Tato Uraian Teoritis .1 Fenomenologi

adalah sama dengan konsep Kenneth Burke tentang consubstantiality- pada saat yang bersamaan mengandung unsur diri sendiri maupun orang lain sebagai produk identifikasi. Ruesch menyatakan hal yang sama pada waktu ia membedakan antara pengertian dan sebagai kesepakatan sebagai proses komunikatif. Menurut Ruesch, pengertian terjadi bilamana para komunikator menciptakan kaitan informasi. Tetapi kesepakatan menunjukkan pengucilan salah satu aspek atau topik komunikasi dan “pengambilan keputusan dan keterlibatan diri” yang berhubungan dengan aspek tersebut. Jadi, para komunikator dapat mengerti satu sama lainnya selama komunikasi, akan tetapi dapat saja tidak bersepakat Fisher dalam Rakhmat, 1990: 356-357. Perspektif interaksional secara langsung membahas kebersamaan atau berbagi makna melalui partisipatif aktif melalui pengambilan peran dalam proses komunikatif. Interaksionisme menempatkan makna di luar diri individu dalam perilaku atau isyarat komunikator. Akan tetapi, rasa ketergantungannya yang besar pada konsep-konsep internal seperti “empati”, “identifikasi” dan “pengertian”, menyatakan bahwa banyak proses komunikatif yang menyangkut konsep makna masih tetap berada dalam diri individu yang bersangkutan. Tetapi pada saat itu pun individu itu merupakan produk maupun peserta dalam situasi sosial - dialog proses komunikatif Fisher dalam Rakhmat, 1990: 357-358.

2.2.9 Tato

Secara kebahasaan, tato mempunyai istilah yang nyaris sama digunakan di berbagai belahan dunia. Beberapa di antaranya adalah tatoage, tatouage, tatowier, tatuaggio, tatuar,tatoos,tattueringar, tatuagens, tatoveringer, tattos dan tatu. Tato yang merupakan bagian dari body painting adalah suatu produk dari kegiatan menggambar pada kulit tubuh dengan menggunakan alat sejenis jarum atau benda yang dipertajam yang terbuat dari flora. Gambar tersebut dihias dengan pigmen berwarna-warni Olong, 2006: 83. Dalam bahasa Indonesia, kata tato merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar atau lambang yang membentuk sebuah desain pada kulit tubuh. Di dalam Ensiklopedia Indonesia dijelaskan bahwa tato merupakan lukisan berwarna permanen pada kulit tubuh. Sedangkan dalam Universitas Sumatera Utara Ensiklopedia Americana disebutkan bahwa tatto, tattoing is the production of pattern on the face and body by serting dye under the skin some anthropologist think the practice developed for the painting indication of status, or as mean of obtaining magical protection. Konon kata “tato” berasal dari bahasa Tahiti, yakni “tattau” yang berarti menandai, dalam arti bahwa tubuh ditandai dengan menggunakan alat berburu yang runcing untuk memasukkan zat pewarna di bawah permukaan kulit. Anne Nicholas dalam “The Art of the New Zealand” menjelaskan bahwa kata tato yang berasal dari kata tattau tersebut dibawa oleh Joseph Banks yang pertama kali bersandar di Tahiti pada 1769 dan di sana ia mencatat berbagai fenomena manusia Tahiti yang tubuhnya dipenuhi tato Olong, 2006: 84. Amy Krakov mengungkapkan secara teknis bahwa tato adalah pewarnaan permanen pada tubuh dengan cara diresapkan dengan benda tajam ke dalam kulit dermis. Secara literer bahasa ekspresi Belanda, tato berarti doe het tap toe yang berarti the signal for closing public houses, given by continuous drum beating or rapping; this rapping or tapping was to the sound made by early tattoers as they tapped a needle with a small hammer in the process of puncturing the skin. Proses penusukan jarum dengan tangan manual hingga kini masih terdapat di beberapa kebudayaan dunia seperti Samoa, Maori, Mentawai, Burma dan Thailand. Dalam bahasa Jawa, tato mempunyai makna yang nyaris sama meskipun berbeda, yakni kata “tatu” yang juga memiliki kesejajaran makna “luka” atau “bekas luka” yang menjadi sebuah tanda tertentu dengan kulit lainnya baik di tubuh sendiri maupun perbedaan tanda dengan tubuh milik orang lain. Menurut Kent-Kent, seni tato dapat diklasifikasikan menjadi lima bagian Olong, 2006: 85. 1. Natural, berbagai macam gambar tato berupa pemandangan alam atau bentuk muka. 2. Treeball, merupakan serangkaian gambar yang dibuat menggunakan blok warna. Tato ini banyak dipakai oleh suku Maori. 3. Out school, tato yang dibuat berupa gambar-gambar zaman dulu, seperti perahu, jangkar atau simbol love yang tertusuk pisau. Universitas Sumatera Utara 4. New school, gambarnya cenderung mengarah ke bentuk grafiti dan anime. 5. Biomekanik, berupa gambar aneh yang merupakan imajinasi dari teknologi, seperti gambar robot dan mesin. Dengan berbagai macam bentuk dan desain, ini menunjukkan sebuah perkembangan tato ke tahap inovasi, sehingga pada kelanjutannya mampu menggeser image tabu dan jahat menuju ke ekspresi diri yang kreatif dan inovatif.

2.2.10 Komunitas