IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu
Lokasi pengambilan data untuk keperluan penelitian yang dipilih adalah Kabupaten Bekasi. Lokasi ini dipilih karena di daerah tersebut banyak dibangunan
pemukiman dan industri, padahal tata guna lahan di daerah tersebut pada saat ini mayoritas merupakan lahan sawah. Hal ini mengindikasikan terjadinya alih fungsi
lahan pertanian ke pemukiman ataupun industri. Selain itu wilayah ini juga merupakan salah satu daerah di Jawa Barat dengan perkembangan ekonomi yang
paling cepat, sehingga memberikan implikasi adanya perubahan tata guna lahan. Studi kasus pada penelitian ini dilakukan di Desa Sriamur, Kecamatan Tambun
Utara. Desa tersebut dipilih karena pada daerah tersebut banyak terjadi alih fungsi lahan pertanian. Proses pengumpulan data primer dan sekunder di wilayah
tersebut dilakukan pada bulan Februari 2013 hingga Maret 2013.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer digunakan untuk mengetahui faktor-faktor mikro yang
mempengaruhi alih fungsi lahan di tingkat petani dan dampak terhadap pendapatan petani. Data tersebut didapat dari hasil penyebaran kuesioner dan
wawancara langsung dengan petani penggarap sekaligus pemilik lahan. Petani tersebut dipilih karena dianggap tahu seluk-beluk produksi sawahnya dan
mempunyai kekuasaan untuk mengalihfungsikan lahan miliknya Data sekunder digunakan untuk mengetahui laju alih fungsi lahan yang terjadi, faktor-faktor
makro yang mempengaruhi alih fungsi lahan di tingkat wilayah, dan dampak
32 terhadap produksi padi yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan. Data
tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Badan Pertanahan Nasional, Dinas Pertanian, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Kantor Kecamatan, dan
Kantor Desa.
4.3. Metode Pengambilan Contoh
Pengambilan contoh atau sample yang dilakukan kepada petani dilakukan secara snowball sampling. Teknik snowball sampling merupakan bentuk dari non
probability sampling method. Metode ini dipilih karena jumlah populasi yang akan diteliti tidak diketahui secara pasti. Cara ini dilakukan dengan mencari
sample pertama dan mewawancarainya. Setelah itu peneliti meminta sample pertama tadi untuk menunjukan orang lain yang sekiranya dapat diwawancarai
sesuai dengan kriteria yang diinginkan, dan begitu pula seterusnya. Dalam hal ini populasi yang akan diteliti tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih
sebagai sample. Pengambilan data primer dilakukan melalui teknik wawancara dengan
bantuan kuesioner kepada responden. Responden merupakan pihak yang dapat memberikan informasi dan dapat mewakili dalam menjawab permasalahan
penelitian. Responden dalam penelitian ini terbagi dalam dua kategori, yaitu petani dengan lahan usaha taninya pernah dialihfungsikan dan petani yang tidak
pernah mengalihfungsikan lahannya. Penelitian yang dilaksanakan mengambil responden mengambil responden sebanyak 30 orang. Penetapan sample ini
didasarkan pada pendapat Juanda 2009 yang menyatakan, bahwa jika tidak ada informasi mengenai ragam dari populasi maka ukuran sample minimum yang
33 menggunakan analisis data statistik adalah 30 responden dimana populasi
dianggap menyebar normal.
4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data