Epoche Pablo Epoche Zulham Reduksi Fenomenologi Pepen

tubuhnya dipenuhi tato telah menjadi inspiratornya. Rangga memiliki tato pada badan, leher dan paha. Salah satu tatonya adalah gambar anak kecil dan peti mati.

c. Epoche Bembeng

Cowok yang berusia 21 tahun ini bernama Bembeng. Ia terbilang orang baru di Black Cat Tattoo karena baru sebulan bergabung di komunitas ini. Bembeng mengaku sebelum masuk ke komunitas ini, ia sudah terlebih dahulu mengenal Pepen lewat jejaring sosial facebook. Ia ditawari Pepen untuk menjadi shop keeper di Black Cat Tattoo studio dan bekerja hingga saat ini. Bembeng juga memilih tinggal dan tidur di studio sebab rumahnya cukup jauh. Menurut pengakuannya, Bembeng mengenal tato dari teman-temannya yang juga bertato. Ia tertarik menggunakan tato karena menganggap tato itu keren. Ia mengatakan tato yang ada di tubuhnya semua ditangani oleh Pablo. Ia memiliki tato di bagian tangan kanan, tangan kiri dan punggung. Diantaranya ada tato bergambar Salvador Dali seorang seniman dari Spanyol, tokoh pantomim Chaplin, tengkorak, per sepeda motor.

d. Epoche Pablo

Cowok yang merupakan personil band “Disobey” ini, mengenal tato sejak tahun 2000. Pablo membuat tato di tubuhnya saat duduk di kelas I SMA. Pablo mengaku pilihan untuk bertato datang dari keinginannya sendiri. Ia mengetahui tentang tato dari teman-teman nongkrong nya. Pablo sempat mengecap pendidikan di bangku kuliah dan pada saat itu ia mengambil jurusan perhotelan. Setelah menamatkan S1 perhotelannya, Pablo pun berkelana untuk menjelajahi studio tato yang ada di kota yang menjadi tujuannya. Pablo mengaku hampir di seluruh tubuhnya dipenuhi tato kecuali tangan dan leher. Tubuh Pablo dipenuhi tato bergambar kartun-kartun Amerika.

e. Epoche Zulham

Cowok yang akrab disapa Ajhox ini, mulai mengenal tato sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Dulu, ia suka memperhatikan preman-preman yang ada di lingkungan sekitarnya, ia melihat tato di tubuh pamannya sendiri dan semakin lama muncul ketertarikan dari dalam dirinya untuk menggunakan tato. Zulham mentato tubuh pertama kali saat ia duduk di kelas 2 SMA. Keindahan akan tato yang diakuinya, membuat diri Zulham akhirnya memutuskan untuk “menghias” Universitas Sumatera Utara tubuhnya dengan tato. Zulham mengaku memiliki tato pada bagian tangan kanan dan kiri serta paha. Setelah mentato diri, Zulham merasa nyaman dengan dirinya, namun Zulham mengatakan bahwa ketika menggunakan tato, ia lebih berpikir keras untuk persoalan pekerjaan. Karena menurutnya, orang bertato sulit mendapatkan pekerjaan. “pakek tato nyaman yaa... dan sebenarnya lebih berpikir lagi bagaimana dapat kerja dengan kondisi bertato seperti ini..”

f. Epoche Ricky

Cowok yang merantau jauh-jauh dari Pematang Siantar ini, sudah berdomisili di Medan selama tiga tahun. Ricky mulai tahu tentang tato sejak tiga tahun yang lalu dan ia mendapatkan segala pengetahuan tentang tato dari teman- teman serta lingkungannya. Ricky sudah menggunakan tato selama dua tahun, kemudian ia menceritakan bahwa pada saat ia berangkat dari tanah kelahirannya ia belum sama sekali memakai tato. Ricky memiliki berbagai macam gambar tato yang ada di tubuhnya, misalnya gambar mata satu, dadu, koin, bola billyard, joker dan tanggal lahirnya.

