51
5.2. Karakteristik Responden
Menurut data yang diperoleh dari Kantor Desa Sriamur tahun 2012, Jumlah petani di desa tersebut adalah sebanyak 828 orang atau sekitar 11,61
persen dari jumlah penduduk. Namun tidak diketahui data mengenai petani yang menjadi pengarap sekaligus pemilik lahan, petani yang hanya menjadi penggarap
saja, dan yang hanya menjadi buruh tani. Responden yang diambil oleh peneliti merupakan petani penggarap sekaligus pemilik sebanyak 30 orang. Karakteristik
responden berdasarkan sosial ekonominya dapat dijelaskan dalam kriteria di bawah ini.
5.2.1. Tingkat Usia
Tingkat usia responden tidak berkisar antara 40-60 tahun. Persentase usia terbesar ada pada rentang umur 45-49 tahun yaitu sebesar 33 persen. Persentase
usia terkecil ada pada rentang umur 60-65 tahun yaitu sebesar 7 persen.
Sumber : Data Primer diolah
Gambar 4. Perbandingan Tingkat Usia Responden
20
33 17
23 7
40-44 45-49
50-54 55-59
60-65
52
5.2.2. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan responden hanya terdiri dari dua jenis, yaitu SD dan SMP. Mayoritas dari responden hanya lulusan SD yaitu sebesar 67 persen.
Sedangkan sisanya 33 persen merupakan lulusan SMP.
Sumber : Data Primer diolah
Gambar 5. Perbandingan Tingkat Pendidikan Responden 5.2.3.
Jumlah Tanggungan
Pada Penelitian ini sebagian besar responden memiliki jumlah tanggungan sebanyak tiga orang, yaitu sebesar 47 persen. Responden yang memiliki jumlah
tanggungan dua orang dan yang tidak memiliki tanggungan sama besar yaitu 20 persen. Responden yang memiliki jumlah tanggungan satu orang memiliki
persentase paling kecil yaitu sebesar 13 persen.
67 33
sd smp
53
Sumber : Data Primer diolah
Gambar 6. Perbandingan Jumlah Tanggungan Responden 5.2.4.
Tingkat Pendapatan
Rata-rata responden mempunyai tingkat pendapatan berkisar antara 5-6 juta rupiah. Tingkat pendapatan terbesar 9-10 juta rupiah berjumlah 4 orang atau
sekitar 13 persen dari total responden. Jumlah tersebut sama dengan tingkat pendapatan terkecil 1-2 juta rupiah.
Sumber : Data Primer diolah
Gambar 7. Perbandingan Tingkat Pendapatan Responden
20
13
20 47
tidak ada 1 orang
2 orang 3 orang
14
23
30 20
13
1-2 juta 3-4 juta
5-6 juta 7-8 juta
9-10 juta
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Pola dan Karakteristik Alih Fungsi Lahan Kabupaten Bekasi
Alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian di Kabupaten Bekasi terjadi hampir setiap tahun. Perubahan lahan tersebut umumnya menjadi industri,
pemukiman, maupun sarana dan prasarana seperti jalan raya, sekolah, perkantoran, dll. Penurunan luas lahan sawah yang terjadi di Kabupaten Bekasi
dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini.
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi 2012 diolah
Gambar 8. Luas Lahan Sawah di Kabupaten Bekasi Tahun 2001-2011
Gambar tersebut menunjukan luas lahan sawah yang relatif menurun dari tahun 2002 sampai tahun 2011, sedangkan sebelum tahun 2002 luas lahan sawah
di Kabupaten Bekasi relatif meningkat. Penurunan lahan sawah pada tahun tersebut berfluktiatif dari tahun ke tahun, seperti pada tahun 2007 dan 2011 luas
lahan sawah mengalami peningkatan. Menurut Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi peningkatan tersebut disebabkan pencetakan lahan sawah baru dari lahan kering
seperti kebun, tanah kosong, rawa, dan hutan yang ada. Pembukaan lahan ini
51000 52000
53000 54000
55000 56000
57000 58000
Luas La
h an
S awah
H a
Tahun
Luas Lahan Sawah