Tabel 17. Rata-Rata Konsumsi Pangan dan Non Pangan Rumahtangga Pekerja Wanita Industri Kecil Kain Tenun Ikat Berdasarkan Jumlah
Tanggungan di Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri Tahun 2014
Jumlah Tanggungan
Keluarga orang
Jumlah Pekerja
orang Konsumsi
Konsumsi Total rupiahtahun
Pangan rupiahtahun
Non Pangan rupiahtahun
2 – 4
29 13 688 793.10
613 917.24 14 302 710.34
80.56 5
– 7 7
15 560 142.86 815 142.8571
16 375 285.71 19.44
Rata-Rata 29 248 935.96
1 429 060.10 30 677 996.06
Sumber: Data Primer diolah Keterangan:
Angka dalam kurung menunjukkan presentase jumlah pekerja
Rata-rata konsumsi pangan rumahtangga pekerja dengan jumlah tanggungan keluarga pada selang 5-7 orang adalah 15 560 142.86 rupiah tahun
dan rata-rata konsumsi non pangan adalah 815 142.8571 rupiahtahun. Berdasarkan jumlah tanggungan keluarga tersebut pengeluaran konsumsi total
rumahtangga akan semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah tanggungan keluarga. Rata-rata investasi pendidikan dan investasi kesehatan rumahtangga
dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Rata-Rata Investasi Pendidikan dan Investasi Kesehatan Rumahtangga
Pekerja Wanita Industri Kecil Kain Tenun Ikat Berdasarkan Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan di Kelurahan Bandar Kidul, Kota
Kediri Tahun 2014
Pendapatan yang Siap Dibelanjakan ribu
rupiahtahun Jumlah Pekerja
orang Investasi
Pendidikan rupiahtahun
Kesehatan rupiahtahun
8 000-23 000 16
1 717 575.00 820 012.50
44.44 23 001-38 000
14 2561 400.00
1 131 728.57 38.89
38 001-53 000 3
17 004 00.00 1 054 000.00
8.33 53 001-68 000
2 4 870 200.00
1 062 000.00 5.56
68 001-83 000 1
1 506 000.00 1 482 000.00
2.78 Rata-Rata
2 471 115.00 1 109 948.21
Sumber: Data Primer diolah Keterangan:
Angka dalam kurung menunjukkan presentase jumlah pekerja
Total rata-rata investasi pendidikan rumahtangga pekerja wanita adalah 2 471 115.00 rupiahtahun, sedangkan total rata-rata investasi kesehatan adalah
1 109 948.21 rupiahtahun. Besarnya pengeluaran untuk investasi pendidikan mengindikasikan bahwa para pekerja peduli akan pentingnya pendidikan bagi
anak-anak mereka guna meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Rata-rata tabungan rumahtangga pekerja dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Rata-Rata Tabungan Rumahtangga Pekerja Wanita Industri Kecil Kain Tenun Ikat Berdasarkan Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan di
Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri Tahun 2014
Pendapatan yang Siap Dibelanjakan ribu rupiahtahun
Jumlah Pekerja orang Tabungan
rupiahtahun 8 000 - 23 000
16 3 360 450.00
44.44 23 001 - 38 000
14 6 502 200.00
38.89 38 001 - 53 000
3 18 027 000.00
8.33 53 001 - 68 000
2 33 014 100.00
5.56 68 001 - 83 000
1 25 501 800.00
2.78 Rata-Rata
17 281 110.00 Sumber: Data Primer diolah
Keterangan: Angka dalam kurung menunjukkan presentase jumlah pekerja
Berdasarkan Tabel 19 sebagian besar rumahtangga pekerja wanita sebesar 44.44 persen memiliki rata-rata tabungan yaitu 3 360 450.00 rupiah tahun pada
selang pendapatan 8 000 000 - 23 000 000 rupiah tahun. Berdasarkan pendapatan yang siap dibelanjakan, rata-rata tabungan rumahtangga pekerja wanita adalah
sebesar 17 281 110.00 rupiahtahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja masih tergolong ekonomi rendah terlihat dari kecilnya jumlah
tabungan pekerja.
VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA WANITA INDUSTRI KECIL KAIN TENUN IKAT
6.1. Keragaan Umum Hasil Estimasi
Menurut Koutsoyiannis 1977 model yang baik harus dapat memenuhi kriteria ekonomi, kriteria statistik, dan kriteria ekonometrika. Berdasarkan kriteria
ekonomi, semua variabel penjelas telah menunjukkan tanda parameter estimasi yang sesuai harapan hipotesis dan logis dari sudut pandang ekonomi
Berdasarkan kriteria statistik, sebesar 33.33 persen persamaan struktural memiliki nilai nilai koefisien determinasi R
2
lebih besar dari 50 persen, sedangkan persamaan struktural lainnya 66.67 persen mempunyai R
2
relatif rendah lebih kecil dari 50 persen karena variablel-variabel endogen keragamannya rendah.
Meskipun demikian, hasil uji F-Statistik menunjukkan bahwa sebesar 88.89 persen persamaan struktural memiliki nilai peluang uji F-Statistik yang lebih kecil
dari taraf nyata 15 persen. Berdasarkan
kriteria ekonometrika,
hasil uji
multicollinearity menunjukkan bahwa seluruh variabel penjelas yang terdapat dalam masing-
masing persamaan struktural lebih kecil dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang dibangun tidak memiliki masalah multicollinearity yang
serius. Berdasarkan ketiga kriteria tersebut, maka hasil estimasi model cukup representatif menangkap fenomena ekonomi dari ekonomi rumahtangga pekerja
industri kecil kain tenun ikat.
6.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Ekonomi Rumahtangga
Pekerja Wanita Industri Kecil Kain Tenun Ikat
Model Ekonomi Rumahtangga Pekerja Wanita Industri Kecil Kain Tenun Ikat dibentuk dalam 18 persamaan, terdiri atas 9 persamaan struktural dan 9
persamaan identitas. Persamaan struktural terdiri dari persamaan curahan kerja dalam industri, curahan kerjaluar industri, jumlah produksi, pendapatan luar
industri, konsumsi pangan, konsumsi non pangan, investasi pendidikan, investasi kesehatan, dan tabungan. Persamaan identitas terdiri dari pendapatan dalam
industri, curahan kerja total rumahtangga, pendapatan total, pendapatan yang siap
dibelanjakan, konsumsi total rumahtangga, investasi sumberdaya manusia, pengeluaran total selain pangan, pengeluaran total selain non pangan, dan
pengeluaran total rumahtangga. Hasil estimasi parameter, R
2
, nilai uji-F, uji-t, dan nilai elastisitas untuk setiap persamaan struktural disajikan sebagai berikut:
6.2.1. Curahan Kerja di Dalam Industri
Hasil estimasi pada Tabel 20 menunjukkan bahwa persamaan curahan kerja di dalam industri mempunyai nilai R
2
yaitu 0.15. Hal ini berarti bahwa 15 persen keragaman curahan kerja di dalam industri dapat dijelaskan oleh
keragaman variabel-variabel penjelas dalam persamaan, sementara 85 persen keragaman curahan kerja di dalam industri dijelaskan oleh keragaman variabel
lain yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut. P-value untuk uji F statistik yang diperoleh dari persamaan curahan kerja dalam industri berpengaruh nyata
pada taraf nyata 15 persen, artinya bahwa variabel penjelas secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik.
Tabel 20. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Curahan Kerja di Dalam Industri
Variabel Penjelas
Dugaan Parameter
Elastisitas Prob|t|
Label Variabel Intersep
728.485400 -
0.2047
Intersep
CKLI -0.576960
-0.0280 0.0371
Curahan kerja di luar industri
UDI 0.014895
0.0716 0.3989
Upah di dalam industri
UMP 10.608000
0.0841 0.1586
Umur pekerja
KTR 0.000068
0.0000 0.0346
Konsumsi total rumahtangga pekerja
Pr F 0.1395
R
2
0.1470 Keterangan:
berpengaruh nyata pa da taraf nyata α= 15 persen
Curahan kerja di luar industri berhubungan negatif dan berpengaruh nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap curahan kerja dalam industri. Respon curahan
kerja di luar industri terhadap curahan kerja di dalam industri adalah tidak responsif inelastis. Hal tersebut dikarenakan tidak semua pekerja wanita
mencurahkan waktunya untuk bekerja di luar industri namun digunakan untuk bekerja di dalam industri dan pekerjaan rumahtangga.
