Profil Progam Pembuatan Pupuk Kompos Karakteristik Peserta Pendampingan Desa Cikarawang

masing-masing. Posdaya melalui salah satu programnya yakni ternak kelinci berusaha untuk meningkatkan pendapatan peserta yang mengikuti program ini. Program ini diketuai oleh bapak Ujang dengan jumlah anggota adalah 10 orang. Para peserta yang melaksanakan program ini menunjukan keingintahuan yang tinggi dalam budidaya kelinci karena sebagian besar peserta tidak memiliki pengalaman tentang pemeliharaan kelinci sehingga diharapkan mereka mampu mempraktikan budidaya kelinci setelah. Adapun jumlah kelinci yang saat ini dibudidayakan mencapai kurang lebih 13 ekor. Jumlah ini mengalami pengurangan karena banyaknya kelinci yang mati. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah pelatihan dan penyuluhan.

4.6. Profil Progam Pembuatan Pupuk Kompos

Pupuk Kompos merupakan suatu proses penguraian yang terjadi secara biologis dari senyawa-senyawa organik yang terjadi karena adanya kegiatan mikroorganisme yang bekerja pada suhu tertentu didalam atau wadah tempat pengomposan berlangsung. Peningkatan produksi pertanian, tidak terlepas dari penggunaan bahan kimia, seperti pupuk buatananorganik dan pestisida. Penggunaan pupuk buatankimia dan pestisida saat ini oleh petani kadang kala sudah berlebihan melebihi takaran dan dosis yang dianjurkan, sehingga menggangu keseimbangan ekosistem, disamping itu tanah cendrung menjadi tandus, organisme-organisme pengurai seperti zat-zat renik, cacing-cacing tanah menjadi habis. Pemakaian pupuk pada waktu yang bersamaan awal musim hujan oleh petani, mengakibatkan sering terjadi kelangkaan pupuk di pasaran, walaupun ada harganya sangat tinggi, sehingga sebagian petani tidak sanggup membeli, akibatnya tanaman tidak dipupuk, produksi tidak optimal. Perlu ada trobosan untuk mengatasi hal tersebut, salah satu diantaranya adalah pembuatan pupuk organik kompos. Program ini diketuai oleh Bapak Dedi, dengan jumlah anggota sebanyak 17 orang. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah pelatihan dan penyuluhan.

