41 tersebut  lebih  besar  dari  taraf  nyata  α  yang  digunakan  maka  tidak  ada
permasalahan heterokedastisitas. 3.
Uji Autokolerasi Autokorelasi  terjadi  jika  ada  korelasi  serial  antara  residual.  Korelasi
tersebut  terjadi  karena  residual  saling  mempengaruhi  satu  sama  lain  sehingga residual  tersebut  tidak  bebas.  Korelasi  tersebut  menyebabkan  penduga  OLS
menjadi  tidak  efisien  lagi.  Cara  mendeteksi  autokorelasi  dapat  dilakukan  dengan menggunakan  uji  Breusch-Godfrey.  Uji  ini  dilakukan  dengan  meregresikan
residual  dengan  lag  residual  dan  semua  regresor.  Hasil  regresi  tersebut  akan diperoleh  koefisien  determinasi  Prob.  Chi-Square  untuk  mengetahui
autokorelasi. Jika nilai tersebut lebih besar dari taraf α yang digunakan maka tidak ada permasalahan autokorelasi.
4. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas  adalah  adanya  hubungan  linear  sempurna  antar  variabel bebas  dalam  suatu  model.  Hal  ini  terjadi  jika  nilai  R
2
tinggi  namun  banyak variabel  yang  tidak  signifikan  dari  uji  t.  Suatu  model  yang  mempunyai  sifat  ini
maka  interpretasi  dari  model  tersebut  akan  menjadi  sulit.  Salah  satu  cara  untuk mendeteksi  adanya  multikolinearitas  yaitu  dengan  melihat  nilai  VIF  Variance
Inflation  Factor  dari  masing-masing  variabel.  Jika    nilai  VIF    10  maka  terjadi masalah multikolinearitas yang serius.
4.4.4. Analisis Regresi Logistik
Untuk  mengestimasi  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  alih  fungsi  lahan pertanian secara mikro, digunakan analisis regresi logistik logit. Alat analisis ini
merupakan  model  non  linear,  baik  dalam  parameter  maupun  variabel.  Menurut
42 Juanda  2009,  model  logit  diturunkan  berdasarkan  fungsi  peluang  sebagai
berikut: � =     =   +
= 1
1 +
−�
= 1
1 +
−  +
Kemudian  persamaan  tadi  dapat  dibalik  dengan  menggunakan  aljabar biasa menjadi:
�
= �
1 − �
Variabel  dalam  persamaan  di  atas  disebut  sebagai  odds,  yang  sering diistilahkan  dengan  resiko  atau  kemungkinan,  yaitu  rasio  peluang  terjadinya
pilihan  1  terhadap  peluang  terjadinya  pilihan  0  alternatif.  Parameter  model estimasi  logit  harus  diestimasi  dengan  metode  maximum  likelihood.  Parameter  e
dalam  persamaan  tadi  mempresentasikan  bilangan  dasar  logaritma  natural  ln. Jika persamaan tersebut ditransformasikan dengan logaritma natural, maka:
= ln
� 1
−�
dimana =
+ Maka  persamaan  model  regresi  logistik  untuk  mengetahui  faktor  yang
mempengaruhi alih fungsi lahan di tingkat petani adalah sebagai berikut: �
� 1
− � =
= +
1 1
+
2 2
+
3 3
+
4 4
+
5 5
+ �
Dimana: Z
= Peluang terjadi alih fungsi lahan 1 dan tidak alih fungsi lahan 0 α
= Intersep β
i
= Koefisien regresi X
i
= Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi keputusan alih fungsi lahan ε
= Error termResidual
43 Faktor-faktor  mikro  yang  diduga  berpengaruh  terhadap  kegiatan  alih
fungsi lahan di tingkat petani adalah: 1.