Upah di dalam industri berhubungan positif dan tidak berpengaruh nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap curahan kerja dalam industri. Upah di dalam
industri tidak berpengaruh nyata terhadap curahan kerja pekerja wanita dikarenakan pekerja wanita selain bekerja di dalam industri memiliki tugas
sebagai ibu rumahtangga sehingga alokasi waktu yang digunakan diutamakan untuk melakukan pekerjaan rumahtangga.
Umur pekerja berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap curahan kerja dalam industri. Respon umur pekerja terhadap
curahan kerja dalam industri adalah tidak responsif inelastis. Hal ini disebabkan pada pekerjaan tenun menggunakan ATBM selain dibutuhkan tenaga dalam
menggerakkan alat ATBM dibutuhkan pula keterampilan dalam menenun. Konsumsi total rumahtangga pekerja berhubungan positif dan berpengaruh
nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap curahan kerja dalam industri. Respon konsumsi total rumahtangga pekerja terhadap curahan kerja dalam industri adalah
tidak responsif inelastis. Jika konsumsi total rumahtangga pekerja meningkat para pekerja lebih memilih menambah curahan kerja di luar industri. Hal tersebut
dikarenakan pekerjaan pada bagian tenun membutuhkan tenaga yang lebih namun upah yang diperoleh masih rendah sehingga perubahan curahan kerja dalam
industri tidak responsif terhadap perubahan konsumsi total rumahtangga.
6.2.2. Curahan Kerja di Luar Industri
Hasil estimasi pada Tabel 21 menunjukkan bahwa persamaan curahan kerja di luar industri mempunyai nilai R
2
yang tinggi yaitu 0.93. Hal ini berarti bahwa 93 persen keragaman curahan kerja di luar industri dapat dijelaskan oleh
keragaman variabel-variabel penjelas dalam persamaan, sementara 7 persen keragaman curahan kerja di luar industri dijelaskan oleh keragaman variabel lain
yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut. Curahan kerja di dalam industri berhubungan negatif dan berpengaruh
nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap curahan kerja luar industri. Respon curahan kerja di dalam industri terhadap curahan kerja di luar industri adalah
responsif elastis. Nilai elastisitas curahan kerja dalam industri sebesar -1.97, artinya peningkatan curahan kerja dalam industri sebesar 1 persen akan
menyebabkan penurunan curahan kerja luar industri sebesar 1.97 persen, cateris paribus
.
Tabel 21. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Curahan Kerja di Luar Industri
Variabel Penjelas
Dugaan Parameter
Elastisitas Prob|t|
Label Variabel Intersep
194.960300 -
0.0479
Intersep
CKDI -0.095200
-1.9728 0.0352
Curahan kerja di dalam industri
ULI 0.000035
0.4801 .0001
Upah di luar industri
PKLI 4.257679
0.3366 .0001
pengalaman kerja di luar ndustri
PLR 0.000010
0.3067 0.0262
Pengeluaran lain rumahtangga pekerja
Pr F .0001
R
2
0.9336 Keterangan:
berpengar uh nyata pada taraf nyata α= 15 persen
Upah luar industri, pengalaman kerja luar industri, dan pengeluaran lain rumahtangga berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf nyata 15
persen terhadap curahan kerja luar industri. Respon ketiga variabel tersebut terhadap curahan kerja luar industri adalah tidak responsif inelastis dengan nilai
elastisitas 0.48, 0.34, dan 0.31. Curahan kerja di luar industri tidak responsif terhadap upah luar industri dan pengalaman kerja luar industri dikarenakan
sebagian besar para pekerja wanita tidak mencurahkan waktunya untuk pekerjaan di luar industri. Curahan kerja di luar industri tidak responsif terhadap
pengeluaran lain rumahtangga karena pengeluaran lain rumahtangga akan dipenuhi oleh rumahtangga jika pengeluaran selain pengeluaran tersebut seperti
konsumsi sudah terpenuhi.