4.7. Karakteristik Peserta Pendampingan Desa Cikarawang

Wilayah yang menjadi fokus penelitian adalah Desa Cikarawang, dimana pada wilayah ini dilaksanakan program pemberdayaan melalui Posdaya Mandiri Terpadu. Adapun program pemberdayaan dari Posdaya yang menjadi pilihan penelitian adalah program Pengembangan Jambu Kristal, program Ternak Kelinci, dan program Pembuatan Pupuk Kompos. Jumlah reponden yang menjadi fokus penelitian adalah 30 orang peserta yang masing-masing mengikuti tiga program tersebut. Tabel 2 menunjukkan persentase responden yang mengikuti program berdasark jenis kelamin. Semua peserta yang menjadi fokus penelitian adalah laki-laki dengan persentase 100. Hal ini membuktikan bahwa ketiga program diatas banyak dikerjakan oleh laki-laki. Berikut ini adalah data yang menyajikan jenis kelamin responden di Desa Cikarawang : Tabel 2. Sebaran Responden menurut Jenis Kelamin di Desa Cikarawang, 2011 Jenis Kelamin Responden Laki-laki 100,0 Perempuan 0,0 Total 100,0 Tabel 3 menunjukkan persentase responden berdasarkan usia. Responden terbagi menjadi tiga kelompok usia, yaitu sebesar 13,3 persen respon berusia antara 20 sampai dengan 30 tahun. Sebesar 23,3 persen responden yang melaksanakan program berusia antara 31 sampai dengan 40 tahun, dan sebagian besar responden berada pada usia 41 – 50 tahun yaitu sebesar 63,3 persen. Hal ini membuktikan bahwa usia rata-rata diatas 40 tahun memiliki minat yang lebih besar dalam mengikuti dan melaksanakan program pemberdayaan. Berikut ini adalah data yang menyajikan usia responden di Desa Cikarawang : Tabel 3. Sebaran Responden menurut Usia di Desa Cikarawang, 2011 Usia Tahun Responden 20 – 30 13,3 31 – 40 23,3 41 – 50 63,3 Total 100,0 Tabel 4 menunjukkan persentase responden berdasarkan pendidikan terakhir yang dijalani. Adapun sebagian besar responden merupakan lulusan SMA sederajat yaitu sebesar 46,7 persen. Pendidikan terakhir responden yang tersisa adalah sebesar 6,7 persen merupakan lulusan SD sederajat, 36,7 persen merupakan lulusan SMA sederajat, dan 10,0 persen merupakan lulusan S1 sederajat. Hal ini menunujukkan pula bahwa pendidikan peserta yang mengikuti program pemberdayaan dalam Posdaya sudah dapat dikatakan sangat baik. Karena secara umum, masyarakat desa yang memiliki akses terbatas terhadap pendidikan sebagian besar hanya dapat mengenyam pendidikan sampai dengan setingkat SLTA. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang tidak tamat SD atau tidak pernah sama sekali duduk di bangku sekolahan. Berikut ini adalah data yang menyajikan pendidikan terakhir responden di Desa Cikarawang : Tabel 4. Sebaran Responden menurut Pendidikan Terakhir di Desa Cikarawang, 2011 Pendidikan Terakhir Responden SD Sederajat 6,7 SMP Sederajat 36,7 SMA Sederajat 46,7 S1 Sederajat 10,0 S2 Sederajat 0,0 Total 100,0 Tabel 5 menunjukkan responden peserta pendampingan di Desa Cikarawang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani yaitu sebesar 36,7 persen. Berdasarkan data yan telah diperoleh, yang berprofesi sebagai petani dan buruh tani sebagian besar adalah kaum laki-laki. Sementara perempuan lebih banyak bekerja sebagai ibu rumah tangga. Mata pencaharian yang kedua adalah sebagai pegwai atau karyawan swasta yaitu sebesar 20,0 persen. Sementara Pensiunan PNSTNIPOLRI menempati peringkat ketiga yaitu sebesar 13,3 persen. Responden yang memiliki pekerjaan sebagai PNS juga cukup banyak yaitu sebesar 10 persen. Responden yang tersisa yaitu sebesar 20,0 persen memiliki pekerjaan yang beragam lain-lain. Data juga menunjukan bahwa ternyata buruh tani jumlahnya relatif lebih banyak dari pada petani pemilik. Berikut ini akan disajikan tabel yang menunjukan mata pencaharian responden: Tabel 5. Sebaran Responden menurut Mata Pencaharian di Desa Cikarawang, 2011 No Mata Pencaharian Responden 1. Petani dan Buruh Tani 36,7 2. Karyawan Swasta Pegawai 20,0 3. Pensiunan PNSTNIPOLRI 13,3 4. PNS 10 5. Lain-lain 20,0 Jumlah 100,0 Tabel 6 menunujukkan responden peserta pendampingan di Desa Cikarawang sebagian besar memiliki pendapatan antara Rp. 150.000 sampai dengan Rp. 500.000 yaitu sebesar 43,3 persen. Pendapatan yang kedua adalah kurang dari Rp. 150.000 yaitu sebesar 30,0 persen. Sementara pendapatan antara Rp. 510.000 sampai dengan Rp. 1.000.000 menempati peringkat ketiga yaitu sebesar 20 persen. Pendapatan diantara Rp. 1.100.000 sampai dengan Rp. 2.000.000 yaitu sebesar 6,7 persen. Dan tidak terdapat responden yang memiliki pendapatan diatas Rp. 2.000.000. Data juga menunjukan bahwa ternyata pendapatan yang dimiliki oleh sebagian besar responden terbilang cukup kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Berikut ini akan disajikan tabel yang menunjukan jumlah pendapatan responden: Tabel 6. Sebaran Responden menurut Pendapatan di Desa Cikarawang, 2011 No Pendapatan Rp Responden 1. 150.000,- 30,0 2. 150.000,- - 500.000,- 43,3 3. 510.000,- - 1.000.000,- 20,0 4. 1.100.000,- - 2.000.000,- 6,7 5. 2.000.000,- 0,0 Jumlah 100,0

BAB V HUBUNGAN PROGRAM PENDAMPINGAN POSDAYA DENGAN