2. Fungsi Hubungan Masyarakat Humas
Humas memiliki fungsi timbal balik, ke luar dan ke dalam. Ke luar ia harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran
masyarakat yang positif terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi atau lembaganya. Ke dalam, ia berusaha mengenali,
mengidentifikasi hal-hal yang dapat menimbulkan sikap dan gambaran negatif dalam masyarakat sebelum sesuatu tindakan atau
kebijakan itu dijalankan. Dapat dikatakan, ia berperan dalam membina hubungan baik antara lembaga atau organisasinya dengan masyarakat
atau dengan media massa. Fungsi utama humas adalah mengatur lalu lintas, sirkulasi informasi, internal eksternal, dengan memberikan
informasi serta penjelasan seluas mungkin kepada publik mengenai kebijakan, program, tindakan suatu organisasi agar dapat dipahami
sehingga memperoleh public support and public acceptance.
5
Sedangkan Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations Principles and Problems, ia mengemukakan fungsi humas:
a. It should serve the public’s interest Mengabdi kepada
kepentingan umum. Hal ini ditekankan karena adanya anggapan bahwa pejabat humas sebagai orang “sewaan” orang-orang kaya
yang menginginkan orang-orang miskin tetap hidup melarat. Yang dimaksud orang kaya adalah para manajer dan orang-orang
miskin adalah khalayak.
5
F. Rachmadi, Public Relations: Teori dan Praktek Aplikasi Dalam Badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992, h. 22,
b. Maintain good communication Memelihara komunikasi yang
baik. Memelihara hubungan komunikatif antara pejabat humas dengan publik baik internal maupun eksternal dan dengan
manajer beserta stafnya, dilakukan secara timbal balik yang dilandasi empati sehingga menimbulkan rasa simpati.
c. Stress good morals and manners Menitikberatkan moral dan
perilaku yang baik. Ditekankannya moral dan perilaku yang baik ialah semata-mata untuk menjaga citra organisasi di hadapan
publiknya.
6
3. Tugas Hubungan Masyarakat
Menurut Cutlip, Center, dan Broom dalam bukunya “Effective Public
Relations” tugas humas mencakup sepuluh kategori ini:
a. Writing and Editing: membuat newsrelease yang disiarkan dan
dicetak, newsletter untuk wartawan dan stakeholder eksternal. Website dan pesan di media lainnya, laporan tahunan, naskah
pidato, brosur, film, dan slide show, artikel publikasi, iklan institusi, dan lain-lain
b. Media Relations and Placement: menghubungi pihak media,
freelance writer, dan publikasi perdagangan secara intens agar mereka mempublikasikan dan menyiarkan berita dan feature
mengenai organisasi, Merespon permintaan media akan informasi, mengklarifikasi isu dan memberikan akses media
kepada sumber yang dapat memiliki otoritas
6
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, Cet. Ke-6, h. 35.