57
BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Peran Praktisi Humas Kementerian Agama Republik Indonesia
Dalam Membangun Citra Positif Lembaga
Lembaga Kementerian Agama merupakan lembaga yang sudah seharusnya memiliki citra positif di masyarakat. Hal tersebut karena
sebagian masyarakat menilai bahwa pegawai dan pejabat di Kementerian Agama merupakan orang yang paham agama dan menjalankan
tanggungjawabnya menggunakan nilai-nilai agama. Ini diperjelas oleh Rosidin selaku informan 1.
“Kementerian Agama satu-satunya kementerian yang ada kata agama, kenapa artinya publik itu percaya betul dengan orang
Kementerian Agama bahwa orang yang ada duduk dalam Kementerian Agama itu adalah orang yang paham agama.
Masyarakat berpikir seperti itu”.
1
Meski sebelumnya sempat mengalami krisis yang menyebabkan turunnya tingkat kepercayaan publik terhadap Kementerian Agama.
Bahkan KPK merilis hasil survei di unit pelayanan publik di 20 kementerian dan lembaga. Kementerian Agama mendapatkan rapor merah
dengan nilai di bawah rata-rata. Untuk menjaga citra positif Kementerian Agama ini humas
memiliki peran yang harus dilakukan guna menjaga citra dan kepercayaan di mata publik. Humas di Kementerian Agama sendiri berada di bawah
naungan Pusat Informasi dan Humas. Humas memiliki 2 subbidang
1
Rosidin, Kepala Bidang Humas, Kementerian Agama Republik Indonesia, Wawancara pribadi, pada Senin tanggal 16 Mei 2016.
meliputi layanan informasi publik dan hubungan kelembagaan negara. Kedua subbidang tersebut memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.
Peran Praktisi Humas Kementerian Agama pasca krisis menurut informan 1, antara lain:
1. Menjaga citra positif lembaga
Seperti yang dikatakan oleh Rosidin, selaku Kepala Bidang Humas, bahwa menjaga citra positif tidaklah mudah. Praktisi Humas
melakukan banyak hal diantaranya melakukan beberapa strategi. “Tentu saja kasus SDA itu menjadi batu loncatan menjadi
lejutan bagi Humas Kementerian Agama. Kasus SDA ini kan krisis luar biasa, tugas humas di masa saya ini saya harus
mengembalikan kepercayaan, citra positif Kementerian Agama
dengan berbagai macam langkah”.
2
Tuntutan publik semakin lama semakin tinggi. Tuntutan masyarakat semakin ke sini semakin tinggi akan keterbukaan dan
transparansi dari sebuah lembaga pemerintah. Tentu saja tidak mudah bagi Kementerian Agama untuk menjaga citra yang sudah dibangun.
Namun kemudian Praktisi Humas berusaha untuk mengimbangi keinginan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi, pelayanan
berbasis teknologi informasi. Selain itu, Praktisi Humas membenahi tata kelola pemerintah dan dimulai dengan open recruitmen dan
assessment. Siapapun pejabat yang akan menduduki jabatan di Kementerian Agama harus lolos open recruitmen. Semua pegawai di
Kementerian Agama akan diasses mulai dari pejabat tinggi maupun
2
Rosidin, Kepala Bidang Humas, Kementerian Agama Republik Indonesia, Wawancara Pribadi, pada Senin tanggal 16 Mei 2016.