Paradigma Penelitian Metodologi Penelitian

6. Teknik Analisis Data

Setelah data yang terkumpul memadai, maka tahap selanjutnya dari sebuah penelitian adalah mengelola dan menganalisa data. Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif maka data yang telah terkumpul akan diolah menjadi data kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti akan mencocokkan data-data empiris yang diperoleh dalam penelitian dengan teori-teori yang peneliti gunakan. Jika kedua pola tersebut memiliki kesamaan, hasilnya dapat menguatkan validitas internal penelitian ini. Analisa data kualitatif dimulai dengan menganalisa berbagai data yang didapat dari laporan yaitu berupa kalimat-kalimat atau pernyataan-pernyataan, dokumen-dokumen, catatan maupun dokumentasi. 7. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini penulis lakukan sejak bulan Maret atau sejak dimulainya proposal dilakukan hingga bulan Juni 2016 atau sampai penelitian ini diselesaikan. Tempat penelitian dilakukan di kantor Kementerian Agama Republik Indonesia yang beralamat di Jalan Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Pusat 10710.

F. Pedoman Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman Akademik Program Strata 1 20122013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan.

G. Tinjauan Pustaka

Sebelum menyusun skripsi lebih lanjut, maka peneliti terlebih dahulu menelusuri penelitian skripsi yang sudah dilakukan di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta dan universitas lain. Maksudnya agar penelitian yang akan dilakukan tidak sama dengan skripsi-skripsi sebelumnya dan adanya pemetaan perkembangan terhadap penelitian. Adapun beberapa tinjauan pustaka tersebut: 1. Skripsi yang berjudul Peran Biro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi KPK Dalam Membangun Citra Positif Lembaga. Skripsi ini ingin melihat bagaimana peran Biro Humas KPK dan apa saja langkah-langkah yang dilakukan oleh Biro Humas untuk membangun citra positif lembaga. Hal ini dikarenakan banyaknya kasus yang menyeret KPK seperti kasus korupsi yang secara tidak langsung menurunkan citra dan reputasi lembaga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Metode yang digunakan yaitu metode studi kasus. Pengumpulan data melalui penelitian pustaka, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa Biro Humas KPK telah menjalankan fungsi-fungsi kehumasannya dengan baik yaitu sebagai fasilitator komunikator, fasilitator proses pemecahan masalah, teknisi komunikasi, membina relationship, dan membentuk corporate image. Selain itu, peran biro humas sebagai pendukung atau sponsor dalam segala kegiatan yang bertujuan dalam mendekatkan KPK dengan masyarakat. Perbedaan dengan skripsi peneliti yaitu pada objeknya saja. Skripsi Nurlaela ini