Indonesia. Pepen memahami tato sebagai seni melukis. Melukis dalam arti menggunakan tubuh manusia sebagai medianya, digambar dengan desain dan
warna tertentu. Bagi Pepen seni tato itu sendiri digunakan untuk memperindah tubuhnya. Pepen menambahkan, tato ini seperti aksesoris yang abadi, di manapun,
ke manapun dan kapanpun selalu dibawa. Jadi untuk memutuskan membuat tato di tubuh adalah hal yang harus benar-benar dipikirkan secara matang dan harus
mengetahui resikonya agar tidak meninggalkan penyesalan di kemudian hari.
b. Sintesis Makna dan Esensi Rangga
Musik dan menggambar adalah kecintaan seorang Rangga. Ia mulai terpengaruh ketika mulai aktif bermain musik dan terinsiprasi dari band-band luar
negeri yang personilnya menggunakan tato. Tato bagi dirinya adalah sesuatu untuk menceritakan segalanya mengenai diri si pengguna, baik itu tentang
kehidupan, kematian, cinta dan sebagainya. Menggunakan tato adalah memiliki kenyamanan dan kepuasan tersendiri bagi Rangga. Rangga mengatakan untuk
membuat sebuah tato harus didasarkan atas keyakinan diri sendiri, yakin bahwa sudah siap mental dan yakin bahwa tattoo artist yang dipilih sudah
berpengalaman. Sama seperti Pepen, semua itu perlu pemikiran yang matang supaya tidak muncul penyesalan nantinya.
c. Sintesis Makna dan Esensi Bembeng
Dua tahun menggunakan tato merupakan waktu yang baru seumur jagung dibandingkan informan Pepen, Rangga dan Pablo. Bembeng, cowok pendiam ini
terpengaruh untuk menggunakan tato karena melihat teman-teman yang sebayanya bertato. Keren, itulah alasan Bembeng hingga ia memutuskan untuk
mentato tubuhnya. Tato membuat kepercayaan diri Bembeng meningkat saat bertemu dengan orang lain. Tato bagi seorang Bembeng adalah tempat
melampiaskan curahan hati, meskipun di tubuh Bembeng tidak ada tato yang menunjukkan curahan hatinya dan lebih cenderung kepada gambar-gambar yang
menjadi kesenangannya saja.
d. Sintesis Makna dan Esensi Pablo
Bergabung dengan komunitas punk merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi seorang Pablo. Ia mulai mengenal tato sejak berteman dengan
teman-teman sekomunitasnya itu. Pablo kemudian tertarik untuk mendalami tato
Universitas Sumatera Utara
dengan perlahan-lahan belajar menjadi seorang tattoo artist. Belajar menjadi seorang tattoo artist tidak hanya banyak bertanya kepada teman yang sudah
berpengalaman, tapi Pablo memutuskan untuk berkelana ke kota yang menjadi tujuannya untuk mengetahui sejauh mana perkembangan tato di sana. Setelah
sempat membuka studio tato di kota orang, akhirnya ia kembali ke Medan dan bergabung dengan Pepen dalam satu studio tato milik Pepen. Bagi Pablo sendiri,
tato sebagai seni mengekspresikan diri dan simbol kreativitas orang-orang bebas. Tato juga merupakan gambaran perjalanan sejarah hidup seseorang serta
memberikan kesan yang berbeda-beda pada setiap penggunanya.
e. Sintesis Makna dan Esensi Zulham