Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa hal, yaitu :

6

1.6 Kerangka Pemikiran

Untuk dapat lebih memahami permasalahan yang ada, maka perlu disusun kerangka pemikiran penelitian. Kerangka pemikiran yang dimaksud secara skematis disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Kerangka pemikiran

1.7 Kebaruan Novelty

a. Diperolehnya informasi mengenai keragaman genetik populasi mindi di hutan rakyat Jawa Barat, dengan menggunakan penanda DNA, sebagai dasar untuk pengembangan sumber benih mindi di hutan rakyat Jawa Barat. b. Informasi struktur anatomi makroskopis dan mikroskopis serta kandungan biokimia pada benih mindi, belum pernah diketahui sebelumnya. c. Analisis strategi untuk pengembangan sumber benih mindi di hutan rakyat Jawa Barat yang didasarkan pada potensi sumber daya mindi serta kapasitas petani hutan rakyat belum pernah dilakukan sebelumnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hutan Rakyat 2.1.1 Pengertian Hutan rakyat dalam pengertian peraturan perundang-undangan UU No 51967 dan penggantinya UU No.411999, adalah hutan yang tumbuh di atas tanah yang dibebani hak milik. Definisi ini diberikan untuk membedakannya dari hutan negara, yaitu hutan yang tumbuh di atas tanah yang tidak dibebani hak milik atau tanah negara. Dalam pengertian ini, tanah negara mencakup tanah-tanah yang dikuasai oleh masyarakat berdasarkan ketentuan-ketentuan atau aturan- aturan adat atau aturan-aturan masyarakat lokal Suharjito 2000. Pengertian hutan rakyat tersebut menyebabkan persepsi bahwa hutan rakyat dilihat berdasarkan status kepemilikan lahannya bukan dari pelakunya atau subyek yang mengelola hutan. Menurut Suharjito 2000, terdapat konsekuensi- konsekuensi yang dihasilkan dari pengertian tersebut, yaitu: a. Hutan yang tumbuh di atas tanah adat dan dikelola oleh keluarga petani sebagai anggota suatu kelompok masyarakat adat diklaim pemerintah sebagai hutan negara dan tidak termasuk ke dalam hutan rakyat. b. Hutan yang tumbuh diatas tanah milik dan diusahakan oleh orang-orang kota atau perusahaan swasta yang menyewa atau membeli tanah masyarakat lokal dapat dikategorikan sebagai hutan rakyat. Berbagai pengertian yang berkaitan dengan hutan rakyat:

a. Hutan milik, yakni hutan rakyat yang dibangun di atas tanah-tanah milik. Ini

adalah model hutan rakyat yang paling umum, terutama di Pulau Jawa. Luasnya bervariasi, berkisar antara seperempat hektar atau lebih.

b. Hutan adat atau dalam bentuk lain: hutan desa, adalah hutan-hutan rakyat

yang dibangun di atas tanah komunal; biasanya juga dikelola untuk tujuan- tujuan bersama atau untuk kepentingan komunitas setempat.

c. Hutan kemasyarakatan HKm adalah hutan rakyat yang dibangun di atas

lahan-lahan milik negara, khususnya di atas kawasan hutan negara. Dalam hal ini, hak pengelolaan atas bidang kawasan hutan itu diberikan kepada