73
Tabel 7. Dampak Terhadap Produksi Padi dan Nilai Produksi Padi Akibat Pembukaan Lahan Sawah Baru di Kabupaten Bekasi Tahun 2002-
2011
Tahun Produktivitas
Padi Sawah tonha
Pencetakan Sawah Baru
ha Surplus
Produksi Padi ton
Surplus Nilai Produksi Padi
Rp
2002 5,26
749 7.876,48
11.355.526.982 2003
5,55 0,00
2004 5,36
0,00 2005
5,47 0,00
2006 5,62
0,00 2007
5,54 432
4.784,83 12.196.536.768
2008 5,60
0,00 2009
6,12 0,00
2010 6,02
0,00 2011
6,31 119
1.502,02 5.036.867.161
Total 1.300
14.163,33 28.588.930.912
Sumber : Badan Pusat Statistika, berbagai terbitan diolah
Total surplus produksi padi akibat pembukaan lahan sawah baru sebesar 14.163,33 ton atau dengan nilai sekitar 28,58 milyar. Surplus ini tidak menutupi
produksi padi yang hilang pada tahun-tahun sebelumnya, karena total pembukaan lahan hanya sebesar 1.300 hektar sedangkan total alih fungsi lahan sebesar 3.674
hektar. Produksi padi pada sepuluh tahun terakhir masih hilang sekitar 28.091,25 ton atau bernilai sekitar Rp 73.733.652.728. Nilai tersebut diperoleh dari selisih
produksi yang hilang dan surplus produksi.
6.7. Dampak Alih Fungsi Lahan Terhadap Pendapatan Petani Kecamatan
Tambun Utara Alih fungsi lahan yang terjadi akan mengurangi total pendapatan petani,
karena petani kehilangan lahan yang dapat digarap. Dalam studi kasus yang dilakukan, alih fungsi lahan yang terjadi diawali dengan perpindahan kekuasaan
lahan dari petani kepada pengembang. Alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian oleh pengembang masih sedikit, namun lahan pertanian yang ada sudah
74 dibeli oleh pengembang tersebut. Pada saat ini petani yang telah menjual lahannya
masih menggarap lahannya sehingga belum terlihat dampak pendapatan dari alih fungsi lahan, sehingga dampak terhadap pendapatan petani belum mempunyai
pengaruh yang signifikan. Dalam menghitung dampak pendapatan yang terjadi diasumsikan bahwa
lahan yang telah di jual oleh petani telah dialihfungsikan oleh pengembang. Hasil produksi dari lahan yang telah di jual tersebut dianggap nol karena pada masa
mendatang lahan tersebut akan menjadi lahan non pertanian. Dalam perhitungan rata-rata perubahan pendapatan yang terjadi, pendapatan sebelum alih fungsi
lahan diasumsikan merupakan pendapatan total petani dari hasil pertanian dan pendapatan sampingan pada saat peneliti melakukan wawancara. Pendapatan
setelah alih fungsi lahan diasumsikan didapat dari perhitungan pendapatan sampingan dan perkiraan pendapatan dari rencana pekerjaan yang akan dilakukan
petani. Perhitungan mengenai pendapatan sebelum dan setelah alih fungsi lahan dapat dilihat pada Lampiran 7. Pendapatan sebelum terjadi alih fungsi lahan dan
perkiraan pendapatan setelah alih fungsi lahan selanjutnya diselisihkan. Hasil selisih tersebut dapat melihat pengaruh alih fungsi lahan pertanian terhadap
pendapatan petani setempat. Perhitungan rata-rata perubahan pendapatan yang ada dapat dilihat pada Tabel 8.
75
Tabel 8. Rata-Rata Perubahan Pendapatan per Bulan Petani Akibat Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian
Responden Pendapatan Sebelum
Alih Fungsi Rp
Perkiraan Pendapatan Setelah Alih Fungsi
Rp Selisih
Pendapatan RP
1 4.887.500
2.000.000 -2.887.500
2 2.755.000
-2.755.000 3
6.587.500 3.000.000
-3.587.500 4
6.625.000 3.000.000
-3.625.000 5
7.250.000 3.000.000
-4.250.000 6
3.843.750 1.000.000
-2.843.750 7
8.125.000 -8.125.000
8 6.382.667
3.000.000 -3.382.667
9 2.287.500
1.500.000 -787.500
10 2.937.281
1.000.000 -1.937.281
11 4.486.042
-4.486.042 12
3.562.500 1.500.000
-2.062.500 13
6.892.208 -6.892.208
14 5.743.750
1.500.000 -4.243.750
15 4.333.333
-4.333.333 16
5.712.500 4.500.000
-1.212.500 17
9.781.250 4.500.000
-5.281.250 18
3.606.625 -3.606.625
19 1.850.000
4.850.000 3.000.000
Total -63.299.406
Rata-rata -3.331.548
Sumber : Data primer diolah
Dapat dilihat pada Tabel 8 didapat nilai rata-rata selisih pendapatan tersebut sebesar Rp -3.331.548. Nilai ini berarti bahwa rata-rata petani akan
berkurang pendapatan total perbulannya sekitar 3,33 juta rupiah. Hal ini akan terjadi ketika seluruh lahan mereka sudah dialihfungsikan menjadi non pertanian
oleh pengembang. Pada tabel juga dapat dilihat bahwa sebagian petani tidak memiliki pendapatan sampingan, sehingga mereka tidak mempunyai pendapatan
jika alih fungsi lahan telah dilakukan oleh pengembang. Perlu diketahui bahwa alasan petani memjual lahan mereka adalah karena desakan dari pihak desa untuk
76 mencegah terjadinya sengketa lahan, karena pada umumnya petani tidak
mempunyai sertifikat lahan.
6.8. Perkiraan Perubahan Luas Sawah dan Dampak Terhadap Ketahanan