4.1.3 Reduksi Fenomenologi

Proses selanjutnya adalah reduksi fenomenologi di mana peneliti mulai dengan menggambarkan fenomena yang tampak. Identifikasi dan penilaian awal lewat pengalaman dan interaksi dengan anggota komunitas Black Cat Tattoo mulai diberikan. Penilaian tersebut memberikan kesadaran kepada peneliti tentang pengalaman yang sebenarnya dari anggota komunitas. Pada tahap ini peneliti menampilkan apa yang disampaikan oleh setiap objek penelitian. Pada proses reduksi fenomenologi, peneliti memberikan gambaran yang hampir sama ke setiap anggota komunitas yang menjadi objek penelitian. Hal tersebut dikarenakan pemahaman setiap objek penelitian terhadap fenomena yang diteliti hampir sama. Mereka memiliki penilaian yang sama tentang makna tato. Melalui reduksi fenomenologi, peneliti mengidentifikasikan unsur-unsur hakiki pengalaman dan fenomena. Dengan kata lain, peneliti jadi sadar tentang pengalaman setiap objek penelitian. Penggambaran pada tahap ini meliputi penampilan fisik, pengalaman, pemikiran dan perasaan yang muncul dalam Universitas Sumatera Utara kesadaran peneliti ketika peneliti mengarahkan ke fenomena yang dalam penelitian ini adalah makna tato.

a. Reduksi Fenomenologi Pepen

Bagi Pepen Tato bergambar wajah anak-anaknya diartikan sebagai kasih sayang terhadap anak-anaknya, sedangkan tato malaikat yang ada di punggungnya diartikan sebagai kepribadian yang melindungi. Bapak 3 anak ini, awalnya hanyalah pengguna tato namun sekitar tahun 2000, ia memutuskan untuk menjadi seorang tattoo artist. Pepen mengatakan untuk menjadi seorang tattoo artist diperlukan sebuah keterampilan dan pengalaman yang cukup. Memang dulu diakuinya tidak ada yang namanya kursus mentato, jadi dengan bermodalkan keahlian yang dimilikinya secara otodidak tanpa melewati kursus dan juga banyak bertanya pada teman-temannya yang sudah berpengalaman dalam mentato, perlahan ia mampu membuka studio tato dan mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu tattoo artist handal yang ada di Sumatera Utara. Terbukti dalam setiap tattoo event, Black Cat Tattoo hadir sebagai bintang tamu bersama teman- teman dari komunitas tato lain. Selama ia menjadi tattoo artist, Pepen tidak pernah menerima konsumen yang masih anak SMA, karena Pepen menganggap bahwa anak SMA belum mampu bertanggung jawab, belum matang pemikirannya dan belum siap mentalnya menghadapi sikap-sikap masyarakat di luar sana yang masih menganggap tato itu buruk. Biasanya sebelum memasang tato di tubuh konsumen, Pepen kembali meyakinkan konsumennya, apakah sudah siap atau belum dengan keputusannya mentato tubuhnya. Karena tato itu merupakan aksesoris ataupun perhiasan tubuh yang hingga akhir hayat menempel di tubuhnya. Bapak yang menginginkan anaknya jadi dokter kulit ini, tidak merasa menyesal dengan keputusannya bertato. Walaupun selama almarhum ayah Pepen hidup, ia mengaku mendapat perlakuan yang beda dari saudara-saudara kandungnya yang lain karena kelakuannya yang sulit diatur. Namun ia tetap teguh dengan pilihannya tersebut. Pepen mengakui perlahan, seiring berjalannya waktu, keluarga, istri, teman dan orang-orang sekitar bisa menerima Pepen sebagai orang yang bertato dan tidak terkesan kriminal. Universitas Sumatera Utara “Kalo kita bertato, masih kita jaga etika, masih mau bergaul..mungkin yaa ga ada pandangan atau cibiran orang yang kek mana-mana”.. Pepen mengaku selama bertato ia tidak pernah mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan dari orang lain, namun ia bercerita tentang pengalaman temannya yang suatu waktu pernah menaiki angkot lalu orang-orang yang ada di dalam angkot tersebut menjauh seperti ketakutan. Pepen mengatakan juga bahwa sebenarnya tato itu tidak jahat tetapi individunya lah yang memberikan kesan jahat. Pepen memiliki harapan supaya tato semakin bisa diterima masyarakat Indonesia dan bisnis tato semakin maju. Pepen merasa tato perlu dilestarikan, karena tato merupakan suatu kebudayaan yang khas Indonesia seperti tato Mentawai dan Kalimantan yang sudah dikenal oleh seluruh dunia.

b. Reduksi fenomenologi Rangga