6.2.3. Jumlah Produksi
Hasil estimasi pada Tabel 22 menunjukkan bahwa persamaan jumlah produksi mempunyai nilai R
2
yaitu 0.26. Hal ini berarti bahwa 26 persen keragaman jumlah produksi dapat dijelaskan oleh keragaman variabel-variabel
penjelas dalam persamaan, sementara 74 persen keragaman jumlah produksi dijelaskan oleh keragaman variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan
tersebut. P-value untuk uji F statistik yang diperoleh dari persamaan curahan kerja dalam industri berpengaruh nyata pada taraf nyata 15 persen, artinya bahwa
variabel penjelas secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik.
Tabel 22. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Jumlah
Produksi Pekerja
Variabel Penjelas
Dugaan Parameter
Elastisitas Prob|t|
Label Variabel Intersep
-148.1830 -
0.3708 Intersep
HJP 0.013555
0.9662 0.1081
Harga jual produksi CKDI
0.0814 0.2273
0.3756 Curahan kerja di dalam industri
UMP -2.2372
-0.0967 0.3405
Umur pekerja PKDI
4.1788 0.0926
0.0441 Pengalaman kerja di dalam industri
Pr F 0.0235
R
2
0.2604 Keterangan:
berpengaruh nyata pada taraf nyata α= 15 persen
Harga jual produksi berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap jumlah produksi. Respon pengalaman kerja di dalam
industri terhadap jumlah produksi adalah tidak responsif inelastis dengan nilai elastisitas sebesar 0.97. Hal ini dikarenakan dalam industri kain tenun ikat ini
dibutuhkan tenaga yang kuat dalam menjalankan alat ATBM dan keterampilan yang baik.
Curahan kerja di dalam industri dan umur pekerja dalam industri berhubungan positif dan tidak berpengaruh nyata pada taraf nyata 15 persen
terhadap jumlah produksi. Respon kedua variabel terhadap jumlah produksi adalah tidak responsif inelastis dengan nilai elastisitas 0.23 dan -0.10. Hal ini
dikarenakan dalam industri kain tenun ikat ini tidak hanya dibutuhkan tenaga yang kuat dalam menjalankan alat ATBM melainkan dibutuhkan keterampilan yang
baik. Pengalaman kerja di dalam industri berhubungan positif dan berpengaruh
nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap jumlah produksi. Respon pengalaman kerja di dalam industri terhadap jumlah produksi adalah tidak responsif inelastis
dengan nilai elastisitas sebesar 0.09. Hal ini dikarenakan dalam menjalankan pekerjaan di dalam industri kain tenun ikat tidak hanya dibutuhkan pengalaman
kerja yang lama namun juga dibutuhkan tenaga yang kuat dalam menjalankan alat ATBM serta keterampilan yang baik.
6.2.4. Pendapatan di Luar Industri
Hasil estimasi pada Tabel 23 menunjukkan bahwa persamaan pendapatan pekerja di luar industri mempunyai nilai R
2
yaitu 0.13. Hal ini berarti bahwa 13 persen keragaman pendapatan di luar industri dapat dijelaskan oleh keragaman
variabel-variabel penjelas dalam persamaan, sementara 87 persen keragaman pendapatan di luar industri dijelaskan oleh keragaman variabel lain yang tidak
terdapat dalam persamaan tersebut. P-value untuk uji F statistik yang diperoleh dari persamaan curahan kerja dalam industri berpengaruh nyata pada taraf nyata
15 persen, artinya bahwa variabel penjelas secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik.
