7.2. Dampak Perubahan Faktor Eksternal dan Internal Rumahtangga
Pekerja Wanita Industri Kecil Kain Tenun Ikat terhadap Keputusan Rumahtangga
Skenario simulasi perubahan faktor eksternal dan internal rumahtangga pekerja wanita industri kecil kain tenun ikat terkait upah di dalam industri, upah di
luar industri, pendapatan non bekerja, pengeluaran lain rumahtangga, harga jual produksi, dan curahan kerja luar industri. Berikut akan dijelaskan dampak setiap
perubahan tersebut.
7.2.1. Peningkatan Upah di Dalam Industri Kecil Kain Tenun Ikat Sebesar
66 Persen Berdasarkan Tabel 30 peningkatan upah di dalam industri akan berdampak
pada peningkatan pendapatan dalam industri sebesar 71.32 persen. Peningkatan pendapatan dalam industri akan mengakibatkan curahan kerja dalam industri
meningkat sebesar 13.88 persen. Tabel 30. Hasil Simulasi Peningkatan Upah di dalam Industri Kecil Kain Tenun
Ikat Sebesar 66 Persen
No. Variabel Satuan
Nilai Dasar Nilai Simulasi
Perubahan Unit
Presentase 1
CKDI jamtahun
2184.700 2488.000
303.300 13.883
2 CKLI
jamtahun 105.400
76.509 -28.891
-27.411 3
CKT jamtahun
2290.100 2564.500
274.400 11.982
4 JPRO
metertahun 781.700
806.300 24.600
3.147 5
PDI rupiahtahun
8213878.000 14072315.000 5858437.000
71.324 6
PLI rupiahtahun 19136723.000 18626866.000
-509857.000 -2.664
7 PTP
rupiahtahun 27933934.000 33282515.000 5348581.000
19.147 8
PDSD rupiahtahun 27828517.000 33177098.000
5348581.000 19.220
9 KPR
rupiahtahun 14086067.000 16791875.000 2705808.000
19.209 10
KNR rupiahtahun
652934.000 644687.000
-8247.000 -1.263
11 KTR
rupiahtahun 14739002.000 17436562.000 2697560.000
18.302 12
IVP rupiahtahun
2213273.000 2190506.000
-22767.000 -1.029
13 IVK
rupiahtahun 993393.000
1060578.000 67185.000
6.763 14
IVS rupiahtahun
3206666.000 3251084.000
44418.000 1.385
15 PSP
rupiahtahun 3859600.000
3895771.000 36171.000
0.937 16
PSNP rupiahtahun 17292733.000 20042959.000
2750226.000 15.904
17 PTR
rupiahtahun 21178334.000 23920313.000 2741979.000
12.947 18
TAB rupiahtahun
8075579.000 8786164.000
710585.000 8.799
Peningkatan curahan kerja dalam industri akan meningkatkan jumlah produksi sebesar 3.15 persen dan menurunkan curahan kerja luar industri serta
pendapatan luar industri masing-masing sebesar 27.41 persen dan 2.66 persen. Peningkatan pendapatan di dalam industri pekerja lebih besar daripada penurunan
pendapatan rumahtangga di luar industri sehingga pendapatan yang siap dibelanjakan meningkat sebesar 19.22 persen.
Peningkatan pendapatan
yang siap
dibelanjakan, menyebabkan
peningkatan konsumsi pangan sebesar 19.21 persen. Peningkatan konsumsi pangan selanjutnya akan menurunkan konsumsi non pangan rumahtangga pekerja
sebesar 1.26 persen. Peningkatan konsumsi pangan rumahtangga pekerja yang masih lebih besar dari penurunan konsumsi non pangannya mengakibatkan
konsumsi total rumahtangga pekerja meningkat sebesar 18.30 persen. Peningkatan konsumsi total ini mengakibatkan invesatsi pendidikan turun sebesar 1.03 persen
sehingga investasi kesehatan meningkat sebesar 6.76 persen. Peningkatan investasi kesehatan yang masih lebih besar dari penurunan investasi pendidikan
mengakibatkan investasi sumberdaya manusia meningkat sebesar 1.39 persen. Peningkatan baik konsumsi total rumahtangga pekerja maupun investasi
sumberdaya manusia mengakibatkan pengeluaran total rumahtangga pekerja meningkat sebesar 12.95 persen. Sehingga dapat disimpulkan peningkatan upah di
dalam industri berdampak positif terhadap kesejahteraan rumahtangga pekerja wanita industri kecil kain tenun ikat.
7.2.2. Peningkatan Upah di Luar Industri Kecil Kain Tenun Ikat Sebesar 8
Persen Peningkatan upah di luar industri mengakibatkan curahan kerja di luar
industri meningkat sebesar 3.80 persen Tabel 31. Peningkatan curahan kerja di luar industri mengakibatkan pendapatan luar industri meningkat sebesar 0.37
persen. Peningkatan pendapatan ini selanjutnya akan meningkatan pendapatan yang siap dibelanjakan sebesar 0.26 persen.
Peningkatan pendapatan
yang siap
dibelanjakan, menyebabkan
peningkatan konsumsi pangan sebesar 0.26 persen. Peningkatan konsumsi pangan selanjutnya akan menurunkan konsumsi non pangan rumahtangga pekerja sebesar