atau tidaknya peranan peubah penjelas secara bersama-sama terhadap peubah endogen. Kemudian dalam kriteria statistik, parameter dugaan dievaluasi dengan
melihat nilai statistik uji-t. Uji-t digunakan untuk mengetahui nyata atau tidaknya pengaruh masing
–masing peubah penjelas terhadap peubah endogen dengan taraf α sebesar 15 persen.
Selanjutnya pada kriteria ekonometrika, lebih diutamakan untuk melihat apakah terdapat hubungan multikolinear pada peubah -peubah penjelas dalam
setiap persamaan. Multicollinearity adalah suatu hubungan linier antara dua variabel eksogen dalam satu persamaan tertentu. Jika terjadi korelasi yang
sempurna diantara sesama variabel eksogen maka koefisien parameter menjadi tidak dapat diestimasi dan nilai standard error setiap koefisien estimasi menjadi
tidak terhingga. Multicollinearity sempurna jarang terjadi, tetapi umumnya memiliki derajat interkorelasi diantara variabel penjelas yang disebabkan saling
ketergantungan antar variabel ekonomi Sitepu dan Sinaga, 2006. Salah satu cara untuk menentukan adanya multicollinearity dapat dilihat dari nilai Variance
Inflation Factor VIF. Jika evaluasi model berdasarkan ketiga kriteria tersebut
dianggap sudah cukup baik, maka dapat melakukan analisis elastisitas untuk mengetahui respon tingkat kepekaan dari variabel endogen terhadap perubahan
variabel eksogennya.
4.8. Pendugaan Elastisitas
Pendugaan elastisitas dilakukan untuk melihat seberapa besar derajat kepekaan respon suatu peubah endogen terhadap perubahan yang terjadi pada
peubah penjelas yang mempengaruhinya. Rumus pendugaan elastisitas dari suatu persamaan adalah sebagai berikut:
E
YX
= â
j
dimana: E
YX
= elastisitas peubah endogen Y terhadap peubah penjelas X = nilai rata-rata peubah penjelas ke -j
= nilai rata-rata peubah endogen Y â
j
= parameter dugaan peubah penjelas ke -j
Jika E
YX
lebih besar dari satu dikatakan bahwa peubah endogen Y elastis responsif terhadap perubahan peubah penjelas
karena perubahan satu persenvariabel penjelas mengakibatkan perubahan variabel endogen lebih dari
satupersen. Jika E
YX
lebih kecil dari satu dikatakan bahwa peubah endogen Y inelastis tidak responsif terhadap perubahan peubah penjelas
karena perubahan satu persen variabel penjelas mengakibatkan perubahan variabel
endogen kurang dari satu persen.
4.9. Validasi Model
Validasi model bertujuan untuk mengetahiui seberapa baik model tersebut dalam menggambarkan kembali fenomena aktual yang terjadi. Kriteria umum
yang dipakai antara lain Root Mean Squares Percent Error RMSPE dan Theil’s
Inequality Coefficient U-Theil. Kriteria RMSPE untuk mengukur seberapa baik
nilai-nilai peubah endogen hasil pendugaan menyimpang secara relatif dari nilai- nilai aktual. Sedangkan kriteria U-Theil mengukur penyimpangan dugaan yang
bermanfaat untuk mengetahui kemampuan model dalam analisis simulasi. Kriteria RMSPE dan U-Theil dirumuskan sebagai berikut Pindyck, 1991:
x 100
dimana: Y’
= nilai pendugaan model pedict Y
a
= nilai pengamatan contoh aktual N
= jumlah observasi Nilai RMSPE dan U-Theil yang rendah menunjukkan hasil pendugaan
model baik. Nilai U-Theil berkisar antara 0 dan 1. Jika U-Theil = 0 berarti pendugaan modelnya sempurna, sedangkan nilai U-Theil = 1 berarti naif. Pada
dasarnya makin kecil nilai U-Theil atau mendekati nol, maka pendugaan model semakin baik.