Tabel 23. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Pendapatan di Luar Industri
Variabel Penjelas
Dugaan Parameter
Elastisitas Prob|t|
Label Variabel Intersep
13206029.00 -
0.0819 Intersep
CKLI 17655.24
0.0979 0.0229
Curahan kerja di luar industri TPP
463677.30 0.2127
0.3286 Tingkat pendidikan pekerja
Pr F 0.0525
R
2
0.1277 Keterangan:
berpengaruh nyata pada taraf nyata α= 15 persen
Curahan kerja luar industri berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap pendapatan di luar industri. Nilai elastisitas
curahan kerja luar industri sebesar 0.10. Respon curahan kerja di luar industri terhadap pendapatan luar industri adalah tidak responsif inelastis. Hal ini
disebabkan karena sebagian besar pekerja wanita tidak mencurahkan waktu mereka untuk bekerja di luar industri melainkan untuk melakukan pekerjaan
rumahtangga. Tingkat pendidikan pekerja berhubungan positif dan tidak berpengaruh
nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap pendapatan luar industri. Hal ini dikarenakan rata-rata pendapatan di luar industri yang diperoleh bergantung pada
curahan kerja yang dicurahkan pekerja untuk bekerja di luar industri dan rata-rata pendapatan yang diperoleh dari luar industri tidak memerlukan pendidikan yang
timggi.
6.2.5. Konsumsi Pangan Rumahtangga Pekerja
Hasil estimasi pada Tabel 24 menunjukkan bahwa persamaan konsusmsi pangan rumahtangga mempunyai nilai R
2
yaitu 0.37. Hal ini berarti bahwa 37 persen keragaman konsumsi pangan rumahtangga pekerja dapat dijelaskan oleh
keragaman variabel-variabel penjelas dalam persamaan, sementara 63 persen keragaman konsumsi pangan rumahtangga pekerja dijelaskan oleh keragaman
variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut. P-value untuk uji F statistik yang diperoleh dari persamaan curahan kerja dalam industri berpengaruh
nyata pada taraf nyata 15 persen, artinya bahwa variabel penjelas secara bersama- sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik.
Tabel 24. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Konsumsi Pangan Rumahtangga Pekerja
Variabel Penjelas
Dugaan Parameter
Elastisitas Prob|t|
Label Variabel Intersep
5844990 -
0.0158 Intersep
PDSD 0.595316
1.1733 0.0017
Pendapatan yang siap dibelanjakan PSP
-0.68562 -0.1878
0.0650 Pengeluaran total selain pangan
TAB -0.63819
-0.3655 0.0027
Tabungan JTK
261295.2 0.0680
0.3118 Jumlah tanggungan keluarga
PLR -0.45900
-0.1053 0.0449
Pengeluaran lain rumahtangga Pr F
0.0062 R
2
0.3710 Keterangan:
berpengaruh nyata pada taraf nyata α= 15 persen
Pendapatan yang siap dibelanjakan berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap konsumsi pangan rumahtangga. Respon
pendapatan yang siap dibelanjakan terhadap konsumsi pangan rumahtangga responsif elastis. Nilai elastisitas pendapatan yang siap dibelanjakan sebesar
1.17, artinya peningkatan pendapatan yang siap dibelanjakan sebesar 1 persen akan menyebabkan peningkatan konsumsi pangan rumahtangga sebesar 1.17
persen, cateris paribus. Pengeluaran total selain pangan, tabungan, dan pengeluaran lain
rumahtangga berhubungan negatif dan berpengaruh nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap konsumsi pangan rumahtangga. Respon ketiga variabel terhadap
konsumsi pangan rumahtangga adalah tidak responsif inelastis dengan nilai elastisitas -0.19, -0.37, dan -0.11. Hal tersebut dikarenakan pengeluaran untuk
selain pangan, tabungan, dan pengeluaran lain akan dialokasikan oleh rumahtangga setelah pengeluaran untuk konsumsi pangan rumahtangga pekerja
terpenuhi. Jumlah tanggungan keluarga berhubungan positif dan tidak berpengaruh
nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap konsumsi pangan rumahtangga. Hal ini disebabkan jumlah tanggungan yang ditanggung pekerja sebagian besar masih
berusia balita.
