Beberapa waktu lalu mereka mengadakan kegiatan aksi sosial untuk korban bencana Sinabung dan pernah turut berpartisipasi dalam kegiatan gotong-royong di dekat studio Black Cat Tattoo. Bagi Pablo, berinteraksi dan berbaur dengan orang-orang yang ada di lingkungan sekitar sangat penting. “ooohh kita sering ngadain kegiatan baksos..kayak acara baksos kemarin,baksos buat charity..buat Sinabung. Jadi anak-anak tato tuh juga ga mesti seperti yang dulu dibilang orang..identik dengan premanisme atau gak. Tato tuh..tato ya tato, orangnya kalo preman..ya preman. Jadi kalo kita harus bertato..yaa kita harus bisa berkarya juga lah, bisa hidup di antara lingkungan sekitar. Jadi kita buat kegiatan-kegiatan positif. Gotong-royong kemarin contohnya ini,..gotong royong di sini..lingkungan, walaupun ketiduran..hehehe.Yang penting kita tetap bersosialisasi..” Tidak seperti informan lain, saat memutuskan untuk menggunakan tato, Pablo sudah mendapatkan restu dari keluarganya. Pablo mengatakan bahwa itu disebabkan karena ia adalah anak laki-laki yang mana anak laki-laki dianggap harus mampu bertanggung jawab atas apa yang sudah menjadi pilihan hidupnya. Sementara dari teman-temannya, Pablo menyinggung bahwa orang-orang yang hidupnya “normal” berbeda jauh dengan kehidupan mereka. Hidup bagi Pablo harus dibuat bervariatif. Sementara untuk pacar, Pablo mengakui selama ini selalu menjalin hubungan dengan wanita yang juga bertato. Universitas Sumatera Utara Selama menjadi seorang pengguna tato, Pablo mengatakan tidak pernah mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan dari masyarakat. Ia menganggap pandangan masyarakat terhadap tato itu tergantung pada individunya. “keren.. tergantung individunya juga. Sekarang gini..balik ke individunya masing-masing. Kalo dia udah bertato, gayanya slengek-an..ngasal, preman..ngomongnya ngasal..yaa tetep orang ngeliatnya jijik Udah bertato, preman..bandel pulak, istilahnya ga modis gitu kan. Tapi kalo kita udah bertato, berpakaian rapi, penampilannya bisa eye catching diliat orang, orang pasti berpikir lain. Jadi orang tuh ga berpikir negatif aja tentang kita, tapi berpikir lebih positif..” Pablo menambahkan jika ia mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan, ia akan menanggapinya dengan ketus. Menurutnya tidak ada seorang pun yang bisa menghakimi mengenai dirinya kecuali Tuhan. Apapun yang dilakukannya, yang tahu baik buruknya adalah dirinya sendiri. Untuk eksistensi tato dan komunitas tato sendiri, Pablo mengungkapkan harapannya. “harapannya...seharusnya bangsa ini bisa lebih menerima aja keadaan untuk remaja-remaja sekarang, orang-orang bertato..dalam kategori bekerja yaa..gak ada batasan dia harus tidak mempunyai tato, tidak bisa bekerja di perusahaan ini..karena kan tato itu sebenarnya tidak menyimbolkan seseorang itu jahat atau gimana..tato tuh hanya seni yang menempel di badan. Yang dicari kan sekarang skill nya,, walaupun dia bertato, dia punya skill juga..”

e. Reduksi Fenomenologi Zulham