Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

4 adalah bagaimanakah struktur anatomi dan biokimia kulit benih mindi yang berimplikasi terhadap teknik pematahan dormansinya? Menurut Roshetko et al. 2004 terdapat perbedaan dalam pengelolaan kebun benih secara umum yang diusahakan oleh institusiperusahaan yang bergerak di bidang kehutanan dengan kebun benih yang diusahakan oleh petani. Kebun benih adalah tegakan pohon yang dibangun khusus untuk produksi benih, umumnya monokultur, pengelolaannya ditujukan untuk menghasilkan benih dengan mutu genetik dan fisiologik setinggi mungkin. Sedangkan kebun benih petani merupakan suatu bentuk pengelolaan terintegrasi antara kebun benih dengan sistem pertanian skala kecil yang terdiri dari berbagai spesies, sehingga menghasilkan berbagai produk dan resiko yang dihadapi juga lebih beragam. Pengelolaan di kebun benih petani harus adaptif sesuai dengan kondisi lahan, tenaga kerja, modal dan waktu petani, benih adalah salah satu produknya dengan mutu yang lebih baik dibanding sumber benih lokal. Hal ini menimbulkan pertanyaan terakhir yaitu bagaimana bentuk pengelolaan sumber benih mindi yang dapat dikembangkan di hutan rakyat di Jawa Barat, yang sesuai dengan kapasitas petani?. Dari uraian tersebut di atas dapat diidentifikasi pertanyaan-pertanyaan penelitian, yaitu : 1. Bagaimanakah tingkat keragaman genetik dan morfologi di dalam dan antar populasi mindi yang ada di Jawa Barat yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber benih? 2. Bagaimanakah struktur anatomi dan biokimia kulit benih mindi serta implikasi dari struktur yang dijumpai terhadap teknik pematahan dormansi benih dan teknik pengecambahannya? 3. Apakah kapasitas kondisi sosial - ekonomi dan kelembagaan petani hutan dapat berpengaruh dalam pengembangan sumber benih skala petani?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menformulasikan strategi pengembangan sumber benih mindi di hutan rakyat di Jawa Barat berdasarkan informasi yang berkaitan dengan potensi keragaman genetik, teknik penanganan 5 benih dan kondisi sosial ekonomi dan kelembagaan petani hutan rakyat mindi, sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis keragaman genetik dan morfologi tanaman mindi hutan rakyat di Jawa Barat, sebagai bahan dasar untuk pengembangan sumber benih. 2. Menganalisis teknik penanganan benih mindi dalam rangka meningkatkan viabilitas dan vigor benih mindi yang didasarkan pada struktur anatomi dan kandungan biokimia benih. 3. Menganalisis kapasitas petani hutan rakyat dari sisi sosial-ekonomi dan kelembagaan guna menyusun strategi pengembangan sumber benih mindi di hutan rakyat yang sesuai dengan tingkat kemampuan petani.

1.4 Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Populasi tanaman mindi di Jawa Barat merupakan hutan tanaman yang dibangun dari sumber benih yang tidak diketahui asal-usulnya, sehingga diduga keragaman genetiknya tidak terlalu tinggi. 2. Viabilitas dan vigor benih mindi tanpa perlakuan pendahuluan lebih rendah dibandingkan dengan viabilitas dan vigor benih mindi yang telah diberi perlakuan pendahuluan pematahan dormansi, mengingat kendala dari struktur anatomi dan biokimia benih mindi.

3. Pengembangan sumber benih mindi pola pengelolaan dipengaruhi oleh

kapasitas petani kondisi sosial, ekonomi dan kelembagaan

1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa hal, yaitu :

1. Informasi tingkat kekerabatan intra dan interpopulasi mindi di Jawa Barat berdasarkan perhitungan hasil analisis genetik. 2. Informasi keragaman morfologi tanaman mindi di Jawa Barat. 3. Landasan dalam penyusunan pedoman penanganan benih mindi untuk petani, khususnya dalam teknik pematahan dormansi dan perkecambahan. 4. Tersusunnya strategi pengelolaan sumber benih mindi skala petani yang sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi dan kelembagaan setempat.