Tugas dan Fungsi Humas
meliputi layanan informasi publik dan hubungan kelembagaan negara. Kedua subbidang tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.
Peran Praktisi Humas Kementerian Agama pasca krisis menurut informan 1, antara lain:
1. Menjaga citra positif lembaga
Seperti yang dikatakan oleh Rosidin, selaku Kepala Bidang Humas, bahwa menjaga citra positif tidaklah mudah. Praktisi Humas
melakukan banyak hal diantaranya melakukan beberapa strategi. “Tentu saja kasus SDA itu menjadi batu loncatan menjadi
lejutan bagi Humas Kementerian Agama. Kasus SDA ini kan krisis luar biasa, tugas humas di masa saya ini saya harus
mengembalikan kepercayaan, citra positif Kementerian Agama
dengan berbagai macam langkah”.
2
Tuntutan publik semakin lama semakin tinggi. Tuntutan masyarakat semakin ke sini semakin tinggi akan keterbukaan dan
transparansi dari sebuah lembaga pemerintah. Tentu saja tidak mudah bagi Kementerian Agama untuk menjaga citra yang sudah dibangun.
Namun kemudian Praktisi Humas berusaha untuk mengimbangi keinginan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi, pelayanan
berbasis teknologi informasi. Selain itu, Praktisi Humas membenahi tata kelola pemerintah dan dimulai dengan open recruitmen dan
assessment. Siapapun pejabat yang akan menduduki jabatan di Kementerian Agama harus lolos open recruitmen. Semua pegawai di
Kementerian Agama akan diasses mulai dari pejabat tinggi maupun
2
Rosidin, Kepala Bidang Humas, Kementerian Agama Republik Indonesia, Wawancara Pribadi, pada Senin tanggal 16 Mei 2016.
pegawai baru dalam rangka memetakan potensi masing-masing pegawai. Demikian yang diungkapkan Kepala Bidang Humas Rosidin
pada sesi wawancara. “Upaya dalam menjaga citra positif lembaga juga dapat
melihat kekurangan atau kelemahan apa yang ada di lembaga tersebut”.
3
Sebagai contoh kelemahan atau kekurangan Kementerian Agama dalam hal pelayanan haji yang kemudian dinilai oleh publik.
Penting bagi Kementerian Agama sendiri untuk memperbaiki terkait dengan pelayanan haji tersebut. Begitupun dengan lembaga-lembaga
yang lain. Sehingga masyarakat akan mendapatkan pelayanan haji sebaik mungkin.
2. Humas mengoptimalkan segala macam perangkat media
Peran dalam mengoptimalkan perangkat media yang dimiliki untuk mempublikasi secara masif program, kebijakan Kementerian
Agama. Kementerian Agama dinilai sangat aktif dalam hal produksi berita. Ini dibuktikan dengan hasil wawancara dengan Ratna selaku
informan 2.
“...potensi dari orang-orang humas yang bisa menulis berita, bahkan menulis feature, sehingga mereka memanfaatkan
internet semaksimal mungkin untuk kemudian masyarakat tahu bahwa Kementerian Agama berusaha untuk lepas dari citra
yang ada seb
elumnya”.
4
3
Ratna Puspita, Wartawan, Republika, Wawancara Pribadi, pada Jumat tanggal 29 April 2016.
4
Ratna Puspita, Wartawan, Republika, Wawancara Pribadi, pada Jumat tanggal 29 April 2016.
Dalam proses pelaksanaan peran, Praktisi Humas melakukan beberapa kegiatan dengan mengoptimalkan segala macam perangkat
media untuk publikasi. Publikasi humas dilakukan melalui website, pembuatan majalah, konferensi pers, pers release, iklan layanan
masyarakat, pelayanan informasi publik, mengadakan pameran, dan media sosial facebook, twitter.
Praktisi Humas menggunakan website dalam hal publikasi. Praktisi Humas menghimpun berbagai bentuk publikasi hasil dari
kebijakan maupun pelaksanaannya seperti berita, banner, text, buku, produk hukum, pedoman, paparan, dan sejenisnya. Dalam publikasi
Praktisi Humas melibatkan satuan kerja di lingkungan kantor wilayah untuk menyumbangkan konten publikasi. Melakukan publikasi
melalui media yang telah tersedia seperti website, dan papan pengumuman.
Dengan kehadiran website Kementerian Agama ini tentu memudahkan Praktisi Humas dalam menyampaikan segala informasi
tentang program dan kebijakan Kementerian Agama. Website Kementerian Agama sudah cukup efektif dan maksimal. Sebab
informasi yang ada di website jelas dan up to date. Adanya website saat ini menjadi keharusan yang dimiliki oleh setiap lembaga atau
organisasi.