Pengalaman bertani X
1
Pengalaman bertani yaitu periode atau lamanya seseorang telah melakukan kegiatan bertani  semasa  hidupnya.  Semakin  lama seseorang bertani  maka
keahlian  untuk  bertani  akan  semakin  tinggi.  Hal  ini  tentunya  akan mempengaruhi  dalam  pengambilan  keputusan  petani  untuk  menjual  atau
tidak lahan yang digarap olehnya. 2.
Jumlah tanggungan X
2
Jumlah  tanggungan  adalah  jumlah  orang  yang  keidupannya  masih ditanggung  oleh  petani.  Jumlah  orang  yang  harus  ditanggung  petani
dianggap  mempengaruhi  keputusan  untuk  menjual  lahan.  karena  semakin banyak jumlah tanggungannya maka petani semakin membutuhkan uang.
3. Luas lahan X
3
Luas lahan adalah besarnya  area sawah atau pertanian  yang dimiliki oleh petani.  Luas  lahan  diduga  akan  mempengaruhi  jumlah  produksi  yang
dihasilkan  oleh  petani.  Sehingga  hal  ini  akan  mempengaruhi  keuntungan dan berpengaruh terhadap keputusan untuk menjual atau mengkonversikan
lahan. 4.
Biaya produksi X
4
Biaya produksi adalah biaya pengeluaran petani untuk memproduksi padi hingga  panen  tiba,  seperti  bibit,  pupuk,  air,  dll.  Variabel  ini  dapat
mempengaruhi  keputusan  petani,  karena  jika  biaya  semakin  tinggi  maka petani akan cenderung menjual lahan pertaniannya.
44 5.
Proporsi pendapatan dari usaha tani X
5
Proporsi  pendapatan  dari  usaha  tani  adalah  persentase  pendapatan  dari hasil  usaha  tani  dibandingkan  dengan  pendapatan  total.  Pendapatan  total
yaitu  pendapatan  dari  hasil  usaha  tani  ditambah  dengan  pendapatan sampingan.  Jika  proporsi  pendapatan  petani  yang  diperoleh  dari  hasil
usaha  tani  rendah,  akan  ada  kemungkinan  petani  tersebut  akan  mengalih fungsikan  lahannya  untuk  jenis  usaha  yang  lain.  Sehingga  dapat  terjadi
alih fungsi lahan. Agar  diperoleh  hasil  analisis  regresi  logistik  yang  baik  perlu  dilakukan
pengujian  untuk  melihat  apakah  model  tersebut  dapat  menjelaskan  keputusan secara  kualitatif.  Statistik  uji  yang  digunakan  adalah  Odds  Ratio  dan  Likelihood
Ratio. 1.
Odds Ratio Uji  ini  bertujuan  untuk  mengukur  rasio  peluang  terjadinya  kejadian  1
terhadap  kejadian  peluang  0.  Pada  dasarnya  uji  ini  digunakan  untuk  melihat hubungan  antara  variabel  bebas  dan  variabel  terikat  dalam  model  logit.  Nilai
tersebut  diperoleh  dari  perhitungan  eksponensial  dari koefisien  estimasi  β
i
. Dimana dapat didefinisikan sebagai berikut :
� 1
− � P  menyatakan  peluang  terjadinya  peristiwa  Z=1  dan  1-P  menyatakan
peluang terjadinya Z=0.
45 2.
Likelihood Ratio Uji  ini  bertujuan  untuk  mengukur  rasio  kemungkinan  maksimum  dari
peranan variabel penjelas secara serentak. Statistik uji yang dapat dipakai adalah : H
: β
1
= β
2
= β
3
= ... = β
i
= 0 H
1
: minimal ada satu β
i
≠ 0 =
−2 ln
1
Dimana: l
= Nilai likelihood tanpa variabel pejelas l
1
= Nilai likelihood dengan model penuh Apabila G
chi-square maka H ditolak yang berarti bahwa minimal ada
satu  β
i
≠  0.  Artinya  model  regresi  logistik  tersebut  secara  keseluruhan  dapat menjelaskan pilihan individu pengamataan.
4.4.5. Analisis Estimasi Dampak Produksi