Hubungan Manfaat Pelatihan dengan Tingkat Keterampilan Peserta

Hasil uji menunjukkan, nilai signifikan Approx. Sig. untuk hubungan antara manfaat Pelatihan dengan Sikap peserta adalah 0,003. Hal ini berarti terdapat hubungan signifikan antara manfaat pelatihan yang diperoleh peserta dengan penentuan sikap peserta. Nilai signifikan sebesar 0,003 menunjukkan hubungan yang signifikan, dimana dengan semakin banyak manfaat yang diperoleh melalui pelatihan maka semakin baik pula kecenderungan untuk berperilaku Sikap. Penentuan sikap yang baik terhadap pelaksanaan program pendampingan dalam pengembangan jambu kristal, ternak kelinci, dan pembuatan pupuk kompos didukung oleh manfaat pelatihan yang diperoleh pada proses pendampingan. Manfaat yang diperoleh tersebut, menjadi motivasi bagi peserta untuk menentukan kecenderungan bertindak mereka. Pandangan dan kepercayaan yang baik terhadap program Posdaya merupakan aspek yang penting dalam proses pelaksanaan program. Karena dengan pandangan dan kepercayaan yang baik bahwa program dapat manfaat positif dan memberikan keuntungan serta dapat memenuhi kebutuhan mereka, maka timbul perasaan senang dalam melaksanakan program. Pemahaman dan kesan yang baik terhadap program itu yang kemudian medorong kecenderungan peserta untuk bertindak terhadap program, yaitu dengan melaksanakan program tersebut. Contohnya pada ketiga bidang program Posdaya, yaitu program pengembangan jambu kristal, ternak kelinci, dan pembuatan pupuk kompos, semua peserta memiliki sikap yang baik bahwa program pendampingan yang dilaksanakan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pengembangan jambu kristal, ternak kelinci dan pembuatan pupuk kompos dan juga semua peserta mempunyai kemauan untuk mengembangkan kemampuan dalam pengembangan jambu kristal, ternak kelinci dan pembuatan pupuk kompos.

5.3.3. Hubungan Manfaat Pelatihan dengan Tingkat Keterampilan Peserta

Keterampilan adalah kecapakapan yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan dan dipergunakan oleh peserta pada waktu yang tepat, yaitu ketika melaksanakan program. Keterampilan menjadi hal yang penting dalam membantu peserta untuk terus dapat melaksanakan program. Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar peserta pendampingan Posdaya pada bidang pengembangan jambu kristal, ternak kelinci, dan pembuatan pupuk kompos di desa Cikarawang telah memperoleh manfaat yang besar melalui pelatihan, yaitu sebesar 53,3 persen. Sedangkan, sebaran peserta yang mengikuti program menurut tingkat keterampilan yang baik, yaitu sebesar 50 persen Tabel 11. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat pelatihan yang diperoleh peserta menjadi hal penting bagi peserta program pendampingan karena dapat membantu dalam membentuk dan meningkatkan keterampilan peserta, sehingga peserta dapat lebih percaya diri dalam pelaksanaan program. Hipotesis awal menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara manfaat Pelatihan dengan tingkat Keterampilan, sehingga membentuk Perilaku. Agar dapat dilihat hubungan antar keduanya, maka dilakukan uji hubungan tabulasi silang dan analisis Pearson. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikan Approx. Sig., jika Approx. Sig. lebih besar dari a 0,05 maka Ho ditolak, yang artinya tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel yang diuji. Tabel 14. Hubungan Antara Manfaat Pelatihan dengan Tingkat Keterampilan Peserta, Desa Cikarawang, 2011 Manfaat Pelatihan Tingkat Keterampilan Peserta Total Kurang baik Sedang Baik Sedikit 6,7 6,7 6,7 20,1 Sedang 10,0 13,3 3,3 26,6 Banyak 3,3 10,0 40,0 50,3 Total 20,0 30,0 50,0 100,0 Keterampilan adalah kemampuan seseorang menerapkan pengetahuan kedalam bentuk tindakan. Keterampilan merupakan kemampuan dalam menghubungkan sebab-akibat, mentransformasi, serta menemukan hubungan dan memberikan kualifikasi, pemecahan masalah, membuat keputusan, berpikir kritis dan berpikir kreatif. Tabel 14 menunjukkan bahwa 6,7 persen peserta yang memperoleh manfaat pelatihan yang sedikit, memiliki tingkat keterampilan yang baik dalam melaksanakan program. 3,3 persen peserta yang memperoleh manfaat pelatihan yang sedang, memiliki tingkat keterampilan yang baik dalam melaksanakan program. Pada tingkat yang lebih tinggi, sebesar 40 persen peserta yang memperoleh manfaat pelatihan yang banyak, memiliki tingkat keterampilan yang baik dalam melaksanakan program. Hasil angka-angka tersebut menunjukkan adanya kecenderungan, dimana semakin banyak manfaat pelatihan yang diperoleh maka semakin baik pula tingkat keterampilan yang dimiliki peserta dalam melaksanakan program. Tingkat keterampilan yang baik dapat digunakan oleh peserta untuk menentukan apa yang harus diyakini dan apa yang harus dilakukan dalam menjalankan program, untuk menyaring informasi dan memunculkan wawasan baru yang dapat di manfaatkan, untuk mengembangkan pola pikir saat praktek lapangan, dan lebih memahami dasar dari proses belajar melalui pelatihan. Contoh pada program pengembangan jambu kristal, semua peserta memiliki tingkat keterampilan yang baik dalam mempersiapkan areal lahan untuk penanaman jambu kristal. Pada program ternak kelinci, semua peserta memiliki tingkat keterampilan yang baik dalam menyapih anak kelinci. Begitu pula pada program pembuatan pupuk kompos, semua peserta memiliki keterampilan yang baik dalam menentukan tempat pembuatan pupuk dan proses pembakaran untuk pembuatan pupuk. Hasil uji menunjukkan, nilai signifikan Approx. Sig. untuk hubungan antara manfaat pelatihan dengan tingkat keterampilan peserta adalah 0,003. Hal ini berarti terdapat hubungan signifikan antara manfaat pelatihan yang diperoleh peserta dengan peningkatan keterampilan peserta. Nilai signifikan sebesar 0,003 menunjukkan hubungan yang signifikan, dimana semakin banyak manfaat pelatihan yang diperoleh peserta, maka semakin baik pula tingkat keterampilan peserta dalam melaksanakan program sehingga terbentuk pula dorongan untuk terus melaksanakan dan menindaklanjuti program. Pelatihan menjadi hal umum dalam program pemberdayaan, begitu pula pada bidang program Posdaya dalam bidang pengembangan jambu kristal, ternak kelinci, dan pembuatan pupuk kompos. Adapun tujuan dan manfaat yang diperoleh dari pelatihan, salah satunya adalah mengembangkan atau meningkatkan keterampilan. Melihat data pada Tabel 14 dan nilai signifikan hubungan antara manfaat pelatihan dan tingkat keterampilan telah menegaskan bahwa tingkat keterampilan peserta pendampingan Posdaya di desa Cikarawang dapat dihubungkan dengan manfaat pelatihan yang diperoleh, dengan adanya manfaat dari pelatihan para peserta menjadi lebih terampil dalam melaksanakan program Posdaya. Hal ini pula yang kemudian memotivasi peserta pendampingan untuk terus mengembangkan dan melaksanakan program.

5.3.4. Hubungan Manfaat Penyuluhan dengan Tingkat Pengetahuan Peserta