6.2.6. Konsumsi Non Pangan Rumahtangga Pekerja
Hasil estimasi pada Tabel 25 menunjukkan bahwa persamaan konsumsi non pangan rumahtanggamempunyai nilai R
2
yaitu 0.21. Hal ini berarti bahwa 21 persen keragaman konsumsi non pangan rumahtangga pekerja dapat dijelaskan
oleh keragaman variabel-variabel penjelas dalam persamaan, sementara 79 persen keragaman konsumsi non pangan rumahtangga pekerja dijelaskan oleh keragaman
variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut. P-value untuk uji F statistik yang diperoleh dari persamaan curahan kerja dalam industri berpengaruh
nyata pada taraf nyata 15 persen, artinya bahwa variabel penjelas secara bersama- sama mampu menjelaskan variabel endogennya dengan baik.
Tabel 25. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan Konsumsi Non Pangan Rumahtangga
Variabel Penjelas
Dugaan Parameter
Elastisitas Prob|t|
Label Variabel Intersep
761284 -
0.1250
Intersep
PDSD 0.016203
0.6889 0.0319
Pendapatan yang siap dibelanjakan
PSNP -0.0345
-0.9122 0.1457
Pengeluaran total selain non pangan
JTK 132971.5
0.7467 0.0633
Jumlah tanggungan keluarga
UMP -13323.7
-0.6893 0.1221
Umur pekerja
Pr F 0.0540
R
2
0.2113 Keterangan:
berpengaruh nyata pada taraf nyata α= 15 persen
Pendapatan yang siap dibelanjakan dan jumlah tanggungan keluarga berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap
konsumsi non pangan rumahtangga. Respon kedua variabel terhadap konsumsi non pangan rumahtangga adalah tidak responsif inelastis dengan nilai elastisitas
0.69 dan 0.75. Hal tersebut dikarenakan pendapatan yang diterima para pekerja
akan dialokasikan terlebih dahulu untuk konsumsi pangan sedangkan untuk jumlah tanggungan dikarenakan jumlah tanggungan yang di tanggung oleh
rumahtangga pekerja kecil dan balita. Pengeluaran selain non panngan dan umur pekerja berhubungan negatif
dan berpengaruh nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap konsumsi non pangan rumahtangga. Respon kedua variabel konsumsi non pangan rumahtangga adalah
tidak responsif inelastis dengan nilai elastisitas -0.91 dan -0.69. Hal ini dikarenakan pengeluaran non pangan tidak menjadi prioritas utama bagi pekerja
sehingga tidak responsif terhadap perubahan keseluruhan variabel penjelas tersebut.
6.2.7. Investasi Pendidikan Rumahtangga Pekerja
Hasil estimasi pada Tabel 26 menunjukkan bahwa investasi pendidikan mempunyai nilai R
2
cukup tinggi yaitu 0.55. Hal ini berarti bahwa 55 persen keragaman investasi pendidikan rumahtangga pekerja dapat dijelaskan oleh
keragaman variabel-variabel penjelas dalam persamaan, sementara 45 persen keragaman investasi pendidikan rumahtangga pekerja dijelaskan oleh keragaman
variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut. Tabel 26. Hasil Dugaan Parameter dan Nilai Elastisitas Persamaan investasi
pendidikan
Variabel Penjelas
Dugaan Parameter
Elastisitas Prob|t|
Label Variabel Intersep
1374157 - 0.2481
Intersep PDSD
0.0974 1.2216 0.1109
Pendapatan yang siap dibelanjakan KTR
-0.1494 -0.9927
0.2227 Konsumsi total rumahtangga pekerja
TAB -0.1979
-0.7214 0.0514
Tabungan JAS
1694000 0.8717
.0001 Jumlah anak sekolah
Pr F .0001
R
2
0.5471 Keterangan:
berpengaruh nyata pada tar af nyata α = 15 persen
Pendapatan yang siap dibelanjakan berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf nyata 15 persen terhadap investasi pendidikan. Respon
pendapatan yang siap dibelanjakan terhadap investasi pendidikan adalah responsif elastis. Nilai elastisitasnya yaitu 1.22, artinya peningkatan pendapatan yang siap